Prolog

114 3 0
                                    


" Sejauh apa pun kamu melangkah, jika akhirnya memang harus kembali maka tetap kembali, jika harus pergi akan tetap pergi"
.
.
.

❄❄❄❄


Swiss, pukul 10:00

" Gimana? Kamu menerima tawaran aunty?," Tanya seorang wanita pada pemuda tengah duduk termenung memandangi tebalnya salju

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Gimana? Kamu menerima tawaran aunty?," Tanya seorang wanita pada pemuda tengah duduk termenung memandangi tebalnya salju.

" Bang? Gimana? Kamu mau?," Ulang wanita itu.

Pemuda itu tak bergeming. Entah apa yang sedang ia pikirkan namun yang pasti, ia sangat enggan untuk meninggalkan negara ini. Karena Ia sudah terlanjur nyaman berada disini.

Alina menghela nafas, sepertinya harus banyak memiliki stok kesabaran jika berhadapan dengan spesies seperti ponakannya itu.

" Oh come on! Jawab pertanyaan aunty sayang," Alina merasa gemes sendiri.

" kenapa ?, " Sahut pemuda itu.

Whats!? Cuman kenapa?.

Siapa pun tolong tenggelam alina ke samudra hindia sekarang juga.

Alina memijat pelipisnya, harus dengan cara apa ia berbicara serius dengan anak kakak nya ini?.

Xavier, suami alina menghapiri dan menuntunnya untuk duduk.

" Duduk dulu sayang," Ucap xavier.

Alina menurut, dan meminta agar xavier yang membujuk sang keponakan.

" Mas, kamu aja yang bicara sama dia. Aku nyerah mas. meledak lama lama kepala ku kalo berhadapan sama orang begitu ," Ujar Alina frustasi

" Hush, asal ngomong kamu. Gitu gitu keponakan kamu juga loh, " Tegur xavier sedangkan alina hanya mencibir.

" Oke, aku coba ngomong sama dia dulu,"

" iyah"

Xavier pun mengahampiri pemuda yang tak lain adalah anak dari kakak iparnya. Xavier menepuk bahu sang keponakan lalu tersenyum hangat ketika pemuda itu mendongak .


" Oom mau ngomong serius sama kamu,"

" hm ya, "

'sabar vir, sabar!" batin xavier ketika hanya direspon deheman dari lawan bicara nya.

Xavier menghela nafas, " Seperti yang aunty kamu bilang tadi. Kamu mau menerima tawaran nya? ," Tanya xavier

AtlantikaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang