Pentire

Prolog

Setiap takdir yang ia jalani akan mendekatkan dirinya dengan luka, Berusaha menerima semuanya dengan lapang.

Pagi hari,,,

"Nek aku berangkat sekolah dulu" ucap anggun.
"Hati-Hati sayang" ucap Nenek Mia

    6.45 am Anggun sampai tempat parkir sekolah, Ia ingin segera masuk ke kelasnya agar ia tidak melihat tatapan dari warga sekolah padanya.

Ketika dia sampai di kelas dan baru saja dia duduk di kursinya.
Brakk,,
"Eh anak kucing baru dateng nih,beliin gue sarapan buruan"Ucap kanya.
"Gue juga dong" ucap Una
"Gue juga" ucap anak-anak lainnya.

   Ini dia Anggun seorang gadis remaja yang sudah dikenal dengan julukan Babu kelas dan juga Anak kucing. Semenjak dia masih di bangku sekolah dasar Anggun sudah menjadi cacian bagi warga sekolah, Karena ayahnya hanya tau menikah dan meninggalkan anak-anaknya, anggun juga jarang bersosialisasi dengan teman temannya, maka dari itu dia menjadi sasaran empuk untuk dimanfaatkan,Ia juga jarang mendapatkan kasih sayang dari ibunya, Komunikasi saja jika ada sesuatu yang penting atau dibutuhkan saja.

Di kantin,,,
"Bu beli Nasi Uduk 10 bungkus, Sama teh anget 6,es jeruk 6 ya bu" Ucap anggun pada ibu kantin.
"Masih aja lo Jadi Babu kelas,lo duduk aja dulu" Ucap Mpok yayan, ibu kantin sekolah
"Iya bu" ucap Anggun.

   Jangankan teman sekelasnya,Ibu kantin saja juga meremehkan anggun, tapi anggun tetap tegar. Bahkan orang yang peduli dengan anggun saja bisa dihitung dengan jari.

"Nih  jadi Rp. 105.000"ketus Mpok yayan.
"Ini bu uangnya" Anggun segera pergi dari kanti menuju kelasnya.

Dikelas,,,
"Lama banget sih lo, laper nih kita" Ketus Kanya.
"Maaf"ucap anggun pelan.
"

Makanya jadi babu yang bener" Ucap una dengan nada meremehkan.

Anggun hanya bisa diam,karena ia tau kemampuannya saat itu hanya bisa diam menerima semuanya.