part 1: Sekolah Baru

57 10 3
                                    

Queensha sedang berjalan santai di koridor sekolah barunya menuju kantor guru untuk bertemu kepala sekolah. Dia dikeluarkan dari sekolah sebelumnya karena Queensha kerap melanggar peraturan di sekolahnya, akibatnya dia harus dipindahkan ke sekolah yang lebih ketat dari sebelumnya oleh orang tuanya. Orang tuanya berharap setelah Quensha pindah di SMA Fransiska dia bisa lebih disiplin, ya karena SMA Fransiska adalah sekolah yang terkenal dengan kedisiplinannya.

Brughkkk....

Queensha yang sedari tadi melihat sekelliling sekolah yang sangat mewah itu tiba- tiba menabrak seseorang.

"Kalo jalan lihat-lihat dong!" ucap Queensha  seolah- olah menyalahkan orang tersebut sambil mengambil ponselnya yang terjatuh.

"Bukanya kamu ya, yang nggak lihat- lihat" ucap cowok yang berwajah tampan, berkulit putih, dan berpenampilan rapi.

"Jelas-jelas kamu yang salah" Quensha tidak mau kalah.

"Bentar- bentar, kayaknya kamu murid baru deh" ucap cowok itu sambil melihat penampilan Quensha dari ujung kepala sampai ujung kaki.

"Iya, emang kenapa?. Kaget lihat orang secantik aku?" ucap Queensha sambil mengibaskan rambut panjangnya yang tergerai.

"Gue bilangin ya, kalau mau sekolah di sini penampilan kamu harus di ubah, nggak acak- acakkan kaya gini. Sepatu warna- warni, rambut warnanya kaya lolipop werna-werni juga" ucap cowok tersebut.

Seketika pangilanya menjadi lo gue.

"Ih, siapa lo ngatur- ngatur gue" ucap Queensha dengan mata yang sedikit melotot.

"Mau tau siapa gue. Gue , Dereen Abian Xander ketua OSIS disini ! " ucap Dereen dengan percaya dirinya.

"Oh, ketua OSIS doang udah belagu" ucap Queensha dengan songongnya.

"Liat aja nanti, kamu pasti kena hukuman" ucap Dereen mengancam Queensha lalu pergi meninggalkanya.

Kringgg....

Bel masuk sudah berbunyi dan murid-murid pun langsung menuju kelasnya masing-masing, begitupun Dereen.

"Der, kemana aja sih lo?" ucap teman sebangkunya yang bernama Alvin.

"Tadi habis ke ruangan kepala sekolah " jelas Dereen.

"Ngapain?" tanya Alvin.

"Biasa tata-tertib harus ditingkatin" jelas Dereen.

"Eh, bu Eka dateng!" ucap salah satu murid yang sedari tadi berdiri di depan pintu kelas hanya untuk mengecek guru sudah datang atau belum.

Semua murid langsung tegang, secara bu Eka adalah guru yang paling galak dan tegas.

"Assalamualaikum, selamat pagi anak-anak" ucap Bu Eka yang sudah duduk di tempat duduknya.

"Waalaikumsalam bu" ucap semua murid kelas XIA 6 dengan serentak.

"Baiklah, kita akan memulai pelajaran hari ini" ucap bu Eka.

Tok..tok..tok..

Sebelum bu Eka memulai pelajaryan, tiba- tiba ada yang mengetuk pintu kelas.

"Oh, ya. Silahkan masuk!" bu Eka mengangguk seolah- olah mengerti maksud dari pak Ramdan yang sedang berdiri di ambang pintu.

"Gile, cantik bener"

"Harus gue pepet nih"

"Eh, gayanya kok kaya gitu sih"

"Calon pelakor nih"

Seketika suasana menjadi ramai.

"Yaampun cantiknya, gue harus pepet nih Der," ucap Alvin kepada Dereen yang masik kaget, bisa-bisa cewek kaya gitu masuk IPA.

"Orang kaya gitu mau lo pacarin, gila ya lo" ucap Dereen pelan.

"Eh lo kali yang gila, orang cantik kaya bidadari kek gitu" ucap Alvin terus memuji Queensha.

"Baiklah, kali ini kalian kedatangan teman baru. Silahkan perkenalkan dirimu!" perintah bu Eka kepada Queensha untuk mengenalkan dirinya.

"Perkenalkan nama saya Queensha Auristella Davina, ada yang mau di tanyakan lagi?" ucap Quensha kepada teman-temanya.

"Bu, kok penampilanya kaya gitu nggak dihukum" ucap Dereen kepada bu Eka.

"Ouh, ya. Sepatumu kok kaya gitu. Rambut juga kaya gitu?" ucap bu Eka yang baru menyadari penampilan Quensha yang tidak layak sebagai siswa.

"Kan murid baru bu, lagian sekolah itu yang dibutuhin bukan penampilanya tapi otaknya" ucap Quensha.

"Justru kamu murid baru harusnya penampilanmu yan rapi, biar di puji sama teman-temanmu" ucap Bu Eka.

"Ya, maaf bu" ucap Queensha.

"Dereen, kamu urus. Terserah mau apain!" perintah bu Eka kepada Dereen yang seketika langsung kaget plus senang karena Queensha dihukum.

"Baik bu" Dereen langsung beranjak dari tempat duduknya dan menarik tangan Queensha keluar kelas.

"Eh, nggak usah pegang-pegang" setelah sampai di luar kelas Quensha menepis tangan Dereen.

"Apa gue bilang, lo bakal dihukum. Hhhh" ucap Dereen senang.

"Ini semua gara- gara lo tau nggak. Kalo lo nggak bilang sama bu siapa itu... gue nggak kenal. Gue nggak bakal dihukum! " ucap Queensha sambil menunjuk Dereen dengan jari telunjuknya.

"Sekarang lo mau apa?. Lo sekarang ada di tangan gue" ancam Derren.

"Bisa- bisanya ya sekolah ini pilih lo jadi ketua OSIS" ucap Queensha.

"Kenapa emang?, mau hukuman lo gue tambah berat dari yang gue pikirkan saat ini!" ucap Dereen mengancam.

"Yaudah, apa hukumanya?" tanya Queensha kepada Dereen.







Selamat datang di cerita ke-2 ku🤗🧡

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 01, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

QueenshaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang