hai :)

5 0 0
                                    

  Hai.

Ini aku, bocah yang kemarin minta untuk kau nikahi,
kamu tahu betapa beratnya menjadi  seorang aku?
Saat dimana kamu baru benar-benar merasakan kehadiran sosok ayahmu disisimu,
maka saat itulah tuhan mengambilnya.
Kamu tahu betapa banyak sesal dalam setiap tarikan nafasku? 
Dia yang tak mengenal sama sekali dengan nama sebuah jarak.
Rela berkorban apa saja demi melihat anak-anaknya.
Kamu tahu betapa bodohnya aku yang baru menyadari kehadirannya disaat umurnya sudah tidak lama lagi.
Maafkan aku yg telah lancang untuk melamarmu.
Kamu tahu bagaimana rasanya menjadi seorang aku.
Seorang anak akan melakukan apa saja untuk membahagiakan orang tuanya. Apalagi berhubungan dengan sebuah nyawa, yang tak dapat ditukar dengan apapun jua.
Aku.
memang terlalu naif untuk hal yang tidak seharusnya aku lakukan.
Aku.
Memang terlalu ceroboh untuk memutuskan hal yang hanya sekali dalam seumur hidupku.
Tapi aku bukan anak bodoh yang tanpa pikir panjang untuk memilihmu.
Aku berani melakukannya karna aku siap dengan setiap resiko yang aku ambil.
Tapi bagaimanalah takdir? 
Tak ada yang tahu setiap rahasia ummat manusia, aku hanya ingin ayahku merasakan bagaimana rasa sebenarnya menjadi seorang ayah.
Betapa pentingnya ia dan betapa berartinya ia disisi kami yang sebenarnya.
Diposisi ini,aku sama sekali tidak menyalahkanmu,atau bahkan menyalahkan diriku sendiri. Semuanya adalah takdir.
tanpa tahu,hal besar apa yang ada disebaliknya.
Biarkan waktu yang kelak mendewasakan ku.
Dan terimakasih telah mau mendengar sedikit keluh kesahku.
Aku.
Tak akan memintamu kembali dan mengganggu lagi di tengah-tengah kuliahmu.
Biarlah garis takdir sang maha tahu,yang kelak mempertemukan kita.

Madiun, 6 okt 2019



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku Dan Garis Takdir. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang