Pikiran yang egois

3 0 0
                                    

Laki-laki itu memiliki hati-

---------------
Chapter 1 - 3

  Hari ini Luis akan pergi untuk membaca buku di perpustakaan. Namun, sebelum sampai di perpustakaan Luis melihat seorang perempuan yang sedang Menangis.

   Luis berjalan mendekat dan berbelok masuk ke perpustakaan. Dalam pikiran Luis, dia tidak ingin ikut campur masalah yang tidak ada sangkut paut dengannya.

   "Gimana kabar lu bro" tanya seorang laki-laki yang berada di belakang Luis.

"Seperti bisa dan tidak ada yang berubah" Jawab Luis sambil membaca buku.

   "Kapan ya Roy jadi pintar seperti Luis" kata seorang perempuan yang sedang duduk di samping Luis.

"Haha Jika hanya membaca buku gampang, tinggal baca doang kan? apa salahnya" jawab Roy sambil menyombongkan diri.

   "oke, aku ambil buku fisika, kamu selesaikan sebelum lonceng berbunyi pasti bisa kan?" Tanya Perempuan itu sambil mengambil buku di dalam tasnya.

"Bisa aja kalo ada Uangnya hahaha" jawab Roy sambil mengeluarkan uang dari kantong bajunya.

   "Bisakah kalian diam, kalian membuat fokus ku hancur, Jika Kalian ribut terus menerus lebih baik kalian pergi dari sini" ujar Luis sambil menutup bukunya.

   Luis pergi menjauh dari mereka dan menuju kelasnya, Saat di kelas Luis hanya duduk dan membaca buku. Lonceng berbunyi, semua murid masuk kelasnya masing-masing.

   "Baik lah anak-anak, bapak akan memberi tau kalian jika ada seorang murid baru yang akan masuk kelas kita, silahkan masuk nak" kata pak guru.

   "Perkenalkan nama saya Fina, saya pindahan dari (SMA Garuda 1) salam kenal semuanya, mohon bimbingannya pak Iwan"

   "Iya, saya akan membimbing kamu dengan baik dan tentu saja benar. Silahkan kamu cari tempat duduk yang kosong Fina" jawab pak Iwan.

   Semua laki-laki di kelas itu menggeser kan kursinya satu per satu agar kosong. Namun, Fina memilih untuk duduk di samping Luis. Karena, di samping bangku Luis juga kosong.

    Fina diam-diam melihat Luis yang sedang membaca buku. Luis menyadarinya namun, Luis tetap biasa saja dan meggabaikan nya.

   "Hai, aku murid baru disini. Moga aja kita jadi teman sebangku yang akrab ya" kata Fina sambil mengasih sebuah permen kepada Luis.

"Iya" jawab Luis sambil menerima permen yang diberikan oleh Fina.

   Lonceng pulang berbunyi dan Semua anak-anak meniggalkan sekolah Namun, Luis tetap berada di sekolah. Luis lebih suka membaca buku di sekolahnya. Karena, jika dia berada di rumah dia selalu saja di ganggu dengan adik perempuannya.

          They are all just bullies-

   "Hidup itu tidak susah, hanya saja kita yang selalu mempermainkannya. Semakin banyak kita tahu, semakin banyak masalah yang akan kita dapatkan. Pemikiran ku tentang hal yang tidak kusukai" .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Shut up and readTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang