BAGIAN 2

787 152 30
                                    

👠👠👠

*Happy Reading*

"Christoph!"

Chan menoleh ke belakang sebentar lalu kembali fokus memasukan barang-barangnya ke dalam tas lagi. Sementara lelaki yang barusan memanggilnya kini bergelayut manja di pundak kirinya.

"Kenapa Jisung?" Tanya Chan dengan nada rendahnya efek mengantuk.

Jisung menggeleng diikuti bibirnya yang mengerucut. Lucu. Tapi sayangnya Chan tak melihat.

"Mau pulang? Aku ikut!" Rengek manja Jisung. Tangannya kini memeluk pinggang Chan dari samping.

Chan terlihat menghela nafas panjang, kemudian menarik lepas lengan kecil Jisung dari dirinya. Netranya menatap lurus ke arah Jisung yang kini dibuat merona.

"Aku capek. Mau tidur. Dan kamu harus istirahat juga. Besok syuting video clip mu. Cepat kembali ke ruangan mu sendiri! Jaerim pasti sedang mencari mu saat ini!" Ucap Chan tegas. Mode Ceo nya sedang di aktifkan, membuat Jisung merengut namun tak bisa merengek padanya.

"Tapi besok kau datang ke lokasi syuting ku, kan?" Tanya Jisung penuh harap.

Namun harapannya pupus saat melihat gelengan kepala Ceo nya itu.

"Besok tak bisa" tolak Chan.

Jisung berdecak tak terima. Padahal ia sudah terlanjur berharap jika lelaki tampan itu akan datang untuk menyemangatinya di lokasi syuting.

"Aku harus pergi. Kau hati-hati di jalan!" Chan meninggalkan Jisung setelah mengusak surai hitam artisnya.

Membiarkan Chan pergi, Jisung mulai mengipasi wajahnya yang memanas karna ulah lelaki itu. Bisa-bisanya lelaki itu masih bertahan dengan sifat dinginnya saat Jisung sudah terang-terangan menunjukan perasaannya begini.

"Ck! Christopher sialan!" Umpat Jisung dengan senyuman yang tersemat di bibirnya.

👠

Chan merebahkan punggungnya pada kasur empuknya begitu selesai mandi dan mengeringkan rambut hitam basahnya. Ia tak sempat untuk makan malam. Rasa kantuk dan gejala flu yang sedang dialaminya, membuat Chan malas untuk sekedar repot membuat mi instan cup yang tersusun rapi di konter atas dapurnya.

"Aaahh.. lelah sekali badan ku. Andai saja ada Cinderella di samping ku. Dengan melihat senyumnya saja pasti badan ku langsung sehat lagi" gumam Chan diiringi senyum lemahnya.

Lelah yang menyerangnya membuat ia tak sulit untuk masuk ke alam mimpi, bertemu Cinderella kecintaaanya dan memulai hidup bahagia mereka di alam mimpi.

👠

"Sunshine" panggil Changbin setelah memasukan dua kardus langsung ke dalam rumah baru mereka. Tangannya saling bertepuk, menghilangkan debu halus yang menempel di sarung tangannya.

Yang dipanggil memutar badannya ke belakang, lalu menghadiahi kakak keduanya dengan senyum lebar. Felix berjalan masuk ke teras mereka, menghampiri Changbin. Dengan lembut, Felix mengelap keringat kakaknya dengan sapu tangan yang ia kantongi di saku kiri hoodi nya.

"Ngapain masih di luar? Masih ada barang yang belum masuk?" Tanya Changbin dengan mata yang mencari-cari barang yang sekiranya masih tertinggal di teras.

Felix terkekeh lalu mengalungkan kedua lengannya di pinggang si kakak dengan manja.

"Nggak ada kok kak. Aku cuma lagi liat-liat teras doang. Aku pengen nanem bunga ntar di situ!" Tunjuk Felix pada pekarangan kosong didekat lampu taman.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 23, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CINDERELLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang