☆TLSOMHSS 09☆

42 19 9
                                    

Ketika keluar musholah Revan tak ada hentinya mengumpati kedua temannya itu sampai-sampai batu yang dijalanan bersih tak seperti tadi yang tergeletak mengenaskan. karena ditendang sana-sini oleh Revan makanya bersih tapi berserakan juga sih. Saking kesalnya Revan mengumpulkan kekuatan penuh dan menendang batu yang ukurannya lumayan besar ke sembarang tempat Al hasil kena pala orang.

"Aduh.. siapa yang nimpuk gua pake batu sialan!" Ucap orang itu mencari-cari orang yang menimpuknya.

Namun yang dicari kabur terbirit2 sampai2 sarung nya merosot2an sedari tadi dan jadilah tarik ulur antara sarung dan Revan.

Ketika merasa sudah jauh dari gang tadi Revan bernapas lega dan kembali mengumpat.

"Awas Lo berdua besok gue bales dandan! Eh maksud gue dendam!" Ucap Revan frustasi lalu memutuskan untuk pulang saja.

"Tapi mungkin mereka lagi di sarlem(pasar malem) yang didekat desa itu mungkin yah? Aah males lah besok2 aja bales dendam nya yang lebih keji bila perlu gue cabik2 badannya terus gue jual tuh anggota badan mereka biar mampus sekalian!" Ucap Revan sadis.

.....

Keesokan harinya Revan datang kepagian lebih tepatnya sangat pagi sehingga hanya ada Revan dan dodo saja dikelas, Revan mendudukan dirinya meletakan tas dan menopang dagu masih dengan rencana awalnya yang ingin mendiami dua orang temannya bevan dan edo.

"Apa lo liatin gue? Heran karena baru liat orang ganteng berangkat pagi?" Ucap revan tanpa menoleh ke lawan bicara.

"N-nggak kok van. cuman bi-biasanya kamu berangkat siang, tapi se-sekarang..." belum saja dodo melanjutkan sudah di potong oleh revan.

"Yaudah sih serah gue!" Bentak revan, menunjukan raut wajah yang kesalnya bukan main. "Oh yah.. lo bisa gak kalau ngobrol ama gue gak usah pake aku kamu? Jijik gue berasa official aja mana gue laki lo juga laki kok aku kamu macoan dikit napa!? Dasar gagap." Maki revan yang meninggalkan, dodo dengan rasa bersalah. Iya orang dia cuman nanya eh.. malah dibentak parah:v

"Aduh keceplosan gue ama si dodo lagian orang lagi badmood nanya2 salah sasaran kan, kasihan juga sih ama dia tapi bomat lah masih kesel gue."

Revan keluar dari kelas tanpa tujuan karena masih terlalu pagi jadi dia berjalan tidak tentu arah. Terlihat dari kejauhan Bevan dan Edo tengah asyik memainkan gantungan senter LED yang memantulkan warna merah yang mereka beli saat di pasar malam.

Revan pun memilih duduk dan mengabaikan kedatangan mereka berdua saat lewat tepat didepannya. Berharap mereka akan meminta maaf padanya pasca kejadian malam.

Tapi diluar dugaan Revan. Justru Bevan dan Edo tidak melihat keberadaan nya membuat Revan semakin kesal terhadap dua teman laknatnya itu. "Kok kesannya kek gue yang salah." Revan mendengus kesal dibuat bingung oleh pikirannya sendiri. Mana ada teman yang tidak kesal saat dibohongi, apalagi dengan alasan ibadah tapi nyatanya mereka malah kabur meninggalkan nya sendiri di musholah. Bisa saja Revan mendoakan kedua temannya agar mendapat balasan.

Seluruhnya diharap menuju lapangan untuk melaksanakan apel pagi...

Semua penghuni Lawrenceville School berbondong-bondong menuju lapangan.

Veron Dkk sudah baris rapih didepan menghadap tiang bendera seraya hormat.

"Itu siapa? Kenapa bisa baris didepan ya?" Grizella bertanya-tanya.

"Bukannya mereka kelas sebelah yah?" Sahut Winda sama hal nya penasaran dengan Grizella.

"Komplotannya Varell itu," jawab Bunga.

"Owalah napa dah tuh cogan pada berdiri disana?" Ucap Grizella.

"Dihukum kali," Ucap Winda. Grizella menoleh bahwa secara tidak sadar dia berbicara dengan Winda yang diduga musuh layaknya air dan minyak yang tidak akan bisa menyatu. Ya, iyalah masa jeruk doyan jeruk. Lesbi kali ah_-

The Life Story Of My High School StudentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang