chapter 9

288 21 11
                                    

Pagi yang cukup cerah,Sunggyu melangkahkan kakinya mengitari jalan setapak tak jauh dari dorm Infinite. Ia butuh mencari udara segar,setelah semalaman tidak bisa tidur. Lagipula jadwal debut Infinite telah selesai, tinggal menunggu single kedua untuk melakukan latihan dan rekaman,jadi dia masih punya beberapa minggu lagi untuk menikmati harinya yang sebentar lagi akan sibuk.

Tidak perlu melakukan penyamaran ekstra seperti idol lainnya,lagipula dia masih rookie jadi pasti sedikit yang hapal wajahnya. Cukup menggunakan hodie hitam menutupi kepalanya.

Sudah lama ia tak berjalan jalan seperti ini terhitung semenjak ia menjadi trainee di Woolim,rasanya benar benar menyenangkan,menghirup udara yang segar,melihat orang orang yang berlalu lalang dan perasaannya saat ini jauh lebih baik dibandingkan tadi. Hal menyenangkan ini malah membuat Sunggyu menjadi lapar,ia pun berbelok ke supermarket memilih beberapa makanan yang terpajang,mengitari setiap jajaran etalase dan akhirnya ia memilih roti isi ayam serta minuman dingin.

Ia mendekati kasir lalu membayarnya setelah itu kembali melangkahkan kakinya keluar sembari memakan rotinya lahap.

BRAKK!! Tiba tiba saja Sunggyu ditabrak oleh seorang anak sekolahan sambil membawa bola sepak di tangannya yang menggelinding ke tanah.

" Ah.. maaf. Maafkan aku" seorang anak tadi membungkukan badannya pada Sunggyu.

" Tidak apa apa"

" Tapi rotimu terjatuh"

" Aku bisa membelinya lagi" Sunggyu menepuk pundak anak lelaki itu,lalu mengambil bola yang terjatuh tadi " apa hobimu bermain bola?"

Anak lelaki itu mengangguk cepat " itu cita citaku"

" Ah.. cita cita yang bagus" ucap Sunggyu. " Aku harap kau bisa menjadi pemain bola yang hebat" lanjutnya sembari mengembalikan bola ke anak yang ada di depannya.

" Terimakasih" anak itu tersenyum lebar .
" sekali lagi aku minta maaf" ujarnya lalu pergi bersama dengan teman temannya.

Ada senyum getir di wajah Sunggyu saat melihat anak tadi,ia seperti melihat dirinya beberapa tahun yang lalu.

Dulu.. ia juga suka bermain bola sepulang sekolah,berlatih bersama teman setimnya. Menjadi pemain bola adalah impiannya sedari kecil sampai akhirnya dewasa mimpi itu tak pernah berubah malah menjadi sebuah harapan terbesar dalam hidupnya.

Dulu ia bersama Woohyun. Berdua mempunyai mimpi yang sama, maka keduanya selalu saling mendukung satu sama lain. Sunggyu masih ingat jelas ketika ia mencetak gol maka ia akan berlari kearah Woohyun lalu memeluknya. Menumpahkan semua kegembiraannya padanya. Dan Woohyun akan mengucapkan kata yang membuat dirinya semakin tersenyum lebar.

" Kau hebat,hyung.."

Tetapi itu dulu..

Sekarang semuanya hanya masa lalu baginya, seluruh kenangan yang ia miliki bersama dengan Woohyun ia kubur di dasar hatinya paling dalam. Kini hanya ada kebencian menguasai diri Sunggyu setiap kali melihat Woohyun. Kemarahan itu terus mendominasi menciptakan sebuah dendam yang harus ia balaskan.

Sunggyu termenung beberapa saat,sampai akhirnya ia tersadar anak tadi telah melangkah jauh. Ia pun menghembuskan napasnya kasar,ia memutuskan untuk melanjutkan langkahnya tapi baru juga membalikan badannya,ia kembali di tabrak seseorang.

" Aishh!! Apa ini hari sialku?" Desisnya pelan. Ini sudah kedua kalinya ia tertabrak seseorang.

" YAA!! Apa kau buta?" Teriak seseorang yang menabraknya tadi.

Jelas Sunggyu tercengang,jelas jelas dia yang di tabrak kenapa jadi si 'penabrak' yang marah.

" Bukankah kau yang menabrakku?"

Still..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang