Light-Jaelice

'Cause you're my Light

Hai, Ella kembali lagi. JAELICE SHIPPER MANA SUARANYAA!!?? Iya, one shoot lagi hehehe. Ella harap kalian suka dan jangan lupa vote and comment okay? Selamat membaca (≧▽≦)

Jaehyun's POV

Oh, Hai semua. Perkenalkan, namaku Jung Jaehyun. Panggil saja Jaehyun.

Aku hanya seorang anak laki-laki biasa, yang beruntungnya dilahirkan dalam keluarga sendok emas.

Tapi, ayolah, hidup sebagai seorang anak dari konglomerat itu tak selalu menyenangkan seperti apa yang selalu kalian pikirkan-!

Pernah mendengar kata kata 'uang tidak menjamin kebahagiaan' ?

Seperti itulah kira kira keadaan hidupku. Mungkin benar jika uang dapat menjamin kesuksesan, tapi itu sama saja kita menipu bukan?

Seperti yang kubilang tadi, memiliki banyak uang bukan berarti hidupku akan selalu bahagia.

Kalian tahu? Yang terjadi justru sebaliknya. Ketika anak seusia ku sibuk bersenang-senang dengan berbagai hal mengasyikkan  bersama teman teman sebayanya, aku justru harus selalu berkutat dengan berkas berkas sialan itu.

Aku dituntut menjadi sempurna, mengingat bahwa aku merupakan putra sulung keluarga Jung. Aku harus piawai dalam segala hal, terlebih mengelola perusahaan keluarga.

Oh, andai mereka tahu jika aku menyelesaikan semua pekerjaan ku. dengan malas malasan dan ugal-ugalan. Aku yakin, diriku akan langsung dicoret dari Kartu keluarga dan penerima warisan. Pffttt, berlebihan memang, tapi memang begitu kenyataannya

Aku muak, hidupku begitu suram dan monoton. Aku ingin merasakan kebebasan dan kasih sayang dari orangtua seperti apa yang anak lain rasakan.

Jika tahu jika menjadi orang kaya akan se-repot ini, aku lebih baik memilih hidup di tengah tengah keluarga yang biasa saja, tapi dibanjiri kasih sayang. Itupun kalau bisa

Tapi setidaknya itu dulu, sebelum seorang gadis desa yang cantik jelita masuk kedalam kehidupan ku yang suram dan menjadi cahaya.

Kalau kalian tak keberatan, aku akan bercerita bagaimana proses datangnya cahaya itu kedalam hidupku.

▭⎼▭⎼▭⬚۪۪❁۫۫᭢₍🌟💫✨⁾۪۪❁۫۫᭢⬚▭⎼▭⎼▭

Hari ini aku akan berangkat ke Jeju, untuk masalah pekerjaan tentunya.

Oh, aku bahkan rela bolos di kampus hingga beberapa hari kedepan karena pekerjaan sialan ini.

Maksudku, kenapa harus aku? Dari sekian banyak orang kepercayaan nya kenapa harus aku yang melihat dan mengontrol pekerjaan disini?

Aku muak sungguh. Jika bisa aku ingin menyumpahi Daddy ku tersayang ini. Tapi sayangnya, aku masih tahu diri. Aku tak ingin uang saku ku dipotong hanya karena masalah sepele ini.

Aku menghela nafas panjang sebelum beranjak dari ranjang hotel -yang sialnya sangat nyaman dan bersiap siap untuk pergi ke tempat dimana aku harus bekerja.

Sayangnya, kesialan ku tak hanya sampai di situ, di jalan, aku menabrak seorang gadis dengan sepedanya hingga ia jatuh.

Dan parahnya lagi, semua sayur sayuran yang ia bawa di keranjang nya pun jatuh dan rusak. Kutebak, itu merupakan hasil panennya.

Jelas aku panik, ketika aku sibuk meminta maaf dan mengeluarkan kata kata tak jelas dari mulut ku, ia justru tersenyum geli.

Hal itu membuat ku salah tingkah seketika,
Oh astaga, dia benar benar menggemaskan. Ingin rasanya ku gigit pipi tembamnya-, oops, maaf.