Jasmine pov
Gue langsung masuk kerumah untuk mengecek suara itu
"SEMUANYA KACAU SEKARANG!!"
Samar samar gue denger suara orang teriak,gue yakin itu suara orang tua gue,gue terus jalan untuk mendengar lebih jelas siapa yang bicara dan apa yang sedang dibicarakan,ternyata betul apa dugaan gue itu suara orang tua gue lebih tepatnya suara ayah gue.
"GIMANA INI BISA TERJADI"
"SEMUA DATA PERUSAHAAN TELAH DICURI"
"PA TENANG"
Gue kaget disitu juga ada ibu gue
"TENANG??GIMANA BISA TENANG MA,PERUSAHAAN YANG UDAH PAPA BANGUN DARI DULU HANCUR BEGITU SAJA!!"Teriak papa
"Sabar pa,mungkin ini ujian untuk kita,pasti tuhan memberikan yang lebih indah nantinya"jawab mama untuk menangkan papa
"yang penting rumah ini tidak diambil juga oleh orang itu"
"Iya ma papa akan berusaha lebih sabar lagi,lagipula kita masih punya perusahaan di amerika,jadi kita secepatnya harus pindah kenegara itu"
"Iya pa"
Gue yang biasa saja dari awal mendengarkan pembicaraan mereka tiba tiba kaget karena ada kalimat kita akan pindah negara,gue langsung masuk ke ruangan itu..
"JASMINE!"
"Maaf ma pa karena sudah mendengarkan pembicaraan kalian"
"Tapi jasmine tidak bisa meninggalkan kota dan negara ini"
"KAU HARUS IKUT BERSAMA KITA JASMINE!,TIDAK ADA PENOLAKAN"
"Terserah kalian,tapi jasmine lebih senang disini,saya sudah terbiasa mandiri,jadi tidak ada yang harus di khawatirkan"
Tanpa medengar jawaban dari mereka,gue langsung pergi dari ruangan itu
Gue pergi ke kamar adik gue naura,ternyata dia sedang tidur,gue sedih karena dia pasti akan pergi juga bersama mama dan papa ke amrik
Ngelihat dia tidur aja udah bikin gue seneng meskipun dia kadang suka nyebelin,gue benerin selimut dia yang berantkan lalu gue pergi ke luar rumah.
Skip
Suasana di malam hari memang indah,banyak sekali bintang bintang dan udara yang terasa dingin,gue udah keliling jakarta dari tadi entahlah gue bingung tujuan gue kemana,gue berhenti di pinggir lorong karena ada telepon
"Halo?"
"Halo nak,ada dimana?"
"Mama?jasmine ada diluar ma"
"Jangan pulang terlalu malam ya nak,mama khawatir"
"Iya ma"
"Hati hati dijalan nak,jangan kebut kebutan"
"iya ma"
Gue langsung matiin telpon dari mama gue.
Gue selalu sedih kalo mama udah khawatir sama gue.
Gue udah tau mau kemana gue sekarang ini.
Gue langsung nyalain motor gue untuk pergi ke warung bu dayu,karna disana gue bisa tenangin pikiran gue dan ya ngisi perut gue yang kosong.
JANGAN LUPA VOTE YA,KARNA VOTE DARI KALIAN ITU BIKIN GUE LEBIH SEMANGAT UNTUK UP CERITA INI:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Jasmine
Teen FictionLu tau? Dunia ini keras, jadi lo harus lebih keras untuk menghadapinya.