5

841 55 25
                                    

Biasakan ngvote terlebih dahulu sebelum membaca!
Hargai karya seseorang!

HAPPY READING•

Tidak bisakah kau, sekali saja untuk tidak mengungkit masa lalu? Masa lalu yang sangat aku benci. Benci kepada diri ku sendiri.

_«oOo»_

Pip pip.

Ceklek.

Setelah berjalan jalan sore bersama Suho, mereka berdua pun memutuskan pulang ke rumah atau lebih tepatnya apartemen Suho.

Irene pun melangkah kan kaki masuk ke dalam lebih dahulu meninggalkan Suho di belakang nya, melempar tas nya di atas sofa dan membaringkan diri nya di atas karpet berbulu putih, nengkurap. Memejamkan mata nya untuk menghilangkan rasa lelahnya.

Dia merasa ada seseorang di sebelah nya, memeluk pinggang nya. Lalu irene pun membuka mata nya dan benar Suho di sebelah nya, dengan wajah yang menghadap ke arah irene. Memejamkan mata. Teduh sekali.

"Aish! Apaan sih" menjauhkan tangan Suho dari pinggang nya.

Suho membuka mata nya.

"Wae?"

"Jangan pegang pegang"

"Kan aku suami"

"Mimpi!"

"Lah, kan emang iya"

"Aish sudah lah! Pergi sana jangan ganggu aku!"

"Aku mau disini irene"

"Yaudah kalo gitu jangan ganggu!"

Irene memejamkan mata. Suho mengulas senyum nya, lucu sekali melihat irene seperti itu, tadi sore dia seperti anak anak dan sekarang dia kembali lagi seperti monster yang selalu ngamuk-ngamuk.

Saat irene meja dia teringat sesuatu, barang kesayangan nya, yang selalu dia bawa dan dia pakai. Diambil oleh suho. Sebenarnya dia selalu ingat tapi dia malas berbicara kepada Suho.

Irene membuka mata nya dan menatap ke arah Suho yang sedang terpejam.

"Suho.."

Rasa senang sekali, hangat. Saat irene menyebut nama nya dengan penuh perasaan, lemah lembut. Suho membuka mata nya.

"Iya?.."

"Punya ku mana?"

"Apanya?"

"Aish! itu, cepat kembalikan"

Suho mengerutkan keningnya.

"Apa irene aku tidak tau"

"Aish! Bodoh, Vape. Vape aku mana?"

Mendengar itu Suho menjawab nya dengan datar.

BAD GIRL-SURENETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang