Fallacious (Bomin)

48 8 0
                                    

Jam istirahat telah tiba, seluruh siswa bergegas ke kantin untuk menyantap makan siangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam istirahat telah tiba, seluruh siswa bergegas ke kantin untuk menyantap makan siangnya.

Terlihat obrolan tiga orang murid wanita di satu meja bersama.

Murid satu bertanya, "Aku dengar ada murid baru yaa di kelasmu?"

"Iya ada, namanya--- Shin... Shin... aku lupa." jawab murid kedua yang mendadak lupa dengan nama murid baru itu, dia hanya mengingat nama belakangnya saja.

"Shin? dikelasku juga ada murid pindahan hari ini, namanya juga Shin." murid ketiga ikut bergabung dengan obrolan.

"Benarkah?"

"Bisa samaan gitu yaa."

°°°

Senyumnya terus merekah bagaikan bunga mawar yang merah dan cantik.

"Hei, dari tadi mikirin apa sih?" Lee Joon menjotor pundak sahabatnya penasaran.

"Mau tau aja kamu."

"Gak usah sok ganteng." ledeknya

"Joon-aa, biar bagaimanapun aku sudah tampan sejak aku dalam kandungan ibuku." pujinya pada diri sendiri.

"Baiklah, baiklah, kau menang, kau memang tampan."

Lee Joon menyerah, Yoon Jae sahabatnya itu memang memiliki wajah yang tampan, tak bisa di pungkiri.

"Kalau senyum begini, pasti kau sedang bahagia." tebak Lee Joon

"Ada apa? kau di tembak sama anak kelas mana lagi?" tanya Lee Joon lagi

"Kali ini bukan tembak-menembak, sepertinya aku telah jatuh cinta."

"Jatuh cinta?" Lee Joon tertawa mendengarnya, baru kali ini dia melihat Yoon Jae yang mantannya sepanjang kereta api jatuh cinta, biasanya kan dia yang membuat anak orang jatuh cinta.

"Siapa? Siapa?" Joon jadi penasaran

"Namanya ... namanya ... siapa yaa?" Yoon Jae jadi bingung sendiri.

"Lah, kok malah tanya balik, kan kamu yang jatuh cinta. Anak mana? satu sekolah dengan kita? kelas berapa?" Lee Joon bertanya tiada henti.

"Sabar, tanya satu-satu dong."

"Oke, oke, buruan cerita."

"Sore itu aku lagi main bola sama anak-anak, terus bolanya keluar lapangan, pas mau ngambil bolanya dia tepat berdiri di depan aku, sayangnya silau matahari sore itu buat wajahnya jadi terhalang jadi aku cuma lihat dia dengan samar. Dari seragamnya sih sepertinya dia satu sekolah dengan kita. Aku sempat liat papan namanya, namanya Shin...., aku tidak ingat lagi. Hari itu terlalu singkat."

FALLACIOUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang