Hubungan mereka memang gila.
Dimulai dari kesepakatan sampai menjadi terbentuknya keluarga.
Ditengah mereka adalah orang tua. Hubungan mereka tidak lebih dari seorang teman yang sama-sama gila. Tidak lebih. Itu lah yang mereka katakan pada orang-o...
Warn (lagi) ! Ini perpaduan budaya indo dan Korea.. Kalian mungkin akan menemukan ciliwung dan hangang satu aliran dalam cerita ini 😶 .
Rate M for language .
Happy Reading~
Hembusan nafas itu tidak berhenti keluar dari kedua celah bibir tebal seorang pemuda. Ia mendongak menatap awan putih yang bergerak pelan dengan latar biru. Ia kembali menghela nafas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ia adalah Kim Jongin, mahasiswa semester akhir dari Seoul National University jurusan seni. Seorang pria berusia 23 tahun. Ia seorang yatim piatu dari lahir. Panti asuhan adalah tempat ia dibesarkan. Sekolah pun ia raih dengan beasiswa berkat kecerdasannya. Bahkan sampai jenjang kuliah.
Ia bukan tipe yang supel dan asik diajak mengobrol. Sampai saat ini ia hanya memiliki tiga orang teman dekat. Dan pertemanan mereka cukup akrab, walaupun baru berjalan 3 tahun. Tapi menurut Jongin sendiri mereka lebih dari teman dekat sampai Jongin tidak bisa menjelaskan dengan kalimat. Kehadiran mereka lebih dari anugrah untuk Jongin yang sejak kecil selalu merasa kesepian. Ia merasa hidup semenjak kenal dengan mereka.
Dan mereka adalah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Park Chanyeol, putra dari pemilik perusahaan teknologi nomor satu se-Asia. Pria kelebihan kalsium itu pertama kali bertemu dengan Jongin di kantin, Jongin meminjamkan uangnya pada Chanyeol yang saat itu lupa membawa dompet, mulai saat itu mereka berteman. Pria itu setahun lebih tua dari Jongin. Dia teman yang baik dan royal. Perangainya juga ceria dan menyenangkan. Tapi marahnya adalah neraka. Dan juga yang paling over protective pada kawan-kawannya.
