S

2.1K 175 14
                                    


Sekarang adalah tepat tiga puluh lima hari aku menjalani masa sekolahku di tahun terakhir senior high school. Entah mengapa aku mampu mengingat dan menghitungnya. Meski aku sendiri terkadang tidak bisa mengingat setiap waktu yang kujalani. Hari-hari terlewati begitu saja dan aku menikmatinya.

Tak terasa aku sudah berada di titik ini—menjadi aku yang berusia delapan belas tahun. Rasanya baru kemarin aku tinggal di asrama dan lulus sekolah dasar, baru kemarin aku bertemu dan mengenal orang-orang yang kini menjadi temanku, baru kemarin aku dengan sombongnya mengklaim Haruno Sakura sebagai milikku dan membuat semua penghuni sekolah heboh. Baru kemarin rasanya aku ditinggalkan kakak dan ibuku. Dan sekarang semua kejadian itu telah berlalu.

Kupikir aku terlalu bersemangat di tahun ketigaku ini karena tak lama lagi aku akan segera lulus dan menjalani kehidupan selanjutnya yang lebih menantang sebagai orang dewasa. Menyandang gelar alumni dengan prestasi terbaik di sebuah sekolah elit paling ternama di Tokyo dan namaku akan dipuja-puja sebagai figur paling berpengaruh di sekolah ini. Apa hal itu yang membuatku senang? Sebenarnya tidak juga.

Aku memiliki segalanya, yang banyak orang agungkan tentang pencapaian seorang pria— harta, tahta, wanita. Hingga tidak ada yang berani menentangku apalagi mengganggu kesenanganku disini. Mungkin semua itu tak luput dari peran ayahku serta leluhurku yang seorang Uchiha—sebuah klan berpengaruh di Jepang yang memberikan banyak kontribusi pada pemerintah dan membantu perekonomian Jepang hingga tetap stabil. Ayahku memiliki bisnis dan perusahaan dimana-mana. Dengan latar belakangku sebagai anak konglomerat, bisa dibayangkan betapa berkuasanya aku di sekolah ini.

Aku yang dilimpahi kekayaan dan gelar kehormatan, merasa hidupku telah sempurna. Tak perlu lagi bersusah payah mencari dan mendapatkan apapun. Karena apa yang semua orang cari, telah kumiliki. Dunia telah memberikannya secara cuma-cuma padaku.

Aku, Uchiha Sasuke, seseorang yang bebas dan selalu menikmati hidupnya—dengan caraku sendiri, tentunya.

.

.

.

.

.

.

.

.

The Darkest Way—


Naruto © Masashi Kishimoto

Story © Lyandraff

Genre : Mystery, drama, friendship, romance

.

.

.

.

.

.

Aku menarik pinggang ramping kekasihku dan kami berjalan beriringan menuju kelas, meninggalkan mobil sport keluaran terbaru milikku di parkiran. Sepanjang perjalanan di koridor, banyak pasang mata yang mengiringi langkah kami. Segala tatapan itu terbiasa kudapatkan. Menjadikanku sebagai pusat perhatian mereka. Aku hanya mempertahankan ekspresi datarku dengan cuek.

Meski aku tidak memperhatikan satu-persatu tatapan yang mereka berikan padaku, tapi aku bisa merasakan decak kagum mereka. Ada pula yang terang-terangan menunjukkan ekspresi ketidaksukaannya. Mereka biasanya para gadis yang iri dengan status yang disandang wanita disampingku ini. Ataupun para lelaki yang tidak terima melihat wanita pujaannya kini menjadi milikku. Jika aku menangkap basah orang itu, maka tak segan tatapan tajam kulayangkan padanya. Biasanya mereka langsung menunduk menghindari tatapanku. Nyali mereka seketika menciut takut. Mereka memang pecundang payah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 08 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Darkest Way [END PDF Ready!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang