BAB 1 AWALAN

47 8 15
                                    

Ayeesha Pradipta, nama yang diberikan dari keluarga Pradipta enam belas tahun yang lalu. Perempuan cantik penyuka warna biru yang selalu ceria setiap hari. Walaupun Ayeesha dari keluarga berada tapi ia tak manja dan tak ingin menyusahkan kedua orang tuanya.

Saat ini, Ayeesha bersekolah di SMA Kenanga. Salah satu sekolah favorit di daerahnya. Ayeesha bisa masuk di SMA kenanga harus bersusah-susah payah. Ia tak cukup pintar dan hanya bermodalkan keberuntungan.

“Eh kalian, nanti ke kantin gak?” tanya Ayeesha kepada Latisha dan Keke.

“Ya iyalah gue laper banget nih, gak sempet sarapan dirumah tadi.” Jawab Keke

“Ayolah kalau begitu.” ajak Latisha. Mereka bertiga meninggalkan kelas untuk pergi kekantin. Diperjalanan mereka berbincang-bincang membicarakan kelakuan teman kelas mereka yang aneh.

Sesampainya di kantin mereka bertiga berbagi tugas. Ayeesha membeli makanan, Keke membeli minuman dan Latisha mencari tempat untuk makan. Ketika Ayeesha mengantri makanan tak sengaja ia menyenggol kakak kelasnya. Kakak kelasnya yang tak terima memarahi Ayeesha. Walaupun Ayeesha sudah meminta maaf tak dihiraukan dan tetap dimarahi. Siswa-siswi yang berada di kantin pun menjadi gaduh. Ada yang memotret, memvideo sampai ada yang teriak-teriak.

“Lo tuh yaa kalau jalan pake mata jangan pake dengkul.” Bentaknya kepada Ayeesha.

“Ya maaf kak. Menurut aku kalau jalan mah pakai kaki bukan pakai mata.” Jawab Ayeesha dengan polosnya.

“Nyolot banget sih lo jadi adek kelas. Baru juga satu bulan disini udah nyari masalah sama gue. Lo gak tau gue siapa, ha?.”

“Ya mana aku tau kak, kakak kan gak ngasih tau namanya.”

Merasa jengkel dengan kakak kelasnya itu, ia pun meninggalkan stand makanan tersebut. Bodo amat dengan teman-temannya nanyain makanannya. Yang penting emosinya bisa ke kontroldan gak meledak disitu. Di hampirinya meja tempat teman-temannya duduk. setelah duduk Ayeesha pun menghembuskan nafas dengan kasar. Ia masih merasa jengkel dan ingin marah.

…..

Di lain tempat, lelaki tampan memandang pacarnya dengan heran. Ia heran pacarnya datang marah-marah sambil membersihkan roknya yang sedikit basah seperti terkena air minuman. Lelaki itu Sean Wijaya. Anak dari pasangan Deni Wijaya dan Shela Wijaya. Siapa sih yang gak kenal dengan keluarga Wijaya itu. Pemilik Showroom Mobil yang sudah tersebar di Indonesia selain itu pemilik perusahaan Wijaya Corp dan beberapa restoran.

Sean mempunyai sifat yang dingin dan setia. Terlihat ia dan Bianca pacarnya, berpacaran sudah satu tahun. Sean sangat mencintai Bianca walaupun sifat Bianca yang kadang bikin jengkel dan sifat matrealistik yang bikin geleng-geleng.

“Udah-udah Bi, ntar beli lagi aja. Gak usah marah-marah lagi.”

“Gak bisa gitu dong yang, ihh kamu mah gitu.”

Teman-teman Sean yaitu Aldino, Satria da Davin terlihat biasa saja karena setiap hari mereka melihat kemesraan atau adegan merengeknya Bianca kepada Sean. Walaupun begitu, mereka bertiga sudah muak dengan kelakuan Bianca. Bianca hanya dianggap cewek matrealistik yang ingin hartanya Sean aja. Dan Gobloknya Sean sangat bucin kepada Bianca.

Sean pun menanyakan siapa yang menabrak kepada Bianca. Bianca yang jengkel menjawab dengan judes. Akhirnya ia menyuruh Bianca untuk membiarkan saja dan tidak memperpanjang urusannya.

…..

“Lo tau gak yang lo tabrak siapa?.” Tanya Latisha kepada Ayeesha.

“Mana gue tau, kenal aja gak mana tau.”

“Hati-hati aja lo habis ini dapet masalah.”

“Emang siapa sih dia. Kayak orang penting aja.”

Kedatangan Keke membuat perbincangan Ayeesha dan Latisha terhenti. Keke yang melihat makanan di meja gak ada sedangkan Ayeesha sudah duduk pun bingung.

“Ke, jelasin ke Ayeesha siapa itu Kak Bianca. Dia tadi habis nabrak Kak Bianca.”

“What, lo tadi nabrak Kak Bianca? Hati-hati aja lo ntar kena bully sama dia. Kak Bianca itu pacarnya Kak Sean. Nah Kak Sean itu ketua basket disini dan terkenal karena ketampanannya pokonya Kak Sean Most Wanted banget deh.” Jawab Keke dengan menggebu-gebu.

Ayeesha yang mendengarkan itu mengerutkan kening. Terus apa hubungannya apa coba Bianca ngebully gue sama dia pacarnya Sean itu. Keke pun menjelaskan kalau Bianca berkuasa banget dan gila hormat. Apalagi dia pacaranya Kak Sean tambah kuat aja dia karna punya cowok yang sama berkuasanya.

Akhirnya Ayeesha, Latisha dan Keke meminum minuman yang sudah mereka pesan tanpa makan. Latisha pun berinisiatif membeli roti dan minuman kemasan untuk dibawa kekelas karena nampaknya Ayeesha sudah badmood.

Mereka bertiga sudah bersahabatan sejak SD. Dulu mereka satu komplek, tapi sejak SMP Latisha pindah ke luar kota karena mengikuti orang tuanya yang dipindah tugaskan. Tapi walaupun sudah tidak satu komplek, Ayeesha, Latisha dan Keke masih saling bertukar kabar.

Ketika SMA mereka bertemu Kembali, dan menentukan masuka SMA yang sama lagi.

…..

Di kediaman Ayeesha, Nampak kedua orang tuanya sedang persiapan makan malam sambil menunggu kehadiran sang putri. Setelah menunggu sepuluh menit, Ayeesha duduk disamping sang Mama. Mereka makan malam dengan tenang, tak lupa candaan Ayeesha yang sedikit garing tak luput dari mereka.

Di sela-sela makan, Bram papanya menanyakan apakah ia sudah mempunyai pacar atau ada yang ia suka disekolah. Gelengan dari Ayeesha sudah menjawab pertanyaan itu. Dalam hati Bram tersenyum melihat jawaban dari putrinya itu.

Dia berpikir ada kesempatan untuk menjodohkan Ayeesha dengan anak temannya. Ia tak mau Ayeesha mendapat pacar yang salah yang akan menjerumuskan anaknya. Mangkanya ia akan mencarikan jodoh yang terbaik buat Ayeesha walaupun dengan cara seperti ini.

“Minggu depan kita diundang kita diundang diacara ulang tahun anak temen Papa.”

“Siapa Pa?.” tanya Monica sang Mama.

“Itu anaknya Deni, rekan bisnis Papa. Dan Ayeesha, kamu harus ikut.”

“Oke Pa.” Ayeesha menjawab.

Setelah makan malam, Ayeesha menonton tv ditemani kedua orang tuanya. Bram dan Monica menanyakan gimana sekolahnya. Apakah betah atau tidak. Ayeesha yang ditanyai langsung menjawab dengan semangat.

Ayeesha menceritakan ia bertemu dengan sahabatnya Latisha dan Keke. Yang paling bahagia juga mereka satu jurusan dan satu kelas. Monica bersyukur dengan jawaban sang Putri. Ia tak salah pilih sekolah. Walaupun awalnya berat karena masuk SMA Kenanga harus melalui seleksi yang ketat. Monica tau gimana batas kepintaran Ayeesha jadi saat Putrinya ingin masuk ke SMA itu ia sudah deg-degan parah.

Tapi setelah Ayeesha dinyatakan lolos dan masuk menjadi siswi SMA Kenanga, Monica bangga sekali. Apalagi Suaminya langsung memberikan hadiah kepada Ayeesha. Ayeesha yang sangat senang pun meminta hadiah sebuah mobil untuk pergi ke sekolah. Papanya pun setuju dengan syarat, ia baru bisa mengendarai sendiri setelah punya ktp dan sim. Sebelum mempunyai dua benda itu, Ayeesha akan diantar jemput untuk sekolah.

Walaupun begitu, Ayeesha tetap senang dan bersyukur.

4 Juli 2020

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 04, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Ayeesha & SeanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang