Rintik hujan dalam petang
Langit hitam berpadu merah pudar
Ku sandarkan ragaku
Dibalik tirai putih yang tergantung di jendela
Secangkir moccacino,
yang kupilih sebagai teman malam ini
Tak dapat kupungkiri,
Hangatnya lah yang membuat malam ini terasa menenangkan
Moccacino hangat?
Terbersit dalam benakku akan satu kisah
Kisah hangatku bersama sosok yang temaniku
Empat ratus delapan puluh menit yang lalu
Kita begitu hangat,
Sehangat moccacino yang ku teguk
Dan hangatnya yang sampai ditubuhku
Namun, hangatku berakhir
Saat hawa dingin mulai menyelimuti secangkir moccacino
Yang ada dalam genggamanku
Tak dapat ku terpa
Hanya dapat ku terima
Kini, secangkir moccacinoku telah dingin amat sangat dingin
Apakah hangat kita hanya demikian?
THANKS FOR READING
NABILA DINIARTI