[2]

8 1 0
                                    

Flashback on

Para vampir datang menghampiri sebuah ruangan yang besar dan megah. Mereka semua berkumpul di sana. Tapi hanya untuk para putri vampir.

"Semua sudah datang, bukan?"

"Sudah!" Jawab mereka serempak.

"Oke, mari kita mulai"

Para vampir pun semakin merapat. Mereka tidak boleh melewatkan satu kata pun dari berita ini.

"Sebentar lagi akan masuk gerhana bulan, maka dibutuhkan pengganti atas kekuasaan. Karena Ratu sudah sangat tua, maka dari itu kami tidak akan melakukan pemilihan untuk calon ratu"

"Siapa saja dari kalian bisa menjadi ratu, tapi ada satu syarat. Syaratnya yaitu siapa yang dapat meminum darah biru seorang manusia di hadapan ratu, maka ia pemenangnya. Ia yang akan menggantikan sang ratu. Ingatlah, pemilik darah biru pastilah laki-laki, dan mereka adalah orang yang kuat dan sangat sulit untuk ditaklukkan"

Seketika ruangan menjadi riuh. Mereka sangat ingin menjadi ratu. Walaupun ada maksud yang berbeda masing-masing.

"Aku pasti bisa mendapatkannya" ucap salah satu putri vampir.

"Tapi, putri Sara lebih hebat dari kau"

Salah satu putri vampir terdiam. Ia sangat ingin mendapatkannya. Tapi, apakah ia bisa? Ia adalah putri vampir yang lemah dan dikucilkan. Ia juga vampir yang berwujud seperti manusia biasa. Ia juga tak memiliki banyak teman.

"Zara, kemarilah!"
Ia pun menoleh lalu mengikuti arah suara tersebut.

"Siapa kau?" Zara sangat heran. Ia tidak pernah melihat vampir seperti ini. Vampir laki-laki. Karena ia tidak mempunyai saudara laki-laki.

"Aku adalah Jack, mungkin kau akan berpikir aku vampir yang aneh. Tidak semua vampir yang bisa melihatku. Tapi, para manusia bisa melihatku" ucapnya sambil memperkenalkan diri.

"Zara, kau adalah putri istimewa. Kau sebenarnya bukan vampir yang lemah. Buktinya, kau bisa melihatku". Zara hanya terdiam. Ini sungguh di luar nalar.

"Aku mendukung kau menjadi sang ratu. Aku akan memantau putri vampir lain yang berusaha mendapatkan pemilik darah biru. Aku Jack siap membantu", Zara tak percaya atas apa yang dilihat dan didengarnya. Masa ada yang ingin ia menjadi ratu. Tapi, apa ia bisa dipercaya?

"Apa kau yakin?" Zara hanya mewanti-wanti. Takutnya ia hanya bermain-main.

"Sangat yakin"

"Baiklah, tapi jangan mengecewakanku".

Flashback off

Hujan membasahi kota pagi ini. Zara terbangun dari tidurnya. Tidur yang tidak nyenyak. Karena, ia terbiasa beraktivitas di malam hari. Semenjak datang ke dunia manusia, ia harus menyesuaikan diri. Dari makanan hingga waktu.

Hari ini libur. Lebih baik aku keluar membeli daging.

Zara pun bersiap-siap. Ia mandi dan makan. Lalu melangkahkan kaki keluar dari rumahnya.

___

"Selamat datang" ucap salah satu resepsionis sambil tersenyum. Ia tidak meresponnya. Langsung melenggang pergi tanpa membalas resepsionis itu.

081

Ini adalah nomor kamarnya. Ia tinggal di apartemen untuk sementara. Sampai pekerjaannya selesai.

'Drrtt', suara dering telepon. Ia membuka handphonenya.

Sara? Ada apa ia menelepon pagi-pagi begini?

"Halo, Jo"

"Halo, tumben pagi-pagi menelepon"

"Ya... Aku ada perlu sebentar. Tolong bantu aku Jo, ini sangat darurat"

"Ya, apa yang bisa dibantu?"

"Temui aku di bawah sekarang. Aku sudah di depan supermarket dekat gedung apartemen"

"Oke, tunggu disana"

___

Zara sibuk memilih daging di supermarket dekat rumahnya. Ia harus pandai-pandai memilih daging. Memang tak ada darah segar untuknya. Tidak mungkin kan, ia membeli darah segar?

"Totalnya tujuh puluh lima ribu, mbak"

Zara mengeluarkan uang seratus ribu dan membayarnya.

"Terimakasih, ini kembaliannya mbak" ucap kasir bernama Aya.

Zara menerima kembalian dan langsung keluar dengan memegang plastik ukuran sedang. Ia tak banyak membeli. Cukup hanya sepotong daging dan keperluan lainnya. Saat ia keluar, ia langsung terkesiap. Ia melihat seseorang yang sangat ia kenali. Sara. Ya, putri vampir yang sangat terkenal di dunia vampir. Sara membelakangi dirinya. Sepertinya, dirinya tidak tahu kalau ada putri vampir lain di dekatnya.

"Hei Jo" Sara menyapa lelaki di hadapannya. Seorang lelaki? Apakah ini yang dimaksudkan oleh Jack? Bahwa Sara hampir mendapatkan manusia pemilik darah biru?

Lebih baik aku segera pergi, sebelum Sara melihatku.

Zara segera berlari dengan payungnya. Ia berusaha agar tidak terlihat oleh mereka. Lebih tepatnya, Sara. Ia berlari menyusuri gang sempit. Gang menuju rumahnya.

"Siapa wanita tadi?" Jo bertanya. Ia merasa heran dengan wanita yang langsung berlari menuju gang sempit. Karena setahu dirinya, gang sempit itu hanya ditinggali oleh orang-orang miskin. Seperti anak jalanan, misalnya.

"Aku juga tak tahu. Ah, hanya orang asing. Mengapa kau bertanya soal ini?" Sara penasaran. Tumben sekali bahwa Jo bertanya tentang keadaan orang lain.

"Tidak apa-apa, hanya saja mengapa ia ke sana sambil berlari?"

"Sudahlah Jo, tidak usah dipikirkan. Itu tidak penting bagimu" Sara mendengus sebal. Untuk apa ia membicarakan tentang apa yang dilakukan oleh wanita itu?

"Ya oke, kembali ke topik utama" Jo pun tidak bertanya lagi tentang wanita itu. Tapi, ia masih penasaran dengan wanita itu. Ia sungguh heran. Terlebih lagi dengan dirinya sendiri. Mengapa ia menjadi penasaran tentang apa yang dilakukan oleh wanita itu? Ini bukan Jo pada biasanya.

___

Bagian ini memang gak panjang. Kedepannya mungkin lebih panjang lagi.
See you next part😉

Jangan lupa vote dan komen~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

VAMPIRE SEEKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang