Prolog

126 16 7
                                    

FBI. Begitulah mereka menyebut diri sendiri.

Kelompok yang terdiri dari tiga pemuda kelas XI---saat ini---yang memiliki rasa ingin tahu sedikit lebih tinggi dari orang lain.

Anggota pertama adalah Frastyo Adi, bisa dikatakan dia adalah otak sekaligus perut FBI. Bisa dikatakan jika Fras---panggilan sehari-hari---adalah ketua geng mereka meski tidak dinobatkan secara resmi. Dan otak pintarnya hanya akan berjalan mulus jika perutnya terjamin. Sesuai jabatannya sebagai perut FBI, tidak ada makanan yang tak mampu dilahap oleh pemuda yang satu ini.

Anggota kedua bernama Bob Sefias, lebih suka bergerak di depan layar komputer, atau di depan kompor. Hobinya berselancar di dunia maya, sekaligus mengolah makanan dari bahan-bahan yang tersedia di kebun keluarganya.

Terakhir, Ipung Aryo, kelebihannya berada di otot. Lebih suka main fisik daripada main otak. Baginya pekerjaan yang menggunakan otak sangat melelahkan. Meski demikian, pemuda ini memiliki bakat jika berhubungan dengan mesin kendaraan.

Rasa penasaran yang over dosis sering membawa mereka menemukan sekaligus memecahkan beberapa hal misterius yang menurut orang lain aneh dan membingungkan.

Terkadang, teman sekolah mereka datang untuk meminta bantuan, entah sekedar memecahkan teka-teki dalam majalah, menyelidiki pacar yang diduga selingkuh, bahkan mencari kucing peliharaan yang tiba-tiba tidak pulang.

Tak jarang pula mereka dimintai tolong untuk menjadi mak comblang, entah sekedar mencari informasi tentang gebetan, atau membuat rencana pernyataan cinta yang antimainstream. Padahal mereka bertiga statusnya jomblo dari lahir.

Imbalan yang diterima tak harus berupa uang, bisa berupa barang-barang yang menurut FBI berguna, bisa juga berupa makanan, atau beberapa informasi yang FBI butuhkan. Tentunya dengan kesepakatan di awal.

Gudang peralatan di pekarangan belakang rumah Bob menjadi markas darurat, tempat mereka berkumpul selama ini. Beruntung tempat tersebut cukup  luas, sehingga masih menyisakan cukup banyak ruang untuk para anggota FBI meletakkan beberapa peralatan mereka.

Atas ijin penuh dari keluarga Bob, mereka tak sungkan lagi keluar masuk pekarangan belakang yang berfungsi sebagai ladang dan dipenuhi berbagai tanaman buah dan sayur. Bahkan ada beberapa klien yang pernah datang, atau memang  diundang ke markas mereka.

Peralatan mereka cukup lengkap, mulai dari satu set komputer, wifi, televisi, kulkas, bahkan di sana ada peralatan olahraga Ipung serta dapur mini milik Bob lengkap dengan mesin pembuat kopi dan oven.

Kebanyakan perlengkapan tersebut terkumpul dari hasil membantu teman mereka. Beberapa bahkan barang rongsokan yang berhasil disulap kembali oleh Bob maupun Ipung hingga bisa berfungsi kembali. Dan sebagian dari barang-barang itu bisa dijual kembali dan uangnya masuk kas FBI.

_________

Hantu di Rumah Kosong (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang