Prolog

69 7 2
                                    

Ini hari pertama kami memasuki sekolah menengah atas, setelah tidak bertemu selama 3 tahun. Akhirnya kami dipertemukan kembali disini.

Hai, salam kenal Aku Salsa. Kalian bisa panggil aku Aca. Aku memiliki 3 sahabat, yang bisa kubilang seperti keluargaku sendiri. Kita tidak bertemu selama 3 tahun, mungkin lebih. Saat masuk sekolah menengah pertama masing masing dari kita memutuskan untuk tidak satu sekolah, karena urusan keluarga yang memaksa mereka harus pindah keluar kota.

Ini hari pertama kami berempat di ospek oleh kaka kelas, dan hari ini aku sedang menunggu ketiga temanku yang sedari tadi belum menampakkan tanda tanda keberadaan mereka.

🌻🌻

"Aca!!" Seseorang berteriak sangat keras dari arah kanan, aku hanya menghela nafas saat mendengar teriakkan tersebut. Ini suara yang paling aku kenal.

Cika lari terburu buru kearah ku, membawa satu tas besar yang di jinjing oleh tangan kiri nya.

Cika salah satu sahabatku, dia anak paling berisik diantara kita berempat. Anak nya pecicilan, tidak tahu malu. Tapi jangan salah, dia terkadang sangat perhatian dan bersikap manis. Terkadang aku dan yang lain melihatnya dengan ekspresi sudah malas meladeni nya, namun aku dan yang lain masih sayang Cika kok.

"Ck, kebiasaan lo teriak teriak mulu." Ucapku kesal, yang diberitahu hanya tersenyum tanpa dosa.

"Yang lain belum dateng?" Tanya Cika dengan masih mengatur nafasnya karena kelelahan.

Aku menggeleng sedih, pasalnya sebentar lagi ospek akan segera dimulai. Bahaya jika kita semua datang terlambat.

"Belum, udah gue coba telfon tapi ga ada yang angkat" ucapku.

Cika hanya mengangguk, tak lama datang dua orang yang tersenyum tanpa dosa seperti Cika tadi. Sudah datang terlambat mereka malah berjalan santai kearahku.

Cika yang geram pun meneriaki nama mereka dan menyuruhnya berlari, "Cepet dong, udah mau mulai nih ospek nya. Jangan kaya siput"

Akhirnya setelah di teriaki barulah mereka mulai berlari lalu menghampiri aku dan Cika, "Jangan teriak teriak dong, malu diliat orang" Ucap Ruthvia. Aku dan Kaianna hanya saling memandang dan meninggalkan Cika yang sedang beradu mulut dengan Via.

Ruthvia dan Kaianna ini dua sahabatku, yang notabene nya cewe pendiam. Mereka berdua tidak banyak berbicara, terkesan dingin namun jika sudah kenal lebih dekat. Mereka bisa sama berisik nya dengan Cika, terutama Via. Ia bertingkah seperti laki laki, Via tipe cewe tomboy sepertiku tapi Via orangnya sangat dingin, ia suka berhemat kata.

Kaianna yang biasa dipanggil Key, dia tidak banyak bicara, ia hanya bicara seperlunya. Kaianna lebih suka menghabiskan waktunya dengan membaca buku dan mendengarkan musik. Namun dia terkadang sangat perhatian dan sama berisiknya seperti Cika. Kaianna banyak menyimpan rahasia.

🌻🌻

Aku dan ketiga sahabatku sudah berkumpul di lapangan sekolah, terlihat dari sini. Didepan banyak sekali panitia ospek nya, lalu pria dengan tubuh cukup tinggi melangkah maju dan mengambil mic dan mulai berbicara.

"Selamat pagi semua" ucapnya.

"PAGI" dengan serentak semua peserta menjawab.

Terlihat dari sebelah kiri ujung mataku bahwa Via menguap dan memejamkan matanya sebentar lalu membukanya kembali, sedangkan di depanku Cika tidak bisa diam. Ia sedikit bergoyang sambil terus bersenandung, berbeda dengan Key yang berada di sebelah kanan ku. Ia lebih diam dan memperhatikan kaka kelas yang ada di depan.

Sampai ketika aku fokus kembali ke depan, kaka kelas yang berbicara di depan menatapku namun mulutnya masih fokus menjelaskan jadwal hari ini. Aku menoleh ke kanan dan ke kiri, untuk memastikan bahwa kaka tersebut bukan memperhatikanku, namun saat ku lihat kembali kaka kelas tersebut ia hanya mengangkat kedua alisnya sembari tersenyum. Shit, dia memang benar benar melihatku.

Setelah 3 jam mengikuti kegiatan ospek, semua peserta kembali dikumpulkan di tengah lapangan lalu peserta diizinkan untuk beristirahat dan kami semua diberi waktu 15 menit.

Aku dan Key mengunjungi kantin sekolah, cukup ramai. Hingga key meminta untuk keluar dari kantin tersebut dan mengajakku ke kantin belakang, Key berpikir bahwa kantin belakang lebih sepi dibanding dengan kantin depan.

"Ca, kantin belakang aja yuk. Disini penuh banget" Ucap Key.

Aku hanya mengangguk dan mengikuti Key dari belakang, terlihat dari depan kantin tersebut tak banyak orang yang datang. Baru selangkah memasuki kantin, Key tiba tiba menghentikan langkahnya membuatku menabrak punggungnya.

"Kenapa sih Key, tiba tiba berhenti?" Ucapku kesal.

Key hanya diam tak menjawab, ia hanya fokus ke depan membuatku mengikuti arah pandangannya.

Tidak seperti yang aku dan Key lihat tadi, ternyata kantin ini lebih ramai dari kantin sebelumnya. Namun yang lebih membuat kami terdiam adalah kantin ini dipenuhi oleh kakak kelas dan panitia ospek tadi. Aku dan Key saling memandang satu sama lain, mata kami seolah berkata 'mampus lo'.

Terlihat dari pojok kantin seorang kakak kelas menghampiri kami berdua, ia tersenyum sinis. 'cukup cantik' pikirku, namun kemudian perempuan itu berucap dengan sangat lantang.

"Wah, adik kelas sekarang ternyata berani ya datang ke kantin belakang".


---


gimana, lanjut jangan?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 10, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Let's Fall In LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang