Tentang Perasaan Tak Bermakna

5 1 1
                                    


Hai, saya kembali.



Disini ada yang pernah jatuh cinta sama teman sendiri?

Tunjuk tangan dong kalau bisa.

Hm, saya juga pernah. Saya menyembunyikan perasaan ini selama bertahun-tahun, hingga ketika saya menemukan jawabannya.

Saya sama sekali tidak pernah mengutarakan perasaan saya kepadanya, karna saya tau apa yang bakal terjadi di masa depan jika saya berhasil mengutarakan perasaan kepadanya. Iya, harus rela kehilangan semua nya, kehilangan canda tawa nya, kehilangan sebuah bahu yang biasa kita jadikan tempat untuk berkeluh kesah, dan juga kehilangan dirinya.

Untung saja saya tidak melakukan hal bodoh itu. Tapi seiring berjalan nya waktu saya memilih untuk kalah pada permainan ini, saya menjauh darinya. Menjauh secara tiba-tiba, karna saya tidak ingin perasaan ini jatuh begitu dalam.

Saya bersyukur karna dia sudah menjadikan saya sebagai tempat untuk bersandar, walau bukan rumah tapi segitu udah cukup kok. Saya selalu jadi yang terdepan jika ia membutuhkan sandaran untuk berkeluh kesah, dan juga sebaliknya.

Sungguh saya sangat rindu kepadanya. Rindu canda tawa nya, rindu senyum nya, rindu suara nya, rindu perhatian nya, pokoknya rindu semua nya deh. Kok rindu sih? Balik ke awal, karna saya telah menemukan sebuah jawaban dari permainan ini ; menjauh dari dirinya agar perasaan yang hampa ini menjadi fana.

Saya kira akan semudah itu untuk melupakan dan membuang perasaan ini. Nyata nya sulit sekali :)

Untungnya setelah 2 tahun berlalu, saya berhasil membuang perasaan ini ke tempat yang seharusnya, saya mengetik ini hanya sekedar rindu saja kok bukan apa-apa. Oh ya jika kamu baca ini ; 

Hai, ini aku teman mu dulu. Sudah lama tidak bertemu, iya saya dirumah terus gak pernah keluar makanya gak ketemu. Hm saya kangen sama kamu. Makasih ya dulu kamu udah mau menjadi tempat saya untuk bersandar, tempat untuk berlindung, dan tempat untuk mendengar. Makasih banget kamu udah mau jadi teman baik saya. Maaf kalau hati saya nakal sudah menaruh perasaan ke kamu, aku harap kamu memaklumi ini. Sampai jumpa di jilid selanjutnya.


-hujan sorai.

Cerita KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang