Saat matanya terbuka , ia telah berada di kamar bernuansa putih tanpa jendela , tanpa ventilasi hanya ada satu pintu yang selalu tertutup rapat di hadapanya, walau begitu lengkap fasilitas yang di sediakan untuknya tetap saja ia terkurung.
Ia terbangun dengan tubuh penuh luka , legam dan memar , termasuk pada wajah manis imutnya .
"Jangan berharap kau bisa kabur , jungkook " ucap lelaki tampan , bertubuh tinggi kekar dengan otot-otot yang terasa pas di tubuhnya tak terlalu besar juga tak terlalu kecil .
Namanya Jungkook seorang lelaki biasa yang harus menebus kesalahan sang ayah pada lelaki tampan di hadapannya kini, Lelaki tampan yang telah membunuh ayahnya di depan matanya , lelaki yang merenggut keperawanannya secara paksa dengan ratusan pukulan di tubuhnya , dia tidak bisa di katakan sebagai orang baik.
Lelaki manis itu hanya terdiam menatap lelaki itu takut , tubuhnya gemetar setiap kali melihat lelaki menyeramkan itu , ah tidak bahkan mendengar langkah kaki lelaki itu saja sudah membuatnya ketakutan .
"aku sudah berbaik hati padamu , jika saja kau tak pernah melawanku kau akan aku jadikan orang paling bahagia di dunia ini jungkook , bahkan kau akan berfikir kau tak pantas mendapatkan fasilitas ini , yang tak seharusnya aku lakukan pada anak penipu seperti mu .
Aku sudah berbaik hati pada ayahmu dengan mempercayakan semuanya padanya dan apa yang ia lakukan ia mengambil semua barangku dan menjualnya sendiri seolah itu barang miliknya . Dan kau tau berapa banyak yang ia ambil ? Kau tak akan pernah membayangkan nilai 0 di belakang digitnya."Aku tak pernah memakan uangmu dan aku tak ada hubungannya dengan Masalahmu dan ayahku !" Bentak jungkook yang sudah tak tahan mendengar kalimat yang di ulang ulang setiap hari seolah mengingatkannya kalau ayahnya telah menjualnya .
"Tapi ayahmu telah menggantinya denganmu jungkook yang sesungguhnya masih tak cukup , sekalipun aku menjadikanmu jalang dan mendapatkan uang dari tubuhmu selama 10 tahun . " Kalimat itu keluar lagi dari mulut lelaki itu .
Jika saja jungkook mau membuka hatinya dan mau menurut dengan lelaki itu , hidupnya tak akan sesakit itu , sayangnya itu bukanlah impianya , entah apa masih pantas ia memikirkan tentang impian saat ia telah terkurung di ruang tanpa jendela itu bersama dengan seorang lelaki yang telah membunuh ayahnya .
" Aku sudah berbaik hati menawarkannya untuk menjadi pendampingku seumur hidupmu dan kau akan menjadi lelaki terberuntung dan terkaya di korea , kenapa kau menolaknya dan melawanku ?" Ucap lelaki itu lagi dengan penawaran yang memang sangatlah menggiurkan . Namun jungkook bukanlah orang yang gila harta seperti yang lelaki itu inginkan .
"Tapi aku tak butuh semua harta mu , aku tidak Sudi menjadi pasangan dari psikopat sepertimu . " Jungkook mengeratkan remasanya di bed cover putih yang begitu lembut .
PLAAAKK
Benturan antar kulit yang sudah pasti sangat keras hingga menghasilkan suara yang begitu menyakitkan.
"Tutup mulutmu jung_"
" Namjoon , barang kita tak bisa masuk lagi " ucap seseorang lelaki berwajah tak kalah tampan dari namjoon dan juga sama menakutkanya , seperti namjoon .
" Tunggu sebentar sehun aku akan segera menyusul " ucap namjoon pada asisten nya
Setelah kepergian Sehun, namjoon kembali menatap wajah ketakutan jungkook , wajah yang selalu tampak ketakutan dengan mata yang menatapnya kasihan itu telah meremas hatinya seolah ia orang yang sangat tak patut untuk di cintai dan harus di jauhi ."Dengar Jungkook aku bisa saja lembut padamu , tanpa memukulmu jika kau tak keras kepala seperti ini . Istirahat lah " ucap namjoon dan beranjak meninggalkan jungkook yang kembali merengkuh memeluk lututnya sendiri hingga rapat menyentuh dadanya , merasakan rasa sakit di sekujur tubuhnya .
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Say Goodbye, Please
RomanceAku hanyalah Jungkook Aku bukanlah aku bagimu, aku hidup dengan hanya berdiri di belakang bayangan lain . Selamanya, sampai mati pun aku bukanlah aku bagi mu. Cobalah melihat bahwa aku hanyalah aku, aku hanyalah sosok yang juga bernafas di dunia ini...