Gadis mungil yang sedang termenung di kamar kecilnya sambil menatap ke luar jendela, awan bewarna putih kehitam-hitaman yang menghias langit itu seakan tidak berpihak padanya. Gadis itu membuang nafasnya dengan kasar dan kesal, namun berbeda dengan hatinya. 'sungguh menyebalkan!' pastinya kata-kata itu terlintas dipikiran gadis itu. Seharusnya hari ini menjadi hari yang bahagia tapi kenapa harus sebaliknya?. Tetes demi setetes air pun mulai turun membasahi jalanan, rumah, pepohonan yang tadinya kering. Gadis berusia 11 tahun itu pun turun dari kasur kecil yang berwarna merah muda dengan gradasi ungu taro(?), bukankah itu warna yang cocok? Yahh..memang gadis itu pintar dalam memilih warna. Gadis itu pun menghampiri kalender yang berada di samping pintu kamarnya.
11 Februari 2004 (Laura Brithday)
'Aku hari ini ulang tahun, dan aku juga sudah mengecek tanggalnya berulang kali. Tapi kenapa tidak ada yang mengingat nya?'. Gadis yang memiliki nama Laura itu pun turun ke lantai 1 karena kamarnya berada di lantai 2. :V
"Ehh anak mama udah bangun?? Mama masakin kesukaanmu lohhh, sini sarapan dulu" ya! Itu mama Laura bernama Laras Wanti Cantika.
"Maaf yaa nak papamu gak ada disaat kamu ulang tahun, dan mama juga gak bisa buat nemenin kamu ke mall buat beli kadomu karena di luar hujan" Laura hanya diam, dia tidak berselera untuk makan. "Pasti papa sibuk dengan kerjaannya daripada anak nya sendiri ya ma?" Laura bertanya dengan nada tidak suka. papa Laura bekerja di Singapura tempat lahir papanya yang bernama Laudy Seuverin.
"Gak gitu nak, papa kamu kan kerja buat nyenengin kamu,beliin kamu jajan, nyekolahin kamu biar pin-"
"Jika aku disuruh untuk memilih semua itu atau kumpul bareng keluarga, aku bakal memilih pilihan ke dua" ucap Laura sambil pergi menuju kamarnya. Laras memanggil Laura berkali kali, namun Laura menghiraukan nya.Brakkkk
Laura menutup pintunya dengan keras dan membaringkan tubuh nya diatas kasur sambil melihat langit-langit dinding bewarna seperti galaxi, Laura memejamkan matanya dan melihat ke arah jam yang menunjukkan jam 05.30 dia pun segera menuju kamar mandi yang satu ruang dengan kamarnya itu. Dengan cepat dia memakai seragam dan turun ke bawah, Laura di antar oleh supir pribadinya. 'Ternyata masih hujan' Laura hanya terdiam dan melihat ke luar jendela. Perjalanan sekitar 17 menit itu akhirnya sampai, Laura pun turun dari mobil. Sebelum itu dia sudah mengambil payung kecil yang memiliki telinga di atasnya, dibagasi.
Di kelas
Jam pertama dan kedua sudah selesai. Laura pergi ke kantin bersama teman kelasnya yang bertambah banyak, Laura juga sudah tau mereka hanya mengincar uangnya dan Laura juga tidak masalah dengan itu, baginya uang hanya kertas yang di beri angka dan gambar. Bel berbunyi,menandakan istirahat selesai Laura dan teman temannya itu kembali ke kelas.
Tidak terasa pelajaran di sekolah sudah selesai dan sekarang waktunya untuk pulang. Laura membereskan barang barang nya, dia meraba-raba kolong meja untuk melihat apakah ada yang tertinggal?. Dan, lihat!
'Apa ini? Kado? Untukku? Tapi siapa yang mengirimkannya? Di sini tidak ada namanya, sebentar * buka di rumah* siapa yang mengirimkannya?' Laura melamun di kelas yang sepi itu
"Non Laura?" Laura terkejut dan melihat kebelakang, ternyata supirnya. "Emm Maaf pak hehehe" supir itu melihat kado ditangan Laura. "Non Laura ulang tahun ya? Maaf bapak lupa, kalo begitu pulang sekolah kita mampir ke toko coklat yuk!" Laura menganggukkan kepalanya, dia memang sangat suka dengan makanan manis apalagi coklat.
Di Rumah
"Bi, dimana mama?" dari tadi Laura tidak melihat Laras, "itu non, nyonya menyusul papa non ke Singapura, nyonya berangkat nya waktu non kesekolah"Antara kesal, sedih, dan senang semua campur aduk. 'Sudahlah, ngapain memikirkan orang yang tidak peduli terhadap mu?lebih baik pergi kekamar dan bersenang-senang'
"Akhirnya bisa berbaring" Laura melihat kantong kresek di sebelahnya dan memakan coklatnya itu. Dia memejamkan matanya hanya untuk memberi matanya istirahat selama 2 menit dan dia akan melihat kartun kesukaannya, namun Laura ketiduran selama 2 jam.
15.30
Mata kecil dan berwarna coklat Laura terbuka secara perlahan 'ah iya kartun itu' dengan cepat Laura menyalakan TV besar miliknya, namun kartun itu sudah selesai. Laura memutuskan untuk berjalan-jalan ke taman bermain milik keluarga nya
Taman
Disini ia menduduki ayunan dan mengayunkan dengan kakinya secara perlahan sambil melihat langit yang berwarna jingga 'sangat menakjubkan'
Semilir angin menerpa wajah imut nan cantik milik Laura yang sedang menyaksikan matahari terbenam dan menyaksikan sore berganti malam. Pemandangan yang indah ini sangat menyejukkan mata dan mengingat kan dimana keluarga kecil yang sedang melihat sunset sambil menikmati coklat panas. Laura hanya tersenyum miris, 'sekarang semua berbeda dan sunset ini kuanggap sebagai hadiah ulang tahun yang tak terlupakan'. Hadiah?mengingat kan ku kado tadi yang masih berada di dalam tas sekolah
Laura membuka tasnya dan mengambil kado itu, 'kartu ucapan?'
'Laura Seuverin Cantika mohon jaga baik baik hadiah ini, jangan pernah lelah untuk mengurusnya. Dia akan menemanimu, jangan menunjukkan kado ini ke siapa pun'
Laura menutup pintu kamar dan menguncinya, lalu kembali ke kasurnya. Laura hanya meneliti kata 'dia' ? Apakah kado itu berisi manusia? Tidak mungkin! Lalu apa? Akhirnya Laura memutuskan untuk membuka kado itu.
'Woahhh...'
Pendek ya??maapkeun
Plisss berikan pendapat mu agar bisa menjadi inspirasi cerita ini, dan vote and komen!:V
Maap gantung:)
Byebye
KAMU SEDANG MEMBACA
Strange Doll
Randomhari ini, hari yang bahagia untukku. Namun semua lupa, bahkan orang terdekatku :(