Chapter 2 | Kesal

61 8 36
                                    

Selamat datang di 'ALASKA'
Budidaya votmen ya~

Selamat datang di 'ALASKA'Budidaya votmen ya~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan cepat-cepat marah. Siapa tahu yang awalnya kesal, berubah menjadi cinta.
•••

"Cewek yang tadi ke stan itu siapa?" Tanya Putra kepada Aska.

Brak!...

Terdengar suara gembrakan meja, yang ditimbulkan oleh tas hitam milik Aska. Yang di lemparkan asal di meja dengan keras, jadinya menimbulkan suara lumayan keras.

"Dia kan anak osis Puputtt!" Jawab Aska setelah menghela nafas panjang, kemudian membantingkan tubuh ke kasur empuk milik Putra. Di liriknya Putra, yang tadi bertanya padanya, namun kini cowok itu malah di sibukkan menyusun mainan kesukaannya yaitu, Lego.

Tak lama kemudian, Jae masuk kedalam kamar Putra dengan membawa tiga botol minuman bobba, dan meletakkan di lantai. "Minum nih, bobba pesanan kalian, siapa tau kalian bisa berubah menjadi manis, kayak bobba."

"Dih!" Cibir Aska.

Kali ini Jae mengikuti jejak Putra duduk di lesehan di karpet lembut berwarna abu-abu. Dan mata kini terfokus pada layar handphone yang menampilkan salah satu game paling hit bagi anak cowok. Free fire.

"Gue mau tidur, bangunin gue kalau udah jam lima, " Aska merebahkan tubuhnya di kasur milik Putra yang sangat besar dan empuk. Kemudian matanya terpejam.

"Lo kesal, As, sama anak osis itu?" Tanya Putra tiba-tiba.

"Gimana gak kesal, dia aja nyolot sama gue. Gak punya sopan santun banget," jawab Aska dengan mata yang masih terpejam.

"Dia memang kayak gitu orangnya, As." Kali ini Jae yang membuka mulut.

"Kayak gitu, gimana maksud lu?" Aska balik tanya kepada Jae.

"Dia itu judes, sama orang yang baru dia kenal." Ujar Jae. "Beda kali sama kembarannya," lanjut Jae sambil tak lepas pandangannya yang menatap pekat layar ponselnya.

"Hah?" Nada Aska meninggi, kemudian cowok itu membalikkan tubuhnya menghadap ke Jae. Dengan satu tangan menyangga kepalanya.

"Aska Tirta Ray, lu gak tau kalau dia punya kembaran?" Tubuh Aska kini bangun dan duduk di tepi kasur milik Putra.

"Gak! Memangnya siapa?" Tanya Aska dengan ekspresi wajah yang bingung.

"Dasar kuldet," cibir Putra

ALASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang