1. Tinggal bareng?

14.6K 1.1K 238
                                    

Vote + komen jangan lupa! 🤍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vote + komen jangan lupa! 🤍

Happy Reading! 🧸

****

"Maksud Mama, dia bakal tinggal sama Leon di Apartemen ini?" Leon menunjuk gadis yang duduk tepat di hadapannya.

Delisa yang merupakan Mama Leon langsung mengangguk, mengiyakan.

"Mau bagaimana lagi, sayang? Orangtua Mia sudah menitipkan Mia ke Mama, sedangkan nanti sore Mama dan Papa harus pergi ke Bali untuk melihat pembangunan hotel baru kita di sana."

"Ma, kan bisa dititipin ke Kak Lea. Ngapain ke Leon sih?"

"Kakak kamu kan sudah menikah, ya nggak enak lah sama Suaminya, ngawur!"

Leon mendengus. "Pokoknya Leon nggak mau dia tinggal di sini!" tolaknya.

"Cuma sebentar aja kok Mia tinggal di sini. Mia anaknya baik kok, masa kamu nggak mau bantuin Mama?" bujuk Delisa.

"Leon bukannya nggak mau bantuin Mama, tapi Leon nggak mau tinggal satu atap sama cewek yang nggak Leon kenal!"

"Nggak kenal? Masa sih kamu lupa? Waktu kecil kamu sering main sama Mia, lho. Ini Lamia Ayunda Pranaja, anaknya Tante Tamara dan Om Tirta."

Leon berdecak dan mengacak rambutnya kesal. Sejujurnya Leon cukup mengenal Mia. Mana mungkin ia melupakan gadis menyebalkan yang selalu membuntutinya ketika Keluarga mereka datang berkunjung ke Rumahnya.

Mia kecil selalu ingin bermain bersama Leon, tapi fisik Mia yang lemah dan juga cengeng membuat Leon jengkel setengah mati. Baginya, kehadiran Mia selalu sangat merepotkan.

Seiring berjalannya waktu. Leon beranjak remaja dan sibuk dengan dunianya sendiri. Mereka pun sudah tidak pernah bertemu lagi. Ah lebih tepatnya Leon yang menghindari gadis itu setiap berkunjung ke Rumahnya. Bisa dikatakan ini kali pertama mereka bertemu kembali setelah sekian lama.

"Leon tetap nggak mau dia tinggal di sini! Titik!" tegas Leon sambil menatap Mia dengan sorot mata tajam.

Lamia, atau biasa disapa Mia. Gadis berusia 17 tahun itu seketika menundukkan kepalanya. Ia tak berani melihat wajah Leon, apalagi saat melihat banyaknya tato di tangan dan leher cowok itu. Mia langsung bergidik ngeri. Ih, Serem!

Kata Mami Kak Leon tumbuh menjadi lelaki tampan. Tampan apanya? Nyeremin sih iya. Sampai-sampai Mia tak mengenalinya lagi.

"Tante, Mia mau pulang aja ke Rumah," rengek Mia.

"Bagus! Mending pulang aja sana ke habitat asli lo," sambar Leon.

"Leon!" Delisa melototi Putranya, tapi yang dipelototi justru memutar bola matanya jengah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 12 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Badboy vs Childish girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang