SECANGKIR MOCCACINO

128 4 2
                                    

Rintik hujan dalam petang

Langit hitam berpadu merah pudar

Ku sandarkan ragaku

Dibalik tirai putih yang tergantung di jendela

Secangkir moccacino,

yang kupilih sebagai teman malam ini

Tak dapat kupungkiri,

Hangatnya lah yang membuat malam ini terasa menenangkan

Moccacino hangat?

Terbersit dalam benakku akan satu kisah

Kisah hangatku bersama sosok yang temaniku

Empat ratus delapan puluh menit yang lalu

Kita begitu hangat,

Sehangat moccacino yang ku teguk

Dan hangatnya yang sampai ditubuhku

Namun, hangatku berakhir

Saat hawa dingin mulai menyelimuti secangkir moccacino

Yang ada dalam genggamanku

Tak dapat ku terpa

Hanya dapat ku terima

Kini, secangkir moccacinoku telah dingin amat sangat dingin

Apakah hangat kita hanya demikian?

THANKS FOR READING

NABILA DINIARTI

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 29, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SECANGKIR MOCCACINOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang