Rencana Semesta-IDR

12

Aku tertawa

"Ketawamu bagus, jadi kita pacaran?"

"Hm?"

"Bukan pacaran ding tapi kamu mau kan jadi calon ibu dari anak anak ku?"

"Kita masih kuliah, jangan aneh aneh deh"

"Ish serius sayang, mau kan? Bilang iya dong:("

Sayang katanya, huhu aku tidak menyangka dia akan memanggil seperti itu

"Iya aku mau jadi calon ibu dari anak anak mas iqbaal" ucapku menggodanya

"Eh mas iqbaal? Bagus, panggilnya pake mas aja ya" ucapnya

Aku terkekeh geli

"Ngapain ketawa, emang ada yang lucu hm?"

"Ha, ngga ada kok" ucapku menahan senyum

"Suka boong ish, aku gak suka"

"Kamu gak suka aku hu?"

Aku hanya ingin mengerjainya

"Eh bukan gitu maksudnya, aku suka kamu tapi aku gak suka kalo kamu bohong sayang"

Ini untuk kedua kalinya dia memanggilku dengan sebutan sayang

"Iya aku tau"

Dia diam, mungkin sedang mencari topik?

"Besok ada kelas kan?"

"Iya, kenapa?"

"Kok tanya kenapa? Ini udah malem loh (nam) gak mau tidur?"

Dia mulai mengomel

"Enggak, aku lagi nungguin seseorang yang ngucapin selamat malam"

Aku hanya mengodenya

"Siapa? Gak usah ditungguin deh, biar aku aja yang ngucapin, good night bee, semoga mimpi indah dan semoga kita bertemu dimimpi"

Dia tidak peka atau bagaimana?

"Ish aku kan ngode ke kamu, bukan siapa, tapi kamu udh ngucapin dan udh bikin aku seneng"

"Yaudah sekarang kamu matiin telfonnya ya"

Kenapa gak dia aja? Waktu dulu, selalu dia yang memutuskan panggilan

Atau mungkin dia sudah berubah?

"aku matiin ya, good night bayi"

Aku sengaja memanggilnya bayi, mukanya seperti bayi, menggemaskan jika sedang merajuk dan manja.

Malam ini, tidur ku tenang, tak seperti biasanya, karena aku sudah kembali kepada rumah yang sebenarnya.

Holaa
Maap banget gais baru bisa update sekarang hehe, insyallah aku bakal sering update, kalian juga harus vote dan komen ya.
Maap ya klo part ini g jelas, udah ah bay

Tiarfdlh_

Tiarfa28