Aku, kak yoongi dan perasaan kami

670 77 10
                                    

" namjoon sudah mama bilang, bergaul dan cari teman"



Kim namjoon, bocah SMA itu hanya menatap ibunya datar lalu detik selanjutnya punggung kurus tinggi itu sudah menghilang di balik pintu kayu berwarna putih gading bertuliskan "kamar kakak, please don't disturb" yang tertutup rapat.

Namjoon hanya anak remaja biasa yang lahir dengan keadaan ekonomi keluarga menengah kebawah, tentu gaya hidupnya pun biasa-biasa juga. punya seorang adik laki-laki, kim taehyung namanya. tapi sifat mereka jauh berbeda.

Jika namjoon cenderung lebih pendiam dan penyendiri serta sulit mendapat teman. untuk segi penampilan pun namjoon tidak terlalu ambil pusing tentang trend mode masa kini, adiknya justru bersifat sebaliknya. Taehyung itu sosial buterfly, tampan, supel dan sangat modist.

"knock knock"

"siapa?"

"si tampan taehyung"

"jangan ganggu aku tae"

"kakak ngapain sih suka banget diam di kamar? mending ikut aku nongkrong supaya punya teman"
seseorang di dalam kamar yang taehyung ketuk tadi tidak lagi menjawab omongannya

"kak aku masuk ya?"

"kalau mau pergi ya pergi saja tae, jangan lupa bilang mama dan jangan pulang malam atau ayah nanti marah"

bukannya menjawab pertanyaan sang adik, si kakak malah memilih memberi ijin langsung supaya adiknya cepat pergi. Tapi tanpa babibu menawar lagi taehyung malah langsung saja masuk ke kamar kakaknya itu.


" ini kesibukan dalam kamar yang kakak maksud? cuma duduk di depan meja belajar dan ngomong sendiri dengan kaktus mu?"

"kim taehyung kamu tidak sopan masuk kamar ku tanpa izin"

"kim namjoon kamu kapan akan jadi orang normal dan punya teman?"

"aku punya kak yoongi sebagai teman ku dan itu cukup"

"apa seumur hidupmu cuma mau punya satu teman? Kamu egois sekali kak" taehyung mengejek

"stop bicara tentang ke egoisan kim taehyung, kamu gak akan mengerti perasaan ku. Tolong berhenti cari masalah"
Ia saat ini benar-benar kesal karna taehyung dan ibunya selalu memaksa namjoon untuk berteman dengan orang-orang yang membuatnya tidak nyaman.

"aku mengajakmu baik-baik, kenapa kamu marah pada ku kak?!" taehyung menaikkan nada suaranya

"karna kamu terus-terusan berlaku gak sopan terhadap ku taehyung!"

"kamu-"

"tae sudahlah gak ada gunanya bicara dengan batu. buang tenaga saja, Namjoon tidak butuh siapapun. sebenarnya kalau kita bukan bagian dari keluarga pasti dia juga tidak mau kenal dengan kita ck.. aku juga heran kenapa aku bisa punya anak seaneh dia, penambah beban fikiran saja"

Namjoon diam membisu mendengar ujaran seperti itu keluar dari bibir ibunya. namjoon sudah terlalu sering dan terlampau lelah untuk membela diri dari statement semacam itu yang kerap kali keluar dari lisan ibu dan adiknya atau bahkan orang-orang di luaran sana yang bahkan tidak mengenal namjoon dengan baik. pemuda itu menyayangi keduanya tapi terkadang hatinya jadi mati rasa akibat sering sekali merasa sakit karna tersinggung.

Selepas kepergian dua orang itu dari kamarnya, namjoon cepat-cepat mengunci kamar dan menyusup ke dalam selimut tebalnya. membiarkan tetesan air mata itu diserap oleh fabrik kain sarung bantalnya. Ia kecewa dan marah, kecewa karna namjoon tidak bisa jadi se extrovert taehyung dan marah karna dirinya tak kunjung merasa biasa menerima kata-kata menyakitkan dari orang-orang terdekat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 18, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Terimakasih teman 10 tahunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang