💚 Happy reading 💚
∞
✨ Hope you enjoy ✨
°• °• °• °• °• °• °• °• °• °• °• °• °• °•"Pagiku cerahku.. matahari bersinar.. ku— ku... apa ya? Kulihat—?" gadis itu terlihat berpikir, mengingat lirik lagu yang sedang dinyanyikannya.
"Akh, bodo amatlah udah lupa gue liriknya," pasrah gadis itu dan melanjutkan langkahnya untuk sampai di tempat tujuannya -minimarket terdekat- untuk membeli air mineral, karena ia merasa lelah sehabis jogging dari tadi.
// //
[Minimarket]
Akhirnya gadis itu sampai ditujuannya. Ia mengambil botol air mineral yang dingin dari freezer dan langsung meneguknya sampai habis setengah. Ia berdiam diri sebentar di depan freezer tersebut untuk mendinginkan tubuhnya yang berkeringat dan setelah itu ia pergi ke kasir untuk membayarnya.
"Kebiasaan banget ye lu bayarnya pas udah lu minum setengah, udah gitu lu minum air dingin lagi padahal lu habis jogging. Entar mati baru tau rasa lu!" seru pria yang menjabat sebagai kasir di toko itu yang terkenal cerewet melebihi wanita. Pria itu biasa dipanggil Bang Oji dengan umur yang masih terbilang muda, sekitar 20 tahun-an.
"Heh! Mulut lo bang! Bagus-bagus dikit ya, asal ngomong aja. Gue bayar juga nih minumannya. Dasar!" sergah gadis tersebut. Ya, gadis itu berani saja membentak pria tersebut karena gadis itu sering berbelanja di toko itu dan karena itu juga mereka cukup dekat. Setelahnya ia mengambil dompet yang ada di hoodie-nya— ah, sepertinya ada sesuatu yang hilang dari hoodie-nya.
"Dompet gue? Astaga dompet gue dimana?!" khawatir gadis itu melihat dompetnya tidak ada.
"Kudu otteokhe ini bang Ji? Ngutang deh bang, gue ngutang ya Bang Oji ganteng," rayu gadis itu agar ia bisa mengutang untuk air mineral yang diminumnya tadi.
"Ga! Ga boleh ngutang disini. Ya kali ngutang, lu kira ini warung?" tolak Bang Oji.
"Aduh.. masa sih ga bi—"
"Biar saya yang bayar punya dia," suara berat dari pria yang memakai hoodie hitam, topi hitam yang sedikit menutupi matanya dan juga memakai masker berwarna hitam. Pria itu dari tadi sudah mengantri dibelakang gadis itu dan ternyata gadis itu tak menyadarinya.
Pria itu sedikit memajukan badannya agar ia dapat memberi uangnya dan tentu saja bahu sebelah kiri gadis itu tak sengaja tersentuh oleh dada bidang pria yang berada dibelakangnya dan membuat gadis itu tersentak kecil.
"Gila, wangi banget nih orang. Suaranya lagi berat plus sexy gimana gitu. Eh astaga lo ga boleh oleng Jes, lo udah punya cowo bego!" benak gadis itu yang dikenal dengan nama Jaesmine (dibaca Jesmin). Jaesmine Thania Lauren, biasa dipanggil jesmin, jes, jejez, thania, dll.
"Oh iya. Ini mas kembaliannya, terimakasih." Bang Oji memberi uang kembalian pria itu. "Malu dikit lu monyet," lanjut Bang Oji mengejek Jaesmine dengan suara yang sangat pelan, tetapi masih dapat didengar oleh pria tadi.
"Errh," geram Jaesmine sambil mengepalkan tangannya dan melototkan matanya ke Bang Oji.
"Eh, malah ngerepotin, makasih ya Om udah bayarin. Tapi gimana gantinya ya? Oh, gimana kalau nanti saya jumpa Om, saya ganti uangnya ya Om?" tanya Jaesmine dengan panjang lebar.
"Ga usah diganti dan jangan panggil saya Om, saya masih muda." jawab pria itu datar.
"Eh serius Om— eh maaf, Mas(?)" kata Jaesmine sedikit bingung harus memanggil dengan apa. Ia hanya bisa me-nyengir saja dan ia sedikit menundukkan kepalanya karena malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Adorable Soulmate
Teen FictionApa yang kalian pikirkan, jika seorang Murid dan juga seorang Guru saling jatuh cinta dan memiliki hubungan spesial? Mungkin kalian akan berpikir, hal itu sangat menggelikan, aneh dan tidak masuk akal. Hahaha. Tepat sekali, seperti itulah hubungan...