"Harry, pensil warna ku yang orange mana ya?"
Harry menggeleng namun tatapannya terus ke arah lembaran bergambar.
"Ish! Aku dikit lagi selesai nihhh masa aku kalah taruhan lagi sama kamu!!"
Harry menoleh menatap ku. Aku dapat melihat bibirnya yang seperti sedang menahan rasa geli disana.
"Kamu umpetin ya?" Kataku seraya menunjuk ke arahnya.
"Enak aja! Aku kan lagi gambar tadi" elaknya lalu kembali menggambar.
Aku mendengus, dan tidak sengaja menangkap sesuatu dibalik genggaman tangan kiri Harry.
"Ituu pensil warna ku!" aku merebut pensil warna orange ku dari tangan kiri Harry yang ia sembunyikan tadi.
Dan, setelahnya tawa Harry lepas saat itu. Ia tertawa terbahak bahak seperti melepaskan apa yang ia ingin lepaskan daritadi.
Karna kesal telah dibohongi, aku merenggut kesal padanya- memasang wajah cemberut dan bete.
"Dasar ngeselin!!"
Harry tersenyum manis padaku, "Maaf ya, lain kali aku gak akan umpetin pensil warna mu deh" dia menjulurkan jari kelingkingnya padaku.
Astaga, imut sekali.
"Ya ya, aku maafin. Eum, berarti aku menang dong?"
Kali ini Harry yang cemberut. Aku tertawa melihat rautnya. Sungguh, jika terus dipandang lama lama aku dibuat gemas oleh wajah nya.
"Gak boleh gitu dong! Curang tau namanya" katanya, entah kenapa sangat imut didengar.
"Baik, baik. Kalo gitu kita suit aja gimana?"
"Kenapa gak lanjut gambar aja?"
"Ah, aku malas! Sudah gak mood lagi untuk dilanjut"
Seketika wajah Harry berubah. Aku dapat menangkap perubahan raut wajahnya. Ia terkesan sedih. Ah, malah lucu jika ku lihat.
"Jangan sedih, tidak masalah yang tadi. Gimana kalau kita main ke taman depan?" Hibur ku dan sukses mengundang senyum nya kembali.
Namun, detik berikutnya senyum itu hilang.
"Tapi kata dokter udara di luar gak bagus."
Aku terdiam seketika. Kini atmosfir tubuhku berubah. Aku melupakan satu perihal penting namun menyakitkan. Aku menyesal telah mengatakan hal itu.
"Aku akan selalu baik - baik saja. Tenanglah" Harry menggenggam tanganku lembut. Ia tersenyum kembali.
"Aku... Hanya takut Her" lirihku pelan.
Ia menggeleng pelan bersamaan eratnya genggaman tangan kita.
"Aku akan selalu baik baik saja....
...sampai kapanpun itu"
•°•°•°•°•°•°•
To be continued
remember!
Semua watak, sifat, karakter tokoh dalam cerita ini hanya sebatas imaginasi author. Tidak ada sama sekali hubungan dengan artis atau aktor yang aslinya. Jadi mohon untuk sekali lagi, para pembaca cerita ini untuk dapat membedakan antara cerita dengan kehidupan asli.
Terimakasih.
KAMU SEDANG MEMBACA
harry styles
Teen Fiction❝Semesta, aku telah bertemu dengan nya. tapi tolong, untuk kali ini, jangan biarkan dia pergi❞ ©astrobabeeehy