Misi : Friend?

123 9 1
                                    

"Eh man, bilik Alicia mane?" Tanya moon

"Kata suster dilobby sih, dia VVIP rose. 2003, lo tau dimana itu?"

"Aku juga kagak, kita tanya aja kali ya?" Kemudian tak jauh dari sana, seorang pemuda dengan jaket berwarna putih sedang duduk.

"Permisi, kita mau tanya? Bilik VVIP rose 2003, dimana ya?" Tanya moon sopan, orang itu kemudian membuka jaket dan maskernya.

"Zass?!"

"Moon? Kamu ngapain disini?" Tanya Zass

"Aku mau jenguk kawan aku yang lagi sakit." Kata moon, zasspun memangut-mangut saja.

"Oh ya Zass, kamu tau bilik VVIP rose 2003? Kawan aku dirawat disana. Kamu tau dimana bilik itu?"

"Apa kamu bilang? VVIP rose 2003? Kamu beneran?"

"Iya. Kawan aku dirawat disana, dia kecelakaan. Kamu tau dimana ruangan ikut?"

"Hah? I-iya! Aku tau. Yuk aku anterin." Kata Zass jadi ternyata kawan Alicia adalah pacarnya? Kok bisa. Ah Zass lupa, pacarnya-kan jurusan kesehatan masyarakat sama dengan adiknya itu.

Mereka kemudian tiba disuatu ruangan paling pojok dilantai 3. Diwajah pintu ternulis, VVIP rose 2003

"Makasih ya, Zass. Kita masuk dulu. Yuk man." Saat masuk kedalam ruang itu, mata mereka berdua tertuju disebuah ranjang dimana pemilik tilam dengan nama Kim alicia Kheng itu masih berbaring

"Iman?" Panggil seorang, imanpun menoleh ke sumber suara

"Khai? Kok kamu ada disini?" Tanya iman

"A-aku... Abangnya Alicia. Kamu sendiri ngapain?" Kata khai ragu, iman dan khai sudah saling kenal. Khai adalah temen 'dekat' iman waktu SMA. Memang Khai dulu pernah pergi ke Australia waktu dia SMA kelas 3, setelah beberapa bulan Khai kemudian pindah dan hilang tanpa jejak

"A-aku kawannya Alicia, kawan kampusnya. Aku kira Alicia tak punya abang. Soalnya dia tak pernah cerita sama aku dan moon." Kata iman. Jujur dia senang bertemu dengan Khai kembali namun jugak, entah kenapa dia merasa binggung dan aneh (?) Entahlah.

"Tunggu dulu! Kok abang abangnya zass disini?" Tanya moon ketika menatap Rudy, Viktor dan bulat. Moon pernah pergi kerumah Zass beberapa kali.

"Abang?" Tanya iman kemudian masuklah zass, moon menoleh kemudian berkata.

"Ini maksudnya apa nih, zass?!" Tanya moon ketika melihat Zass

"Ada yang ingin aku ingin kasih tau ke kamu, kita cakap diluar." Kata Zass lalu menarik moon keluar dari bilik Alicia.

"Eh moon! Mahu kemana lo? Jangan tinggal aku sendiri disini, elah!" Teriak iman, namun tak dihiraukan oleh moon

"Lo disini aja man, tak usah ikut sama mereka." Kata khai namun iman tak menjawab

*******

Moon dan Zass sekarang berada diatap rumah sakit. Zass kemudian menceritakan semuanya, bagaimana perbuatannya pada Alicia dan bagaimana dia mengetahui kalo Alicia sebernanya tak salah dan apa yang terjadi.

"Aku jahat banget ya, moon?" Tanya Zass irih

"Iya sih, kamu emang jahat banget. Aku sih kalo jadi alicianya tak mahu tuh maapin kamu. Perasaan Alicia tuh pasti terluka banget sama kelakukan kamu sama abang abang kamu yang lainnya." Kata moon, Zass jadi langsung merasa sangat bersalah kemudian menundukkan kepalanya

"Tapi, itu kalo aku. Kalo alicia sih pasti beza. Alicia itu orangnya baik banget, aku juga ngerasa kalo dia itu bukan manusia malahan malaikat. Alicia itu selalu bilang kalo kita harus maapin seseorang kerana sejahat-jahatnya orang dia pasti masih punya hati juga. Jadi kamu tak usah sedih, aku yakin kok Alicia pasti maafin kamu." Kata moon

"Tapi kamu juga harus berubah Zass, kamu harus jadi abang yang baik sekarang. Kamu harus mulai menyayangi Alicia. Anggaplah untuk membayar semua perbuatan dulu, kamu harus bisa ada untuk dia, mulailah perhatian ke dia sama kayak kamu perhatian sama umika dan aku. Aku yakin, dengan begitu, perasaan Alicia yang terluka dulu pasti lama kelamaan akan sembuh kalo kamu sama abang abang kamu kayak gitu, makanya kamu jangan sedih. Cukup akui kesalahan kamu dan berubah sekarang kamu dan berubah sekarang. Okei, baby Zass?" Kata moon tersenyum lembut disana tersirat ketulusan yang membuat perasaan Zass hangat, zass pun tersenyum merenung moon dan berpikir betapa beruntungnya dia memiliki pacar serperti moon.

"Mau peluk?" Tanya moon, Zass menganguk, moon kemudian merentangkan tangannya. Mereka kemudian berpelukan

"Makasih ya, moon sayang. Aku sayang banget sama kamu. Please jangan pergi dari aku ya." Kata Zass disela sela pelukannya, sesekali cium puncuk kepala moon

"Iya, aku jugak sayang banget sama kamu. Aku janji tidak bakalan pergi dari kamu kok."

*********

Saat ini hanya iman sendiri dikamar Alicia, abang abang Alicia sedang keluar katanya mau cari makan sekalian mahu kerumah untuk mengambil pakaian, dan menitipkan Alicia pada iman

"Woi icha. Ini aku, iman! Hebat ya lo! Bikin aku risau. Btw Licia, abang abang lo ganteng semua. Kok lo bilang aku bisa gebet salah satunya doang. Lo mah, rahasiain mulu." Kata iman, sepi. Hanya mesin EKG yang terdengar

"Icha. Lo tak capek ape? Tidur mulu. Udah 3 minggu lo icha, lo tidur. Lo tak kangen apa sama aku sama moon dan abang abang lo? Bangun apa icha, aku aja sudah capek dari tadi ngajak lo cerita dan lo diem aja. Jawab apa? Cikgu Bobby tanyain loh tuh, katanya kangen sama murid kesayangan. Btw icha, lo tak ada niatkan buat ninggal kita? Lo harus balik. Kalo lo pergi. Aku jadi jomblo tunggal dong. Si moon kan sudah ada, tinggal aku yang belum makanya lo jangan pergi dulu, temenin gue buat nge-jomblo ya?"

"Icha, aku tak tau apapun tentang ini semua. Aku tak marah sama lo, aku cuma mahu lo wake up aja. Tak lebih, aku rela ngelakuin apapun asalkan lo bangun. Bukankah itu gunanya kawan? Well, i mean 'friend's will always best friend, whattever it takes, right?' jadi aku harap lo cepet bangun dan of course kawanin aku, you know selama lo koma aku dianggurin mulu ama moon yang sibuk sama pacarnya yang ternyata kakak lo. But answasy, cepet bangun Icha, kita semua sayang sama lo dan tak mahu lo pergi dulu." Kata iman, tersirat ketulusan disetiap kata yang diucapkannya. Ya memang Alicia adalah sahabatnya namun bagi iman, Alicia itu serperti keluarganya.

Baginya, Alicia lebih berharga ketimbang dengan ayahnya sendiri. Selama ini yang menemani iman hanyalah Alicia dan moon, iman takkan sanggup jika Alicia meninggalkan serperti ibunya

Mom, pelase tell God to not take her. Iman tak sanggup kalo harus kehilangan Alicia, like iman lose you too mom.

Tanpa gadis itu sadari ada seseorang yang sedang mengawasi dirinya dari muka pintu. Yang tersenyum saat dirinya berkata bahwa dia jomblo dan belum memiliki perasaan. Ya itu adalah Khai.

******

TBC ❤️

Hay guys!!

Well Done for this part, so gimana ceritanya?*

But answasy
Jangan lupa vote + commentnya

Maaf kalo misalnya gue nulisnya nggak sesuai ekspektasi kalian ya karena aku juga masih belajar ya kan 🙊

Hey, AliliciaWhere stories live. Discover now