Janji Mark

15 6 3
                                    




" Sudah selesai? "

" Sudah, tadi sedikit lama.. karna aku harus mengantri untuk mengambil air wudhu. " jawabku sambil mengikat tali sepatu.

" Habis ini kita mau kemana? "

" Bukan kah lusa adikmu berulang tahun? " tanya ku.

" Siapa adik ku? " tanya lelaki itu, sambil sedikit terkekeh.

" Siapa lagi selain Park Jisung? "

" Ahh ya! Bahkan kamu lebih tahu di banding aku kakak kandungnya sendiri. "

" Kamu terlalu tidak perduli terhadap apapun, Mark. "

" Kamu benar. " ucap Mark, sambil berjalan, meninggalkan ku.

" Apa yang Jisung inginkan? " Tanya ku sambil mulai berjalan di sebelah nya.

" Kalung Salib. Dia sangat menyukai hal hal yang berbau Rohani. " jawab Mark, membuat ku sedikit terkejut.

" Baiklah, Dimana kita akan membeli nya? "

" Aku tahu tempatnya. Mari. " lalu dia menyimpan HP nya yang dari tadi ia pegang ke dalam tas, lalu menggenggam tanganku.






Tidak, kami tidak mempunyai hubungan lebih dari sahabat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Tidak, kami tidak mempunyai hubungan lebih dari sahabat. Keluarga kami sangat dekat, kami tidak berpacaran.

Perkenalkan, nama ku Seo Yooji. Panggil aku Yuji. Aku berteman dengan Mark Lee sudah lama. Kami teman masa kecil, hingga sekarang kami kuliah di universitas yang sama.

" Yang ini bagus kan? Dia sangat cocok memakai kalung Salib berwarna silver ini. "

" Maafkan aku. " ucap Mark lalu di menundukan kepala nya.

" Kamu kenapa? " aku panik, menaruh kalung itu kembali dan mendekati Mark.

" Aku tahu, kamu seharusnya tidak membeli itu untuk Adikku. "

" Aku senang jika itu untuk Keluargamu. " kata ku.

" Kau tidak perlu bertingkah laku seperti itu. Kita sudah berteman 17 Tahun bukan? Lalu, mengapa kau merasa bersalah? "

" Aku melakukan ini karna aku senang, Mark Lee. " kata ku lagi. Lalu aku menarik pelan lengan nya " Kau temanku. Dan itu bukan masalah. " kata ku. Lalu aku mendekati kalung itu lagi, lalu mengambilnya.

" Bagus kan? " tanyaku sambil memperlihatkan kalung itu kepada Mark.

" A-ahh! Iya sangat cocok dengan Jisung. "

" Baiklah, aku akan membeli kalung yang ini. Kamu sudah membeli kado untuk nya? "

" Aku akan membayarkan ia makan, dia bilang aku memberi kado nya traktiran saja. " mark pun menarik tangan ku.

" Sudah selesai? "

" Sudah. " ucapku. Lalu Mark menggenggam tangan ku untuk kesekian kalinya.

" Aku lapar, bagaimana kalau kita pergi ke Kedai favorit kita dulu? Dekat sini bukan? " ucap Mark, dia melihat Kanan Kiri.

" Ya betul ternyata. " Tambahnya.

" Mengapa kau malah diam? " tanya mark saat tahu kalau aku sedari tadi tidak mengeluarkan suara.

" Kau sangat lucu jika sedang lapar. " jawab ku lalu mencubit pipi Mark dengan gemas. Lalu pergi meninggalkan Mark.

" Ya Seo Yuji! " teriak Mark, beberapa orang melihat ke arah kami dengan tatapan berbeda beda, ada yang tertawa, ada yang menatap kami heran, bahkan ada yang menatap kami dengan tatapan tidak suka.

Tidak apa. Tidak masalah.


⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉

Yuji
Udah bangun?

Markeu
Masih ngantuk tapi

Yuji
Mandi. Sebentar lagi kamu mau ke gereja kan? Nanti telat loh.

Markeu
Iya iya.
Kamu engga telat sholat subuh kan?

Yuji
Engga kok. Tepat waktu malah..
pulang dari gereja mau anterin aku engga?

Markeu
Kemana?

Yuji
Kerumah yuqi, mau ngerjain tugas Data
Penyajian dari Pak Siwon

Markeu
Ok. Nanti aku kabarin lagi kalau udah selesai acara keagamaan ya.

Yuji
Makasih watermelon!

Read.

⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉⑉

" Kamu pulang jam berapa? " tanya Mark kepadaku setelah aku keluar dari mobil miliknya.

Iya, mobil miliknya. Dia pandai menabung. Dan jangan salah, dia ini ekonomi nya lebih dari cukup. Tapi dia tetap rajin menabung, karna manusia tidak akan selalu diatas kan?

Aku melirik jam tanganku, lalu sedikit berfikir.
" Mungkin sekitar jam 2 siang? " jawabku sambil menatap matanya. " Nanti pulangnya aku bisa naik ojek online " tambahku lagi.

" Aku akan menjemput mu nanti. Kamu engga usah pesan ojek online. "

" Tidak apa apa. Aku kan hanya meminta kamu untuk mengantarku, tidak dengan menjemputku.. "

" Aku tidak menerima penolakan. Bukan kah aku sudah berjanji untuk tetap menjaga mu? "

Iya. Memang keluargaku maupun keluarga Mark selalu berpesan agar Mark selalu ada di sisiku. Mereka hanya takut aku kenapa kenapa. Terlebih aku yang sedikit ceroboh membuat mereka semua khawatir.

" Baiklah, terserah kamu saja Mark. Aku masuk dulu ya. Kamu hati hati dijalan. " aku tersenyum simpul, lalu mulai memasuki rumah Yuqi.

Mobil Mark pun berlaju meninggalkan perkarangan rumah Yuqi.



























VOTE DULU YUK, JANGAN LUPA COMMENT 🖤

MARK LEE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang