#1

91 4 3
                                    


14.00 WIB

Cukup panas Salatiga kali ini. 


"Ayo ayoo yang sudah dapat kelompok silakan berkumpul berbaris yang rapi"

Suara kakak tingkat yang menjadi koordinator lapangan terdengar begitu keras mengenakan pengeras suara. Berdiri tegap di depan podium dengan muka garangnya.  Hari ini adalah gladi resik pelaksanaan ospek di kampus Asih. Hampir 3000 mahasiswa baru tumpah ruah di lapangan milik kampus ini. Biasa dibayangkan betapa banyaknya mahasiswa dengan berbagai warna baju yang sebegitu banyaknya. Bisa dipastikan dari kejauhan terlihat seperti butiran sabun detergen Daiya hahaha.  

Hening Kinasih Wikujati atau akrab dipanggil Asih adalah salah satu mahasiswa baru di Universitas di daerah Salatiga. Tidak terlalu cantik, biasa saja. Dengan tinggi 150 cm dan berat badan 48 kg ia nampak menggemaskan. Ia senang sekali mengenakan hem atau kemeja dimasukkan kedalam rok dan berjilbab Rabbani warna hitam. Bagi dirinya jilbab hitam adalah penyelamat untuk mukanya yang kusam. Jika mengenakan jilbab hitam rasanya mukanya lebih cerah menurutnya. Mungkin bagi wanita-wanita lain pun juga seperti itu nampaknya.  Di kampus ini ia  mengambil jurusan Hukum keluarga. Ini semua  adalah kemauannya. Entah kenapa Asih lebih memilih mengambil jurusan hukum dibandingkan mengambil jurusan pendidikan atau pun ekonomi seperti pada umumnya. 


"kamu kelompok berapa dek?"

"kelompok 96 kak"

"berarti ini satu deret kelompok 96 ya?"

"iya kak"

"Nah sip, nggak nyasar syukur"


Dia adalah kak Agus, koordinator kelompok Asih yang Asih ketahui dari grup whatsapp. Orangnya kocak tapi cekatan. Dengan postur tubuh yang tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu kurus juga badannya ia berdiri tepat di hadapan Asih. Siang ini kak Agus memakai jas almamater dan bersepatu vans merah, biasa saja tidak keren sama sekali. Bertemu dengan kak Agus membuat Asih semakin yakin bahwa di dunia perkuliahan sebenarnya tidak seperti di dunia persinetronan Indonesia yang cowok-cowoknya cool, cakep yahh yang indah indah lah hahaha.  Setelah Asih tanya-tanya waktu itu ternyata dia adalah mahasiswa Fakultas Hukum juga, jurusan Hukum Tata Negara tepatnya. Pernah suatu kali Asih menanyakan kenapa kak Agus mengambil jurusan Hukum Tata Negara? dan jawabannya cukup membuat Asih agak kesal "biar keren aja, nata negara aja bisa apalagi nata rumah tangga kan dek" sungguh jawaban yang mengesalkan.  Rumah kak Agus berda di kaki gunung Sumbing, Temanggung. Suatu daerah yang tidak terlalu jauh dengan Salatiga, yang Asih ketahui daerah ini orang-orangnya cukup lucu apalagi waktu ngomong dengan logatnya yang khas.

Kini Asih agak terusik ketika ada cowok yang kedapatan tengah memandanginya. Maklum, Asih orangnya agak risihan apalagai ketika ada cowok yang model-modelnya seperti ini. Tidak terlalu tampan tidak terlalu jelek, tapi cukup rapih. Dia berdiri di sebelah kiri selang dua kelompok disamping Asih.

"siapa sih ini liat-liat?" batin si Asih.

Ospek sudah berjalan 4 hari, Asih kini tau si cowok yang waktu itu meperhatikannya ternyata satu fakultas dengan dia namun berbeda jurusan dengannya. Syukurlah paling tidak dia akan jarang bertemu dengannya. Cowok itu duduk di samping teman Asih satu SMA. Sempat beberapa kali Asih pergoki dia sedang memperhatikannya lagi. Tapi yahh karena dia pada dasarnya memiliki sikap cuek sama cowok ya akhirnya Asih biarkan. Toh nanti akan capek sendiri.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kin&KikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang