50 tahun yang lalu...Gadis 16 tahun itu tak pernah bosan meletakan bokongnnya pada sebuah ayunan menjuntai pohon dipinggir aliran sungai.
Rutinitas membosankan terganti sebuah ketentraman hati.
Oh tidak,ia harus segera beranjak.Sang baskara mulai turun.
Wanita yang melahirkannya itu akan marah jika ia terlambat makan malam.
Segera ia kayuh cepat sepedanya diatas jalan tanah yang mulus.Lalui rindangnya pepohonan buah sirsak.
Samar-samar ia mendapati sebuah kobangan berlumpur ditengah jalan.Oh ia tak dapat menghindarinya lagi.
Kotor sudah gaunnya.
Sebenarnya ia tak perduli jika gaunnya kotor,tapi ia harus bersiap mendapati nada-nada keras yang akan ibunya keluarkan,ketika mendapati anak perempuannya pulang dengan gaun yang kotor.××××××××××××××××××××××××××××
Ia mulai memarkirkan sepedanya dipinggir sebuah rumah sederhana yang dihuni 8 anggota keluarga itu.
Segera ia buka pintu kusam itu.
"Kau terlambat pulang 6 menit", sebuah suara yang tak asing lagi baginya.
"dan apa ini...gaunmu kotor",lanjutnya...
" Kina...darimana saja kau ini"tanyanya.
Kina,sang gadis masih terdiam.Bukan karena ia takut tuk menjawabnya,tapi ini bukanlah saatnya.
"Sekarang jawab ibu"
Akhirnya....,batin kina.Ia menghela nafasnya.
"Yang pertama aku baru saja mengantar susu sapi kerumah Nenek Han seperti yang ibu minta",kina melirik wajah ibunya,membosankan sungguh datar sekali wajahnya.
"dan gaunku kotor karena aku melewati sebuah genangan ditengah jalan..."
"sungguh....ibu sudah berkata berapa kali...kau ini seorang wanita...kayuhlah sepedamu itu dengan perlahan dan anggun"kata Mariam,ibu Kina secara langsung...karena ia tak perlu bertanya lagi alasan dari sang anak.Semua karena Kina selalu mengkayuh sepedanya dengan cepat.
"dan yaa....kau seharusnya hanya membutuhkan waktu 3 jam untuk mengantar susu itu,ini sudah lebih dari 5 jam kepergianmu"lanjutnya
"Aku pergi kesebuah tempat"jawab kina malas.
"dan yaa...aku akan mandi sekarang dan bersiap untuk makan malam"lanjut kina segera pergi menuju kamar mandi.
" heyyy kina....ibumu belum selesai berbicara"kata ibu sedikit keras.
"Nanti saja ibu...."jawab Kina yang sudah menaiki tangga.
Kina tau ia tak sopan,pergi saat ibunya tengah berbicara.Tapi ia terlalu malas mendengar kata-kata ibunya yang hampir sama ia dengar setiap harinya.
Lagi pula siapa yang membuat peraturan seperti ini.
Ia menyesal lahir di negri yana ini,dimana wanita harus anggun,cantik,berwibawa juga setiap harinya harus memakai sebuah gaun.
Dan yaa...semua itu membuatnya tidak nyaman.
Tuhan....berikanlah kesadaran pada raja....bahwa larangan-larangan ini sungguh sangat mengekang rakyatnya.Gender wanita dianggap rendah di negri ini.Sungguh....kapankah waktu emansipasi wanita itu.....
Kina muak dengan semua ini,ia lelah....sungguh lelah....
*****