Ketemu Lagi

47 7 7
                                    

     Tak ada sebuah pertemuan tanpa ada Alasan
Jika terselip alasan ,  baik  maupun buruk
Hanya sebuah kemungkinan
hati yang berbahagia atau hati yang siap terluka

_NN_

"Kamu ! "

Asmaraloka hanya tersenyum miring "Kenapa ?"

Moreno pun berinisiatif menarik tangannya tapi bukan asmara kalo nggak akan pernah mengalah
" cepetan pergi " usir moreno sambil menarik tangan asmara

Tapi yang ditarik malah diam bergeming " nggak mau sayang , kenapa maksa ?" Asmara menggeleng geleng kepalanya tak mau pergi dari rumah itu

"Sayang pala lo peang , aku bukan pacar kamu . Berhenti memanggilku dengan sebutan sayang " moreno tampak sebal dengan asmara , dia tidak pernah menghadapi gadis keras kepala dan pembangkang seperti gadis ini malah berotak mesum lagi .

Asmara terkekeh sejenak mendengar ucapan moreno " iya sih , tapi kan nanti ."

Rasanya ingin merobek mulut sok percaya diri Gadis yang satu ini , membayangkan pacaran dengannya
Membuat Moreno akan gila seharian

"Nggak , aku nggak mau punya pacar kayak kamu "

" Tapi kan aku cantik , body ku juga goals banget . Lihat deh  " ia berdiri dan memperlihatkan bentuk tubuh yang ideal dan idaman dipandangan laki laki manapun

" iya cantik  , tapi bukan menjamin aku suka . "

" Tapi kalo aku hamil anak kamu , kamu suka nggak ?" Kalimat polos nan dungu keluar begitu saja dari mulut tak terdidik gadis itu membuat Moreno terkejut

Sumpah demi apapun , tolong usir gadis ini .  Moreno takut Asmara khilaf dan memperkosanya.

Tak berselang beberapa menit  bunyi dering handphone membuat Moreno bernafas lega dan ternyata bunyi itu berasal dari milik handphone Asmara

Aunt .H  nama yang tertera saat ia melihat handphonenya lalu sebelum itu ia menatap Moreno " sayang , aku terima telpon dulu ya . Ini dari paman ku . " Asmara menunjukkan layar hpnya tentang si pemanggil

Moreno memutar matanya malas meladeni ucapan gadis itu

"Aku takut kamu cemburu dan salah paham sama aku . Wait a minute ya . " asmara pun sedikit beranjak pergi menjauh dari Moreno agar menerima telpon dari om nya karena itu sangat privasi baginya

**
Beberapa menit setelah menerima telponnya , Asmara langsung beranjak pergi menemui Moreno yang tampak duduk sambil memainkan handphonenya

Oh sial , aku harus menghindar dari Moreno dan tak boleh menemuinya lagi dari sekarang . Ia berujar dalam hati

Dia duduk tepat disamping moreno , membuat moreno mengacuhkan seakan kehadirannya diabaikan

Asmara tampak diam sampai akhirnya ia mulai membuka suaranya " Maaf atas sikap lancang aku tadi , sesuai dengan permintaan kamu aku bakal pergi dan mungkin ini pertemuan terakhir kita ". Seketika itu Moreno menoleh bingung atas perubahan sikap gadis didepan ini yang tampak menunduk bersalah

Cih , Aneh !

" Ya baguslah kalo gitu , karena kamu tuh gadis yang sangat menyebalkan dan terlalu bar bar . Lebih cepat lebih baik "

NIKITA  BAD  SMILE  ( REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang