one day

845 33 11
                                    

Di hari pertama sekolah, gadis cantik, imut, manis bak bidadari surga yang tengah berjalan menuju gerbang sekolah SMA dermaga dengan sang bunda nya.

Tak jauh dari semua tatapan siswa siswi yang ada di sekitarnya, bahkan sampai menutup mulut mereka, seakan-akan ia tak percaya ada gadis yang secantik yang dia lihat sekarang.

Bagaimana tidak? Gadis itu sangatlah anggun sekali, persis yang ia ingin dapatkan gadis seperti itu.

"Bunda yakin, mau aku sekolah disini?" tanya gadis itu. Sambil melihat lihat keadaan sekitar.

"Yakin dong sayang, kalo nggak, ngapain bunda bawa kamu kesini?" jawab sang bunda-kirana dengan lembutnya bagaikan kain sutra.

Gadis itu terkekeh, "hehehe,,iya juga ya bund, tapi nda aku takut,"

Kirana langsung memeluk putrinya itu,"kamu ingat kan kata-kata ayah? Dulu ayah pernah bilang, kamu sekolah itu buat cari ilmu sayang, bukan buat dengerin Ucapan mereka." ucap Kirana, lalu ia  melepaskan pelukannya segera.

"Udah siap? Yuk masuk, kita ke ruang kepala sekolah dulu," ajak Kirana.

Gadis itu hanya mengangguk pelan,"iyah bunda."

"Lang, lang, tolongin gue lang!" ujar Rio memohon kepada Galang.

"Makanya jadi orang jangan bego-bego amat, bego di pelihara lu yo hhaaa," ejek Devan pada Rio.

"ANJ, gue nggak bego anjirt, otak gue aja yang gak bisa di ajak kerja sama kalo lagi ulangan," jawab Rio dengan entengnya.

"Bangsat," Rio terkejut kaget karena lemparan penghapus dari Devan, dasar begundal "sakit njing," desis Rio sambil mengusap ngusap puncak kepala yang terkena penghapus tadi.

"Lu gak bosen jomblo terus lang?" tanya Devan kepada Galang. "Nggak," jawab Galang langsung.

"Lo gak bosen gitu sendirian mulu kalo kemana-mana,"

"Nggak, emang harus banget gitu punya pacar?" jawab Galang.

Devan menggaruk tengkuknya yang tak gatal, "Ya Ga harus sih," jawabnya.

"Lu nanya pacar ke Galang, sendiri nya aja gak punya bgst," celetetuk Rio membuat Devan kena mental langsung, babi. "Nanti juga gue dapet, yaelah cewe mah gue senggol juga nanti salting langsung ke gue," balas Devan dengan sombongnya, bagaimana tidak, siapa yang tidak mau dengan Devan? Devan ganteng, tajir, pinter, bahkan dari semua perempuan mungkin menyukainya. Hanya saja mungkin mereka terlalu takut untuk menyatakannya langsung. Eittsss begitu juga dengan Galang ia lebih lebih tampan dari Devan dan Rio, tetapi ada hal yang berbeda dari Galang, ia mempunyai sikap yang cuek dengan siapa pun kecuali Devan dan Rio, mereka adalah sahabat Galang yang ia punyai sekarang. Di sekolah maksudnya.

"Lo tau gak disini ada anak baru, gila cakep banget anjirr," kata anak kelas itu.

"Gue tau, tapi dari rumor rumornya dia tuh orang pas pasan, lu pasti tau lah orang kek gitu, dalam arti dia orang Gak punya, dan katanya lagi dia masuk kesini tuh gara-gara dapet biaya siswa disini." jawabnya.

Tanpa sadar Rio, Devan, Galang mendengar percakapan para gadis itu, "secakep apa sih anjir,  gue jadi kepo,"

"Hidup lu emang kepoan, lu kalo nggak kepo mati kali ya," ejek Devan kepada Rio.

"Si anjing,"

"Heh, diem mulu lo, kuy lah liat yang cakep cakep, apalagi katanya ada anak baru, masa lu nggak penasaran?" ajak Devan pada Galang, ya memang seperti itulah sikap Galang, acuh tak acuh. Dan
Sebelum sebelumnya ia lebih parah dari ini. Semenjak kenal Devan dan Rio Galang jadi sedikit terbuka dan bicara, ya walaupun gak banyak ngomong sih.

"Males," balas Galang, "Gue keluar dulu," sambungnya lalu beranjak pergi dari kelas.

"Mau kemana?" tanya Devan pada Galang.

Galang menoleh di ambang pintu, "Toilet, ikut?"

Devan melototkan matanya, "anj, lu kira gue homo! Dah sana lu." usir Devan.

"Oh ok." lalu pergi begitu saja.

Rio yang duduk pun menggeleng geleng kan kepalanya, "kita punya temen ko kek Es batu," ucap Rio

"Nasib,"

Brakkkkk!!

Dengan sangat terburu-buru Gadis itu tanpa sengaja menabrak dada keras itu.

"Aduhhh,,,maaf maaf aku nggak ngliat," ujar gadis itu sambil mengibaskan rok seragam nya tanpa melihat ke depan.

"..... " Tanpa sekata apapun cowo itu meninggalkannya.

Gadis itu melirik dengan tatapan aneh, "dasar aneh."

"Rea, kamu kenapa sayang," oh ternyata itu bunda nya-Kirana.

Rea menggeleng, "Gpp bun, tadi cuma ada tikus, Rea kaget." balas Rea Berbohong.

Kirana tertawa renyah, "hahaha, kamu itu yah, kebiasaan banget," ucap Kirana, "udah kan ke toilet nya?" tanya Kirana. Bunda-rea.

"Udah bun," balas Rea

"Ya udah yuk, kita ke ruangan kepala sekolah," ajak bunda lg, sebelumnya Rea sedari tadi Rea ingin ke toilet, tpi ia tak tau dimana toilet nya.

______________________________________

Pemeran

REA FILBERTA
GALANG DANARGA


RIO FERDINAND
DEVAN ANJASMORO

Cast nyusul dengan secepatnya;)
Jika ada kesalahan mohon di maafkan yh:)



















Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NANGGALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang