"Pemilik darah biru pastilah laki-laki. Jika salah satu dari kalian mendapatkannya, maka ia pemenangnya"
___
Seorang gadis mengambil sebuah pisau yang terletak di atas meja. Terdapat setetes darah yang menempel di sana. Ia pun menghisap darah tersebut.
Darah hewan, tidak buruk juga.
Dirinya adalah seorang vampir. Tak ada satu manusia pun yang mengetahuinya. Ia berwujud seperti manusia. Jika dilihat-lihat, ia tampak seperti gadis manis biasa.
"Zara!"
Ia menoleh. Salah satu temannya memanggil dirinya. Malam ini ia menginap di rumah salah satu temannya. Lalu ia cepat-cepat meletakkan pisau pada tempat semula.
"Mau sampai kapan kau di dapur terus?" Zara hanya tersenyum sambil tertawa kecil. Sebenarnya, dirinya saat ini sangatlah takut. Ia takut kalau saja Siyya melihatnya.
"Apa yang lucu, sih!" Siyya berkacak pinggang. Zara menggeleng, kemudian ia langsung meninggalkan Siyya di dapur. Siyya pun kembali menuju kamarnya.
___
'Tak'
Seperti biasa, Zara selalu terbangun saat tengah malam. Di saat seperti inilah ia dapat bebas. Ia tak perlu berpura-pura seperti manusia. Ia pun mengambil pisau yang terdapat darah yang menempel. Darah dari menu makan malam ia dan Siyya tadi sebelum dimasak."Zara... Tolong aku" Siyya mengetuk pintu kamar Zara. Ketukan yang sangat kencang. Siapa pun yang mendengarnya pasti akan merasa terganggu.
Zara menghela napas. Ia meletakkan kembali pisau itu. Lebih tepatnya, menyembunyikan dari orang-orang agar tak ada yang tahu.
"Zara tolong aku, aku sangat sekarat" Zara langsung membuka pintu. Ia pikir pertolongan darurat apa yang dibutuhkan oleh Siyya. Ternyata hanya...
"Tolong temani aku ke kamar mandi, ya" Siyya tersenyum. Zara hanya mendengus kesal. Temannya ini sangat penakut. Tapi, ia adalah teman yang baik.
Mereka menuju kamar mandi yang letaknya di dekat dapur dan ruang makan. Padahal, tidak begitu jauh dari kamar tidur. Tapi, Siyya saja yang tidak berani.
"Tunggu disini sampai aku selesai, jangan kemana-mana" Siyya masuk ke kamar mandi. Zara hanya menunggu Siyya sambil duduk.
Lima menit ia menunggu, Siyya sudah keluar dari kamar mandi. Mereka pun kembali menuju ke kamar tidur masing-masing.
"Siyya, aku penasaran. Padahal hanya ke kamar mandi, tapi kenapa takut?" Zara melontarkan sebuah pertanyaan. Ia hanya penasaran saja.
"Aku takut kalau nanti ada hantu vampir yang menghisap darahku".
___
Zara membereskan kasurnya. Ia harus cepat-cepat pergi ke Cafe pagi ini. Karena ia bekerja sebagai pelayan di sana. Selama di disini, ia tak terlalu memikirkan soal pekerjaan. Karena misinya adalah mencari manusia berdarah biru. Bukan darah biru yang berarti keturunan bangsawan, melainkan darah biru istimewa bagi para vampir.
Ia melangkahkan kaki ke luar dari rumah sederhana ini. Menaiki angkutan umum yang penuh dengan orang-orang yang punya kesibukan masing-masing. Butuh waktu yang sangat lama untuk sampai ke cafe tempatnya bekerja.
'Ting'
Dirinya memasuki sebuah cafe bertuliskan CAFE BINTANG. Ini hanyalah cafe biasa. Terlihat sudah ada beberapa pelanggan di sini."Morning, Zara" Salah satu rekan kerjanya menyapa.
"Morning too, Davi" Zara tersenyum kepada Davi. Setelah itu, ia langsung saja melakukan bagian dari pekerjaannya. Ia menuju ke dapur. Lalu membawa pesanan makanan dan minuman orang-orang.
Meja 08
"Silahkan dinikmati makanannya" Zara meletakkan sepiring cheese cake dan secangkir kopi espresso di atas meja. Pelanggan tersebut mengangguk dan tersenyum.
"Putri Zara, ingat misinya. Pemilik darah biru pastilah laki-laki. Jika kau mendapatkannya, maka kau pemenangnya"
Mendengar pelanggannya berkata seperti itu, ia terkejut. Bagaimana mungkin ia bisa tahu?
"Aku Jack, ku beritahukan kepada kau bahwa putri Sara hampir saja mendapatkan pemilik darah biru, berhati-hatilah"
Ternyata Jack, kukira siapa... Mungkin ia menyamar.
"Terima kasih atas infonya, Jack" Ia pun kembali pada aktifitasnya. Entah kenapa, hari ini cafe sangat ramai. Jadinya, ia harus pulang terlambat daripada biasanya. Karena cafe ini hanya mempunyai satu pelayan untuk mengantar makanan dan minuman.
"Zara, kau pulang sendiri?"
"Iya Davi"
"Apa mau pulang bersamaku?"
"Maaf, tidak apa-apa"
Zara langsung pergi dari cafe. Ia tidak mau orang lain tahu keadaan tempat tinggalnya. Tak ada satu orang pun yang tahu bagaimana rumahnya. Rumah yang penuh bercak darah hewan. Tidak mungkin ia meminum darah manusia. Orang-orang di sekitarnya pasti akan curiga. Cukup dengan misinya, pencarian darah biru saja.
___
Halo~
ini cerita pertamaku, maklum saja kalau banyak kesalahan dalam penulisan.
Semoga kalian suka ceritanya😊😉Jangan lupa vote dan komen
KAMU SEDANG MEMBACA
VAMPIRE SEEKER
RandomSiapapun yang melihatnya akan mengira ia adalah gadis manis biasa. Tapi, ia bukan gadis biasa. Ia adalah seorang vampir berwujud manusia. Misinya adalah : Mencari manusia pemilik darah biru. Jika ia meminum darah biru, maka ia menjadi pemenang. Peme...