PUAN YANG MENINGGAL

25 1 0
                                    

       Hai Puan... masih kah kau ingat dengan raut wajah ku yang kau anggap dulu kekasih mu ? Saya hanya ingin memberitahu coba kau ingat kembali apa yang pernah kau lakukan selama kau masih bersama ku dulu. Bukankah kita sama-sama pernah mengikat janji di kala malam semakin tinggi "Kau berjanji pada ku demikian juga saya berjanji kepada mu".
Tidak kah kau tau bahwasannya pamit adalah etika, sudah pernah di ajarkan oleh bapak/ibu dosen kala kita duduk di bangku kuliah tentang matakuliah ETIKA.
Hanya sekedar memberi tau hendak pergi kepada yang hendak di tinggal pergi. Lantas tidakah puan sudi untuk di kenang? Rupanya puan tidak sudi. Puan justru meninggalkan pesan yang begitu perih agar saya segera lupa. Satu hal yang perlu puan harus tau bahwasannya saya adalah manusia yang di beri ingatan oleh Sang Pencipta. Alih-alih segera lupa, justru malah kuat di ingatan Saya sampai saat ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PuanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang