cerita ini diambil dari kisah Doyoung, anak si pengusaha kaya raya yang tidak memiliki teman. lalu membeli sebuah Robot berbentuk manusia agar menemaninya.
-i'm (not) a Robot! [ DOTAE ]
Cerita ini diambil dari sebuah kisah Kim Doyoung, anak pengusaha kaya raya di Soul. Dia memiliki segalanya, mulai dari rumah mewah, mobil mewah, barang-barangnya serba mewah. Tetapi hanya satu yang ia tidak miliki, yaitu TEMAN. Dia membutuhkan teman.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lalu suatu ketika, ia memohon pada ayahnya untuk mencarikan ia teman. Ayahnya menghubungi sebuah pabrik robot yang katanya adalah robot itu untuk dijadikan teman. Dan dari sanalah Doyoung merasakan benih-benih cinta kepada Robot tersebut.
Padahal dia tahu bahwa robot tidak memiliki hati, dia tidak mau mencintai hanya sepihak. Dia membuang robot itu jauh-jauh agar tidak kembali ditemukan. Tetapi...
"ayah aku ingin teman!"
"teman seperti apa?"
"ya pokoknya teman! Tapi aku maunya hanya sebatas teman tidak lebih"
"bagaimana kalau robot?"
"robot?"
"iya, robot bernama Empty"
Lelaki paruh baya itu menghampiri anak semata wayangnya yang sedang duduk di sofa, dia meletakan tubuhnya di samping. Lalu dia mengambil ponsel dan mencari ke internet tentang robot yang bernama 'Empty' itu dan memberitahu kepada anaknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“lihat! Robotnya bagus bukan? Kita pasti tidak akan menyesel untuk membelinya.” lelaki paruh baya itu menepuk-nepuk pundak sang anak, lalu seyumnya mengembang ketika sang anak setuju dengan dirinya.“baik, ayah akan memberitahu kepada teman ayah untuk segera membelinya..”
Di hari libur ini, Doyoung menghabiskan waktunya untuk bersantai dan membaca komik di balkon kamarnya, hingga ada truck besar yang berhenti di depan rumahnya membuat dirinya penasaran lalu melihat dari atas. Dia melihat beberapa orang mengangkat barang yang berkurungan seperti manusia lalu membawa kedalam rumahnya.
Karena penasaran yang menghantui, dia segera turun dari lantai dua dan mengecek ke ruang tamu apa yang dibeli ayahnya itu. Ternyata benda itu adalah robot yang ia minta beberapa hari yang lalu kepada ayahnya. Dia mendekati robot itu, lalu memperhatikanya dari atas sampai bawah. Dia sangat puas, karena robot itu sesuai dengan ekspetasinya.
