Note: ini adalah oneshoot (bisa jadi twoshoots/threeshoots karena kepanjangan) dari kapal baru yang aku ceritakan. Seperti biasa, aku datang dengan damai. Jadi kalo tak suka dengan BL, silahkan keluar dengan damai tanpa keributan. Okay, minna?
Check this out!
..
.
.
.
Shisui's PoVAku Uchiha Shisui, seorang mahasiswa fakultas kedokteran tingkat akhir. Kalian sudah pasti tahu kalau aku sedang sibuk-sibuknya mengerjakan skripsi. Aku tak begitu jarang ke kampus, karena tujuanku ke sana hanya bimbingan dan sidang nanti.
Sisa waktuku ku pakai untuk membaca buku dan bekerja paruh waktu di sebuah klinik keluarga. Yap, aku berada di lingkungan kedokteran yang kental. Ayahku seorang dokter dari rumah sakit besar di Konoha dan membuka klinik di dekat rumah. Ibuku? Dia sudah wafat sejak aku lahir, dari awal aku melihat dunia hingga usiaku 23 tahun hanya ayahku yang selalu mendampingi dan membimbingku.
Hari ini tak ada jadwalku untuk menemani ayah, lebih baik aku pergi ke perpustakaan kota untuk sekedar membaca buku atau menambah referensi untuk skripsi-ku.
Deretan buku kedokteran sudah tersusun rapi di tempat bertagar "KEDOKTERAN UMUM". Beruntungnya aku bisa langsung menemukan apa yang ku cari. Penyakit dalam menjadi bahan bacaan yang akan ku baca
HAP
Ternyata ada tangan lain yang mencoba meraih buku yang sama denganku. Oke ini terdengar klise, tetapi itulah kenyataannya. Tangan kami bertautan 'tak sengaja'. Fine.
Ku lihat wajah orang yang lebih pendek dariku, gadis manis rambut hitam panjang berkuncit rendah berkacamata. Walau tanda lahir di pipinya memberikan sedikit kesan 'tua' namun ia cantik.
Apa aku salah lihat, perempuan kenapa ada jakun walau hanya sedikit menonjol di lehernya? Ahh sepertinya itu tonjolan biasa. Wajahnya manis dan cantik juga. Lagipula aku sering melihat perempuan berdada rata dan sedikit ada tonjolan di lehernya.
"M-maaf, aku sudah pinjam ini dari kemarin. Bisakah ku ambil?"
"O-ohh tentu. Silahkan." Aku tak enak hati dengan dia yang sudah memesan buku itu tempo hari.
Hey, suaranya berat. Dia laki-laki, tapi suaranya sungguh lembut. Aku sempat terbuai.
"Terimakasih."
"T-tunggu..."
"Iya, kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Love You [SELESAI]
ФанфикKita jatuh cinta dengan cara berbeda. Sebuah 'kebetulan' menyatukan kita. Kau merengkuhku dengan begitu hangat, begitupun aku yang mencoba untuk bisa hidup bersamamu Karena bagaimanapun diriku, aku akan selalu mencintaimu.