"Hiks..eonnie bagaimana ini banyak yang tidak menyukaiku.....huhuhu "
"Aish sudahlah jangan dipikirkan, masih banyak kok yang menyukaimu" tenang Aecha
"Tapi eonnie lihatlah banyak yang berkomentar buruk tentangku" ucap Y/n sambil menunjukkan handphonenya
"Apa aku put--"
"Kemarikan handphone mu" putus HY
"Hiks... Untuk apa?" tanya Y/n
"Aku akan menyimpannya, untuk sekarang kau tidak usah bermain handphone dulu"
Y/n pun memberikan handphonenya kepada HY
"Sebaiknya kau istirahat dulu ya" ucap Ayra
"Ayo aku antar" sambung Jeslyn
Jeslyn pun membawa Y/n ke kamarnya
"Bagaimana ini eonnie aku tidak tega melihat Y/n terus menangis seperti ini, aku juga takut dia akan stres memikirkan ini" kata Ayra
"Aku juga khawatir padanya tapi aku tidak tau harus apa" jawab Aecha
Tak lama akhirnya Jeslyn kembali
"Bagaimana?" tanya Aecha
"Ia sudah mau tidur eonnie " jawab Jeslyn
Drrtt.... Drrrtttt.......
Suara handphone Y/n yang berada di genggaman HY berbunyi saat ia lihat itu adalah Jaehyun
"Siapa?" tanya Ayra
"Jaehyun" jawab HY
"Halo Jaehyun, ada apa?" kata HY
"Oh halo, dimana Y/n kenapa kau yang mengangkatnya?" jawab Jaehyun
"Y/n sedang istirahat"
"Tapi dia baik baik sajakan. Tadi aku sudah mendengar tentang berita itu" kata Jaehyun
"Dia baik baik saja hanya sedikit sedih saja" ucao HY
"Hah syukurlah kalo begitu" ucap Jaehyun
"Ya sudah nanti aku telpon lagi jika Y/n sudah bangun" sambung Jaehyun
"Baiklah nanti aku beritahu Y/n" ujar HY
"Baik aku akhiri ya" ucap Jaehyun
"Oke" balas HY
Skip
Malam hari di dorm BrillG terasa berbeda. Karena biasanya saat makan malam seperti ini pasti ada saja candaan atau celotehan tidak jelas dari seorang Y/n namun ia dari tadi hanya diam saja sambil memakan makanannya.
Hening...
"Oh ya Y/n tadi Jaehyun menelponmu" kata HY memecah keheningan
"Oh" balas Y/n tidak bersemangat
"Kau telpon lagi saja siapa tau ada yang ingin dia bicarakan" ujar Aecha
"Em" sambil mengangguk
"Ini" HY menyodorkan handphone Y/n
Y/n pun mengambil handphonenya dari tangan HY
"Eonnie aku ke kamar dulu ya" pamit Y/n
"Memangnya kau sudah selesai? Tidak mau tambah lagi?" Jeslyn berujar saat melihat Y/n bangkit dari kursinya
Y/n hanya menggelengkan kepalanya tanda ia tidak ingin menambah lagi. Menambah makan lagi katanya hah bahkan saat ini Y/n kehilangan selera makannya
