-01-

66 1 0
                                    

"Aku pulang!"

Al melempar jas nya asal dan merebahkan diri di sofa. Tubuhnya benar benar lelah sekarang.

"Kak Al!!" Seorang perempuan berjalan mendekati nya untuk menyambutnya. Itu Ale, Alesha Kim, adik perempuan bungsu nya.

"Ah, terima kasih" Al menerima teh yang di suguhkan Ale kepadanya.

"Ngomong ngomong dimana mom?" Tanya Al karena biasanya Keira alias mom berada di dapur atau di ruang tengah membaca buku.

"Daddy pulang cepat dan manja ke mommy seperti biasa, Ale ga berani ganggu atau pasti kena semprot daddy" ujar Ale malas, bukan hanya dia tapi mereka bertiga sudah bosan dengan kemesraan kedua orang tua mereka.

"Yo, Kak Al!"

Alex seketika muncul, keluar dari kamarnya dan menghampiri mereka.

"Kau tidak punya kelas hari ini?" Al menatap adiknya heran, biasanya ia tidak akan terlihat di jam segini.

"Tentu saja aku libur, ini benar benar menyenangkan. Kau juga harus mengambil libur sekali kali kak"

"Benar, Ale juga mendapat libur musim panas selama dua minggu kali ini" Ale menambahkan kalimat Alex.

"Kalau aku tidak sesibuk itu aku pun juga sudah mengambil libur sejak dulu"

"Karena itu kau harus nya melanjutkan perusahaan daddy saja agar tidak sesibuk ini" protes Alex, pasalnya walaupun mereka sudah beranjak dewasa, Alex tetap suka menempel kepada Al untuk mengajaknya bermain.

"Aku tidak suka berdiam diri dan berteman dengan tumpukan dokumen dan angka angka, lebih baik kau saja yang melanjutkan nya"

"Kak Al tidak seru! Aku juga tidak mau, aku ingin bebas bermai— aww!!"

Belum selesai Alex berbicara, Al langsung menjitaknya.

"Lalu kau tidak bekerja? Dari mana kau akan mendapatkan uang untuk hidup huh?"

"Kau bisa memberikannya padaku" ucap Alex dengan senyum polosnya.

"Tidak akan" jawab Al dengan nada penekanan yang membuat Alex memajukan bibirnya tak suka.

"Oh, Al, kau sudah pulang?" Sebuah suara membuat mereka bertiga menoleh dan mendapati Keira keluar dari kamar.

"Mom!"

Ya, walaupun mereka sudah besar, Keira tetap menjadi tempat mereka bermanja ria.

"Menyingkir dari mommy" Samuel alias daddy langsung mendorong kedua kepala Al dan Alex sebelum menyentuh Keira. Ale yang sudah tau itu akan terjadi menyikir terlebih dahulu.

"Daddy sejak dulu tidak adil!" Seru Alex, yang sejak kecil menjadi musuh bebuyutan Samuel hingga sekarang.

"Kau sudah besar, lebih baik kau cari pasangan sendiri dan menikah, mommy milik daddy"

"Aku masih kuliah! Kak Al yang seharusnya lebih dulu!"

"Tidak terima kasih, aku tidak tertarik"

"Kak Al kau harus menghilangkan sifat dingin mu itu, kalau tidak bagaimana kau punya pasangan!"

"Alex benar, bahkan teman teman ku menyukai mu tapi tak berani karena sifat mu itu" sambung Ale, jika sudah menyinggung Al, si kembar memang selalu kompak.

Keira yang sibuk menyiapkan makan malam terkekeh mendengar perdebatan anak anak nya.

"Kenalkan pada mommy Al, jangan lupa" Keira yang setuju dengan ucapan yang lainnya membuat wajah Al menatap memelas.

"Mommy...."

"Mom yakin kau pasti akan bertemu dengan wanita yang cocok dengan mu" tambah Keira yang membuat Al makin memelas.

"Cepatlah cari pasangan, kau terlihat menyedihkan" sindir Samuel sambil memeluk Keira dari belakang membuat ketiga anak mereka jengah.

****

Keesokan hari nya, seperti biasa, Al yang baru selesai dari tugasnya dan menikmati waktu istirahatnya duduk di taman rumah sakit.

"HEI AL" teriakan yang tak asing di telinga Al membuatnya menghela nafas. Tanpa melihat siapa dia, ia sudah tau siapa yang akan datang.

"Berhenti menggangguku beristirahat, bodoh!" Seru Al kesal tepat ketika orang tersebut berada di samping nya.

"Aku tidak mengganggu mu, aku hanya menghampiri mu" ujar pria itu dengan muka polosnya.

Geovanno Park, pria blasteran korea amerika dengan sifat playboy dan menyebalkan adalah teman Al sejak masih kuliah. Ia selalu menempel pada Al layaknya pasangan sehingga membuat Al muak.

"Kehadiranmu itu sudah mengganggu"

"Kau sungguh jahat Al, seharusnya kau berterima kasih padaku karena membuat tugas mu menjadi tidak padat" ujarnya dramatis.

Beruntungnya, tepat setelah Geo menyelesaikan kalimat nya, ponsel Al berbunyi dan itu dari Alex.

"Halo?"

"Kak Al, apa kakak sibuk? Bisa tolong aku?"

Suara Alex di sebrang terdengar panik.

"Ada apa?"

"Aku sedang di universitas ku untuk mengumpulkan tugas akhir sebelum liburan, tapi sepertinya aku salah memasukan flashdisk ku ke tas mu. Tolong aku!!"

Al menghela nafas, adiknya yang satu ini benar benar ceroboh, tidak bisa dalam sehari saja membuat kesalahan.

"Baiklah aku kesana, berikan aku lokasi tepatnya dan tunggu aku"

"Terima kasih kak, kau terbaik!"

"Siapa? Apa kau akan pergi sekarang?" Tanya Geo penasaran.

"Aku harus mengantarkan sesuatu pada adikku, sampai jumpa" ujar Al mengabaikan Geo.

"Hei, aku mau ikut"

"Tidak akan" tolak Al cepat.

"Setidak nya berikan aku nomor adik perempuan mu itu" mode playboy nya kembali.

"Sekali lagi kau ucapkan itu, aku akan meninju mu" setelah mengatakan itu, Al dengan cepat melangkah pergi meninggalkan Geo yang terkekeh dengan sifat sahabatnya itu.

"Kau masih seposesif itu huh?"

Tak butuh waktu yang lama, Al tiba di universitas Alex, ia mengitari lokasi itu dan sedikit tersesat karena tempatnya yang luas, tidak seperti universitasnya dulu.

Bruk!

"Ah, maafkan aku" seorang wanita panik saat menabrak Al dan menumpahkan kopi nya di kemeja Al.

"Huh?"

TBC
@yooazaa

Tinggalkan like, gratis kok!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mr. Jealous - Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang