satu

6 0 0
                                    

Mereka duduk menyantap makan siang bersama ditengah kesibukan.

Ada airin, gigi, dan dika.

Rin ada yg pingin kita omongin. Ucap dika disela makan.

Airin pun menatap penasaran.

Apaan dah?. Tanya airin

Jadi, gue sama gigi udah jadian. Ucap dika lantang

Airin pun melotot tak peracaya apa yang dibilang dika barusan.

Airin menatap gigi yang sudah memerah semu pipinya.

Udah berapa lama?. Tanya airin serak terdengar berubah nada suaranya.

Baru seminggu. Jawab dika

Oh. Ucap airin males

Iya mencek jam dipergelangan tangannya.

Ia pun berdiri, mengambil tasnya.

Gue duluan ya ! Udah ada janji. Selamat ya sahabat. Ucap airin kemudian beralalu meninggalkan dika dan gigi.

Airin menyetir sambil menangis. Ia tak percaya apa yang diucapkan dika tadi. Apa dika tidak bisa mencari perempuan lain selain gigi?. Airin mengenal dika lebih dari gigi. Dan itu yang membuat ada rasa dihati airin

Ngapain si lo nangisin dika rin?. Rutuknya pada diri sendiri

Tega sekali dika, setelah satu minggu baru memberitahu.

Tibalah airin didepan kantor EO miliknya. Airin menghapus sisa air mata, lalu keluar menjinjing tas mewah miliknya.

Hey ! Kamu kenapa rin?. Tanya siska yang tak lain adalah asistennya

Bukannya menjawab airin berlalu begitu saja didepan siska. Siska pun menatap bingung.

Airin masuk keruangannya. Lalu duduk dikursi kebesaraannya.

Di atas meja kerja airin ada bingkai kecil berisi foto airin, dika, dan gigi saat mereka pergi ke taman bermain pada waktu itu. Foto itu seakan mentertawakan airin yang sedang berantakan.

Airin meraih foto itu, lalu ia meletakkan kedalam laci meja kerjanya sambil meneteskan air mata.

Tok tok tok
Pintu diketuk

Airin segara menghapus air matanya.

Masuk. Ucap airin serak

Masuk ilam membawa ipad, dengan wajah bingung memandang airin.

Kamu kenapa rin?. Tanya ilham didepan meja airin

Gapapa. Lagi flu aja. Jelas airin

Ilham hanya mengangguk ngangguk tanpa mau memperpanjang.

Ini rin ada email masuk untuk konsep yang dimau sama klien kita. Ucap ilham menunjukkan ipadnya pada airin.

Gini ham, mending kamu urusin aja itu, biar aku urus yg sisa. Aku lgi ga mood banget sekarang. Jelas airin masih dengan seraknya

Ilham paham dengan keadaan airin ia pun meninggalkan airin sendiri diruangan ny.

Airin meraih telpon di meja kerja, lalu menekan satu tombol yg langsung terhubung asistennya

"sis, sekarang aku lagi ga mau diganggu. Jdi kalo ada yg mau ketemu bilang besok aja". Ujar airin langsung menutup telponnya tanpa mendengar jawaban siska

Airin berantakan.

Air matanya jatuh tanpa aba aba, terus menerus mengalir bersama cairan bening di hidungnya. Ia pun menyeka dengan tissu yg ada diatas meja.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Niet Van MijTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang