Ziya melihat jam yang ada di tangannya, menunjukkan pukul 09.00 wib. Suasana di dalam semakin riuh, sejak dari tadi tidak ada satupun guru yang memasuki aula. Ziya melihat suasana sekelilingnya, ada yang sedang bermain game di ponsel, ada juga yang pacaran, kebanyakan dari mereka ngegosip, dan sebagian kecil tertidur pulas.Semakin siang ziya merasa semakin penasaran bahwa siapa yang akan menjadi patnernya nanti.
Suara sepatu seketika mengheningkan aula osis. Ternyata yang datang adalah bu resa ketua dari pembina osis.
"Maaf, jika saya terlalu lama datang. Tadi saya ada urusan yg sangat penting"
"Baiklah langsung saya bacakan saja tentang patner penentuan tema pemeran"Ziya melihat jam yang ada di tangannya, hari semakin siang dan menunjukkan pukul 11.00 wib. Ziya semakin gelisah dan penasaran tapi namanya tidak kunjung di sebutkan juga oleh bu resa.
"Oke, pasangan yang ke 18 yaitu miftah dan haekal"
"Pasangan yang ke 19 yaitu dina dan fajar"
"Dan pasangan terakhir yaitu...."
Ziya semakin tegang dan gemetaran.
"Yaitu ziya dan keyvi" namun tidak ada yang berdiri selain dia.
Setelah semua orang keluar dari aula. Bu resa menghampiri ziya.
"Ziya, patner kamu keyvi tidak datang hari ini karena sakit. Jadi besok waktu jam istirahat kamu ke kantor ya""Iya, bu" singkat ziya sembaru mencium punggung tangan bu resa.
××××××××××
Bel istirahat berbunyi......
Azriel berlari setelah jam pelajaran selesai, sampai akhirnya ia tak sengaja menyenggol temannya.
Akibat senggolan tersebut minuman temannya sedikit tumpah.
"Aduh, riel gimana sih lo!" Seorang pria terlihat menyentak di hadapan azriel.
"Sorry za, soalnya gue buru" mau ke kantor guru" mohon azriel
"Emang lo mau ngapain sih?" Penasaran firza
"Mau ketemu bu resa"
Firza menarik tangan azriel ke pinggir tembok.
"Eh, lo kalo pacaran kira-kira dong masa sama guru" bisik firza di telinga azriel."Sembarangan banget sih lo kalo ngomong" kata azriel yang sembunyi-sembunyi.
Azriel menepis genggaman dari firza, dan berlari sampai ke ruang guru.
Azriel mengeluarkan nafas lelah. Azriel membungkukkan badan sambil mengatur nafasnya perlahan. Dan seketika ia terkejut, ketika ada sesuatu yg memberatkan bahunya.
"Keyvi" bu resa menepuk bahu azriel.
"Keyvi, nanti kamu tunggu aja di bangku depan kantor, nanti kalo orangnya udah datang ibu suru nemuin kamu langsung ya"
"Iya, bu. Nanti saya tunggu didepan kantor"
"Oke, kalau gitu ibu masuk dulu" Bu resa melangkahkan kakinya ke dalam kantor.
××××××××××
Ziya berjalan menuju kantor. Setelah sampai di depan kantor ternyata ada cowo yang paling ia benci.
Kenapa sih di situ harus ada cowo nyebelin itu-kesal ziya
Ingin rasanya ziya tidak melanjutkan langkahnya, tetapi ziya tetap memaksakan melanjutkan langkahnya. Ketika ia lewat azriel tak henti-hentinya menatap sinis. Dan membuat ziya menghentikan langkahnya di hadapan azriel.
"Kenapa sih lo natap gue kek natap maling?" Ziya membulatkan matanya dan menatap mata azriel tajam.Azriel hanya menggelengkan kepalanya.
Ziya kembali melangkahkan langkanya ke meja bu resa.
Ziya mencium punggung tangan bu resa."Ziya, patner kamu keyvi sudah menunggu kamu di depan kantor" ziya langsung menatap keluar kantor dari kaca pembatas. Dan yang duduk di depan kantor hanyalah azriel.
"Iya bu, saya langsung temuin dia saja"Ziya berjalan keluar kantor, sembari meyakinkan dirinya bahwa partnernya keyvi bukan azriel.
Azriel mendongakkan kepalanya saat ada bayangan orang di depan.
"Apa!?" Ketus azriel."Engga, cuma lagi nungguin orang" ketus Ziya balik.
"Lagi nungguin orang, apa mau modus sama gue" sindir azriel
Ziya menyatukan dua alisnya.
"Apa!, Emang ye lo tuh raja GR tingkat dewa!. Gua lagi nungguin partner gua keyvi"Azriel berdiri menenatap ziya tajam, benar-benar tajam. Sampai hanya sedikit jarak di antara hidung mereka.
Deru nafas ziya sampai terasa sejuk di pipi azriel. Begitu juga ziya yang merasakan deru nafas azriel."Lo, nungguin keyvi?"
"Iya, keyvi partner gua yang paling ganteng di SMA Clevares ini" sombong ziya.
"Paling ganteng ya?, Iya sih azriel itu paling ganteng di SMA ini, makasih ya" azriel tersenyum lebar.
"Lah, gue kan muji keyvi bukan lo!"
"Ya, makasih karena gue keyvi"
Ziya tertawa terbahak-bahak.
"Engga lucu deh, lo itu orang yang paling GR dan di tambah lagi lo ngaku-ngaku nama orang" ziya menggelengkan kepalanya berusaha tidak percaya.Azriel hanya tersenyum saja sambil mengeluarkan sebuah kartu di sakunya.
"Lo baca aja"Ziya merasa terkejut ketika nama yang tertara di kartu tersebut Azriel keyviro renanda. Ia merasa menyesal dengan ucapannya tadi yg bilang bahwa keyvi itu tampan. Ternyata kata yang tadi ia ucapkan adalah memuji orang yang ia benci sendiri.
Ziya merasa malu dan langsung meninggalkan azriel yang sedang tersenyum tanda kemenangan.
××××××××××
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stabilo Boy
RomanceAzriel itu seperti stabilo, ketika terlalu lama menempel di kertas akan semakin tebal membekas -Litziya Ghiska Anendra