1. destiny

26 2 0
                                    

-
-
-
-
-

P•O•I•G•N•A•N•T

Pagi hari ini, menjadi pagi hari seperti biasanya untuk Kyara. Bangun karena suara ribut dari kedua orang tuanya, itu sudah menjadi alarm rutin bagi Kyara.

"YA, AKU MENYESAL SANGAT MENYESAL! MENIKAH DENGAN LAKI-LAKI SEPERTI KAMU!"

"AKU JUGA MENYESAL MENIKAH DENGAN PEREMPUAN YANG EGOIS! HAHA MEMENTINGKAN KARIR DARI PADA KELUARGA, KAMU SANGAT LUAR BIASA KIM JIRA!"

Kyara memperhatikan keributan itu sebelum pergi ke kampus dari anak tangga di rumahnya, dia memandang benci kedua orang tuanya itu.

"Mati aja kalian berdua." Kedua orang tuanya memandang Kyara yang baru saja melewati mereka.

"AKHHH" Kim Jira menjambak rambut anaknya itu sampai banyak rambut yang terlepas dari kepalanya.

"Jangan ikut campur masalah bunda sama ayah Park Kyara!" Kyara membalas dengan smirk andalannya kepada orang yang mengaku sebagai ayahnya itu.

"Sejak kapan kalian jadi ayah dan bunda aku? Omong kosong!" Keduanya terkejut dengan apa yang dikatakan Kyara. Bukannya berfikir mereka malah saling menyalahkan, Kyara muak dengan keluarganya itu.

"INI SEMUA SALAH KAMU! LIHAT ANAK KAMU JADI KURANG AJAR! IBU SEPERTI AP—"

BRAKK

Kyara membanting pintu rumahnya dan segera melajukan mobil dengan kecepatan tinggi. Tidak perduli dengan kendaraan lain yang meng klakson karena ulahnya.

Kyara menepikan mobilnya saat mendapat telefon dari Yerin.

"Park Kyara!!! Jangan bilang kamu lupa jemput aku lagi."

Kyara menepuk keningnya sambil merutuki dirinya karena lupa menjemput Yerin. "Naik ojek online dulu deh, aku udah jauh sorry."

"Liat aja di kampus"

"Iya nanti diliatin." Kyara memutus panggilan sebelum Yerin memaki-makinya.

Saat Kyara hendak melajukan mobilnya, tiba-tiba ada laki-laki yang mengetuk kaca mobilnya.

"Ada apa?" Tanya singkat Kyara pada pemuda itu. "Saya boleh ikut ke mobil kamu ga?" Kyara mengernyitkan dahinya sambil menatap laki-laki asing itu.

"Engga!" Katanya. "Tolong, saya gak jahat kok. Mobil saya mogok terus saya lupa gak bawa dompet." Kyara memutarkan kedua bola matanya, lalu menunjuk kursi di sebelahnya dengan dagu.

"Makasih, nama saya taeyong." Kyara hanya mendehem dan di balas senyuman oleh taeyong.




























P•O•I•G•N•A•N•T

Ternyata taeyong satu kampus sama Kyara. Taeyong sabar banget ngadepin Kyara yang cuek dan gak banyak omong beda halnya dengan taeyong yang banyak tingkah.

"Yong, tadi bareng siapa? Cewe mana ko baru liat?" Taeyong tersenyum menanggapi Jaehyun.

"Idih malah senyam senyum, gila kali." Jaehyun menggelengkan kepalanya melihat tingkah taeyong yang aneh.

"Kepo aja lo! Bukan urusan lo juga kali hehe." Taeyong pergi meninggalkan Jaehyun yang masih bingung dengan tingkah Taeyong.

Taeyong berpapasan lagi dengan Kyara, kebetulan tadi dia belum sempat nanya siapa namanya.

"Eh.. tunggu sebentar!" Kyara menghentikan langkahnya dan menatap taeyong malas. "Ada apa lagi?" Kyara melipat tangannya di depan dada.

"Aku belum tau nama kamu siapa." Taeyong menyodorkan tangannya tapi Kyara tidak membalasnya. "Kyara! Udah minggir aku mau jalan." Taeyong memiringkan badannya dan mempersilahkan Kyara untuk lewat.

"Kyara." Gumamnya sambil tersenyum senang.




















Kata Taeyong sehat-sehat ya kalian~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kata Taeyong sehat-sehat ya kalian~

Aku udah tau jalan ceritanya gimana, jadi kalo awalnya gajelas dan bosenin maklumin ya.



Voment ya guys~

Poignant ; Lee TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang