'Langkah pertama untuk mencapai kebahagiaan adalah senyuman'
1,2,3
.
.
" Happy birthday bunda"semua orang dalam ruangan ini berseru gembira mengucapkan selamat ulang tahun untuk wanita cantik yang berdiri ditengah² kami.Air mata bahagia lolos dari mata cantik seluas samudera milik bunda.
"aku mencintaimu bunda" ucap sikecil Rara.
"hari yang indah untuk bunda sayang"jawab bunda.
"Sekarang saatnya mengucapkan sebuah keinginan bunda" Sahut Sean.
Bunda memejamkan mata memeluk bingkai foto kecil yang sudah usam.Kusentuh tangannya , dia membuka mata menatap sayu kue ditangan Sean , ditiup lilin berbentuk angka 40 itu.
Senyum tulus mengembang di bibir cantiknya.
"bunda benar-benar bahagia, lihatlah kelima anak bunda sudah besar".
ucapnya sambil merentangkan tangan.Kami berlima berhambur memeluk wanita istimewa dalam hidup kami ini.
Mata itu menatap ku, matanya tampak berkaca-kaca dia tersenyum, senyum yang sama, yang selalu berhasil menenangkan ku.
" Ah oke sudah² lepaskan pelukan kalian bunda bisa kehabisan nafas"kataku ." Yah Abang gak asik , kan kita masih pengen peluk bunda" ucap Rara adik bungsuku.
" No Rara itu sudah cukup" gadis itu berjalan mundur dengan bibir cemberut lihatalah betapa menggemaskan dia.
"Lihatlah kak Sean, bukankah bang eon jahat" adunya.Si tempat mengadu dengan santai tersenyum manis dan berjalan kearah gadis kecil itu siapa lagi kalau bukan Sean.
"hah benarkah, baiklah akan kuhukum bang eon, bagaimana kau setuju".
"Wah tentu saja"ujar gadis kecil itu dengan girang.oh ayolah tentu gadis kecil itu akan setuju, Sean sialan.
"Oke baiklah kalau kau mengadu ke kakakmu itu , aku akan mengadu ke princess cantik ini" ucapku sambil merangkul gadis remaja berkerudung navy disampingku.
" benarkan Lily" gadis itu tersenyum diikuti tanganya yang mulai merangkai kata-kata.
" jangan membuatnya menangis bang"
"Ayolah kau tak mendukung ku" jawabku.Tampak gadis itu tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.
"Haha ayolah tidak ada yang mendukung mu bang" sahut remaja laki² dengan wajah mengejek itu, oke semua orang ikut menertawakan ku.
"Sudah sudah jangan tertawakan Abang mu lagi Thomas" lerai bunda.
"Baik bunda" jawab Thomas.
"Mati kau , bunda membelaku" ejeku sambil menjulurkan lidah." Kau memang senang membuat adikmu menangis eon" ucap bunda dengan tanganya yang menjewer telingaku.
"Awww baik baik bunda aku minta maaf" ringisku , dengan tanpa aba² semua orang diruangan ini menertawakanku.
"Hahahahahahahah oh perutku sungguh sakit"ujar Sean sialan.
"Diamlah dude , atau aku akan .."
"Atau apa , wek" belum sampai aku menyelesaikan kata²ku si Sean sialan malah memotong kalimatku.
"Sudah atau bunda akan pergi" ancam bunda , sambil berjalan sedikit menjauh.
"Oke sudah"ucapku bersamaan dengan Sean.Dug.dug.dug
Suara mikrofon membuat kami semua menolehkan arah pandang kami kedepan.Disana sudah ada princess kita Lily, kami semua menatapnya seakan bertanya-tanya.
"Sedang apa" tanyaku padanya dan dia hanya menjawabnya dengan senyuman.Dia berdiri dan berjalan mengambil gitar yang ada di pojok ruangan.
"Apa kakak akan menyanyi"tanya Rara, Lily menjawab dengan gelengan kepala akan tetapi tanganya mulai merangkai kata-kata.
"Bunda aku sungguh sangat ingin bernyanyi untuk bunda tapi tentu aku tak bisa , tapi aku teringat ayah dia selalu mengatakan aku akan selalu bisa menyanyi lewat sebuah gitar ini , aku tau bunda juga sama merindukan nya ayah jauh lebih dariku , ini adalah lagu pertama yang ayah ajarkan kepadaku " ucapan Lily membuatku ikut teringat ayah.Kulirik ke tiga adiku , sikecil Rara tampak tersenyum menahan tangis , Thomas dia sungguh tegar , Sean dia tampak memandang ke arah bingaki yang tengah bunda pegang.
"Kita semua sangat merindukan ayah , benarkan bunda" ucapku.
Bunda menatap kami satu persatu.
" tentu , ayah pasti juga merindukan kita , ayah akan lebih merindukan kita jika kita selalu bersedih , ingat kata ayah , langkah pertama untuk mencapai kebahagiaan adalah senyuman , entah kita menangis senyuman akan membuat kita tetap terlihat tegar untuk menyambut sebuah kebahagiaan".
" Benar ayah selalu ingin kita bahagia , jadi Sekarang princess Lily tunjukan kebahagiaan lewat nada gitar itu " ucap Sean , kutatapnya aku tau Sean mencoba untuk tak menangis.
" Tentu kak tunjukan pada kami " ucap thomas.
" Ayo gadisku tunjukan bakatmu"ucapku.Denting nada itu mulai terdengar , nada itu sangat tidak asing untuk kami begitupun bunda , lihatlah bundaku tersenyum sangat lebar.
"Ayah kutau kau tengah bahagia saat ini" batinku.
Lagu ini adalah kebahagiaan yang dimaksud ayah dan ketegaran yang bunda berikan untuk kami.
Lagu ini "No matter What" ucap kami bersamaan.
Dentingan gitar itu benar-benar membuat kami merasakan adanya ayah di sisi kami.
"Ini hadiah dariku bunda" ujar Lily setelah menyelesaikan lagunya.
"Tentu, bunda sangat bahagia, terimakasih untuk hadiah yang Lily berikan untuk bunda , terimakasih telah menghadirkan ayah diantara kita saat ini" ucap bunda , dengan berjalan menuju meja meletakan bingkai foto itu.Ah aku mengingatnya, itu adalah foto pertama yang bunda ambil bersama ayah.
Itu adalah langkah pertama yang bunda ambil bersama ayah.
"Kambi benar-benar merindukan mu ayah" batinku.
Tentu aku akan menepati janjiku untuk terus menjaga bunda , menjadi pengganti ayah untuk keempat adiku , arsean Al khafi , Lily Samia Al khafi , Thomas Key Al khafi , Aurora Sania Al khafi.
Aku sungguh berjanji ayah Muhammed Al khafi.
Tahun ini, tahun pertama ayah menyerahkan tugas ini kepadaku.
Tahun pertama ulangtahun bunda tanpa ayah.
Bahagia disana ya yah.
Leon akan menjaga keluarga kita dengan baik, mungkin tidak akan sebaik ayah dulu.
Tapi Leon akan berusaha sebaik mungkin.
1 Juli 2020Pesan autor
Maaf ya man tenan kalo ceritanya masih mengambang.
Coba deh baca part selanjutnya
Siapa tau jatuh cinta
Autor bakal banyakin halu deh biar tambah inspirasi.Hihi....
Jumpa lagi part selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT NO MATTER WHAT
Short StoryKeluarga adalah tempatmu kembali darimanapun kamu melangkah pergi!. moon maaf ya kalau ceritanya masih tidak beraturan ini cerita pertama soalnya , mohon dimaklumi 🙏🏻