Life Journal

2|| Kejahilan 2 Bocah

Nah,hari ini gue mau cerita tentang pengalaman gue kelas 4 SD,Tau vian kan ? Kalo gak tau baca part 1 dulu,main ke part 2 ajee lu.

Nah,jadi waktu itu hari selas jam 1,kami pulang jalan kaki berdua,sebagai anak kecil yang baru saja pulang dari sekolah,pasti capek kan ? Nah,di situlah awal masalah kami.

"Feb,gue haus nih. Cari buah yok" ajaknya "Ayok" yah gue ikut ikut aja,kan gue juga capek

Tiba - tiba vian nunjuk ke pohon belimbing "Nah,makan belimbing aja noh,seger" katanya "Iya iya,cepetan. Tapi bilang dulu sama yang punya" ya sebagai anak baik yang rajin menabung,taat pada orang tua,rajin shalat dan rajin mengaji ini *ceilah gue menyarankan untuk bilang dulu kepada yang punya

"Yaelah,pohon belimbing pinggir jalan siapa yang punya sih ?" kata vian "Bener juga sih" kataku "Yaudahlah makan aja,gue dah haus. Rumahlu juga masih jauh" ujar vian. Rumah kami memang berjauhan,tapi setiap pulang sekolah vian pasti mampir ke rumah gue buat nunggu jemputan,atau kalo dia gak di jemput dia nginep di rumah gue.

Setelah 15 menit makan belimbing dengan biadabnya,vian melihat sebuah bis lewat,"Feb,lempar belimbing ke tu bis !" ujarnya "Apa salah bis itu wey ?" tanyaku "Udah,lempar aja" kami mengambil buah belimbing muda dan pura - pura memakannya,setelah bis itu berada di hadapan kami,kami melempar belimbing tadi sehingga buah tersebut pecah dikaca pak supir. Kaget dengan kejadian tersebut,vian tak bisa bergerak sama sekali. Gue cuma bisa narik tangan dia sambil lari "Wey yan,kabur !" Teriakku Vian sadar,dan dia ngikut kabur. Setelah berlari sekitar 3 menit kami menemukan tempat untuk sembunyi,kami bersembunyi selama 15 menit "Ide lu kampret yan !" hanya itu yang bisa gue katakan "Feb" ujarnya "Gue baru nyadar,di bis yang kita lempar tadi. Ada emak gue" "Ha ?" tanyaku terkejut Vian cuma bisa ngangguk,tiba - tiba dia tertawa terbahak - bahak "Gile lu,emak lu gimana entar di rumah ? Lu pasti di pukulin" kataku "Enggaklah,tadi emak gue gak sadar kalau yang lempar itu adalah anaknya yang ganteng ini" ujar vian

"Anjrit,najis banget ! Yaudah pulang aja yok" kataku "Bentar,gue beli minum dulu" ujar vian "Ya udah,beli dijalan kan bisa nyet" kataku "bener juga" katanya "Makanya naro otak tu di kepala,bukan didengkul"

"Kalo otak gue di dengkul,dengkul gue kan ada 2 berarti otak gue 2 juga dong" ujarnya "Serah lu dah !" kataku

Kami berjalan pulang dengan puas sambil tertawa,oh indahnya masa - masa SD *Plak*

*====*====*====*====*====*===
Hey,makasih udah mau baca,kalo lu baru baca WELCOME WELCOME
Kalo lu baca dari kemaren WELCOME BACK
Okay,sekali lagi makasih udah mau baca jangan lupa voment,kalo lu gak voment gue bakalan berhenti nulis nih cerita *muahahaha ( itu yang kami harapkan !! )
Baca juga cerita gue yang The Last Hero : First Quest yaa
I Appreciate every comment and vote :) Byeeee