01

56 8 0
                                    

Pagi pagi seperti biasanya jeno bersiap ke meja makan untuk makan sebelum berangkat ke kantornya.

"Pagi sayang" Sapa eomma nya pada jeno.

"Jeno, ada yg ingin appa bicarakan denganmu"

"Bicara saja" Jawab Jeno sambil mengambil roti dan selai kacang.

"Appa berencana akan menjodohkan mu dengan seseorang"

"APA?!!" Jeno langsung menatap ayahnya itu dengan tatapan seolah olah meminta penjelasan dari sang ayah.

"Ya, Appa lihat km terlalu sibuk dengan pekerjaanmu di kantor hingga lupa mencari pasangan untukmu , umur mu sudah 24 tahun nak, sudah saat nya kamu mencari pasangan"

"Appa tau kan aku tidak bisa membuka hatiku lagi untuk siapa pun !!" Tegasnya sambil bediri dari tempat duduknya.

"Jeno!! Ini yg terbaik untukmu. Lagi pula kau tahu kan Appa mu ini paling tidak suka  jika di bantah!!" Ucap ayahnya sambil ikut bediri dan beranjak pergi untuk berangkat ke kantor.

"Arghhhh" Jeno mengacak ngacak rambutnya dan kembali duduk.

Eomma jeno yg melihatnya hanya bisa menenangkan jeno.

Jeno berangkat ke kantor tanpa sarapan bahkan sampai kantor pun dia seperti sedang stres dan banyak memarahi karyawannya dengan menaikan nada bicaranya, Padahal biasanya jeno tidak pernah memarahi karyawan dengan menaikan nada bicaranya, jika pun ada berarti karyawan itu sudah melakukan kesalahan yg sangat besar.

Da jin side...

"Eomma eomma jinnie ingin ice cream" rengek Da jin pada ibu nya.

"Arraseo, tapi oppa mu yg membelikannya nee,??" Ucap eomma nya lembut.

"Nee eomma:))" Jawab Da jin cepat dan sangat riang.

"Jin!! Kim seok jin!" Teriak eomma Da jin pada anak sulungnya itu.

"Nee eomma, ada apa??" Tanya jin saat telah sampai di ruang tamu.

"Da jin ingin ice cream, cepat kau belikan"

"Nee eomma. Jinnie kau ingin ice cream rasa apa??" Tanya jin pada adik kesayangan nya itu.

"Umm... Sepertinya aku sedang ingin makan ice cream strawberry oppa, jadi belikan aku rasa itu saja" Ucap sang adik dengan senang nya , lalu jin mengusak surai hitam panjang adik nya sambil tersenyum dan pergi memgambil kunci mobilnya dan langsung berangkat menuju super market untuk membelikan adiknya ice cream.

15 menit kemudian.

"Da jin.. ini ice cream pesanan mu" Jin masuk ke dalam rumahnya sambil mencari keberadaan adiknya.

"Ahh oppa gomawo" Ucap Dajin sambil nengambil es cream di tangan oppa nya.

Setelah mengambil ice cream tersebut, Da jin kembali berjalan menuju kamar nya untuk kembali menonton film favorit nya.

"Jin, kemari lah" Panggil sang ayah

"Nee appa,  ada apa? " Tanya jin pada ayah nya

"Seperti yg kau tahu, adik mu itu sudah ber umur 20 tahun, dan sikap nya masih seperti anak anak,ummm apakah kau setuju jika dajin akan appa jodoh kan? " Tanya appa Dajin.

"ummm, sepertinya kita perlu menanyakan pedapat da jin tentang hal ini, apakah dia bersedia atau tidak" Ucap jin pada appa nya.

"Baiklah nanti saat makan malam kita bahas ini"

"Umm baiklah appa"

Skip makan malam.

Semua nya tengah menikmati hidangan yg telah di siap kan di atas meja makan. Mereka menikmati makanan nya dengan tenang sampai selesai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 04, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Baby wife « Lee Jeno »Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang