SandRana || 01

179 12 8
                                    

Hujan malam ini sangatlah deras,suasana juga sangat dingin membuat para penghuni kota Jakarta kedinginan,banyak yang meringkuk dalam selimut,ada yang sedang berkutat dengan laptop ditemani secangkir kopi panas,ada juga yang fokus membaca novel ditemani secangkir coklat panas dan makanan ringan..

Beda dengan si perempuan mungil itu,yang sedang jalan sendirian dibawah derasnya hujan sambil memeluk tubuhnya sendiri,ransel yang berada dipunggungnya pun sangat basah,untungnya ransel itu kedap air jadi isinya tidak akan ikut basah,cuma luarnya aja yang basah..

Dia tidak tau mau kemana lagi,dia meratapi nasibnya yang begitu mengenaskan,akhirnya matanya yang indah itu mengeluarkan cairan kristal bening,dia bingung,dia tidak mengenal siapa-siapa di kota yang luas ini..dia hanya berjalan dan terus berjalan..

Hingga dia melihat adanya beberapa orang disebuah pos ronda yang bermain kartu remi ditemani dengan kopi,ia pun berjalan mendekati mereka..

"Ekhem,assalamualaikum"ujarnya,membuat keempat pria itu menoleh,yah beberapa orang tadi yang ia lihat adalah empat pria dengan pakaian yang seperti...emm..preman,auranya juga menyeramkan

"Eh ada neng cantik,kok hujan-hujanan gini neng"ujar genit salah satu pria

"Emm bapak-bapak kirana mau tanya,boleh?"tanya perempuan itu,yah namanya adalah Kirana,lebih tepatnya Kirana Gledisya Arum.

"Oh neng cantik ini namanya kirana"ucap pria yang lainnya,kirana hanya mengangguk

"Mau tanya apa neng?"tanya pria itu

"Apa kalian kenal sama abang saya?ini orangnya"ujar kirana sambil memperlihatkan foto kakaknya,para pria itu pun berbisik-bisik lalu tersenyum miring

"Kenal..kita kenal kok..ayo kita anterin!"ujar salah satu pria yang bernama Prapto

"Beneran?beneran bapak kenal sama abangnya kiran??"tanya kirana dengan antusias

"Iya atuh neng"ujar pria lain yang bernama satrio sambil mencolek dagu kirana

"Makasih ya bapak-bapak,makasih!!"pekik kirana antusias

"Yaudah ayo!"para pria itupun berdiri dan tambah mendekat ke kirana

"Tapi sebelum itu kita main-main dulu neng,kita main yang anget-anget"ujar pria yang bernama Ujang

"Hah?main apa?tapi kirana nggak mau main,kirana mau cari bang Jacka,abanya kirana"ujar polos kirana

"Ooo,masih polos nih!?enak nih yang polos-polos"ujar satrio kepada joko,teman yang lainnya

"Udahlah neng ayo kita main dulu!mainnya seru kok enak lagi.."ujar joko sambil membelai pipi mulus kirana,kirana yang diperlakukan seperti itupun risih

"Ayok lah neng!kita main-main"ujar prapto sambil menarik tangan kirana

"Kirana nggak mau main,ayo cari abangnya kirana aja!"kirana meronta ingin dilepaskan tangannya yang dicekal Prapto

"Aakhh udahlah ayo,bawel banget sih"bambang menarik kasar tangan kirana

"Awwhh,sakit..tangan kiran sakit..lepasin!!kirana mau cari sendiri aja abang kiran"pekik kiran ketakutan

"Katanya mau dianterin yaudah ayok!tapi main dulu lah sebagai syaratnya"ujar joko dengan nada menjijikan

"Kalian nggak ikhlas ya nolongin kiran"ujar kiran masih saja polos

"Udah ah ayok,lama amat ini udah dingin,kita malah jadi ikut-ikutan basah..eh tapi nggak papalah nanti kita akan jadi anget,udahlah neng ayok!main-main bentarlah"ucap ujang sambil meraba-raba badan kirana

"Aaa kiran nggak mau,kiran nggak mau main"kirana terus meronta,ia ingin pergi namun cekalan preman-preman itu yang sangat erat membuat tangannya kesakitan,kirana sampai menitikkan air matanya,ia ketakutan..ia berharap ada yang menolongnya

"Ya alloh,tolongin kirana..hiks hiks kiran takuutt..datengin malaikatmu ya alloh..bang Jackaa..tolongin kiran.."batin kirana menangis
Tiba tiba..

BUKKHH!!

Preman yang bernama ujang tersungkur karena ada yang menendang pantatnya dari belakang,hal itu membuat teman-temannya kaget dan menoleh ke arah pelaku yang menendang temannya..

"Heh bocah ingusan!!berani banget lo ikut campur"ujar Satrio

"Minta diberi matematika emang nih anak!"ujar Bambang

"Heh ngapain jadi matematika??"heran joko

"Ngapain beri dia matematika kampret!lo mau jadi guru"gerutu Satrio

"Eh maksudnya pelajaran yo"

"Ah bacot lu pada"ujar joko,kemudian melayangkan pukulan ke seorang cowok yang tadi menendang temannya,namun cowok itu siap siaga menghindari pukulan itu,ia pun membalas dengan memukul bertubi-tubi

teman-temannya yang melihat joko babak belur pun semakin geram,satrio pun melepaskan kirana dan melawan cowok itu atau yang tadi ia sebut bocah ingusan,ujang bangun lalu ikut melawan cowok itu..semua serangan dari preman-preman mampu ditepis oleh cowok itu,malah sekarang preman-preman itu sudah babak belur dan akhirnya kabur terbirit-birit..

Dan Kirana?dia terduduk memeluk kakinya dengan lutut ditekuk..dia masih menangis karena masih ketakutan,walau ia juga kagum karena cowok yang menolongnya itu kalau berantem gerakannya sangat lincah,bayangin empat lawan satu,ya tepar atuh yang sendirian,tapi tidak dengan cowok itu,bukan cuma jago berantem tetapi cowok itu juga mempunyai wajah yang..emmm tampan,kirana benar-benar kagum!

Cowok itupun menghampiri kirana yang masih menangis,

"Lo nggak papa?"tanya cowok itu dengan datar,kirana masih saja menangis dia benar-benar takut tadi,kalau preman itu macam-macam bagaimana?untung ada malaikat yang dateng duluan nolongin dirinya

"Lo nggak papa?"tanya cowok itu sekali lagi,kirana hanya menunduk dan menggeleng

"Yaudah kalo lo nggak papa,gue pergi"ujar cowok itu kemudian berlalu,Kirana yang menatap kepergian cowok itu malah menangis keras dan menenggelamkan wajahnya diantara lututnya yang ditekuk,setelah ini mau kemana dia..nggak ada yang menolongnya..

"Hiks hiks bang Jackaa!abang dimana hiks hiks,kiran takut kiran kangeennn!!"pekiknya,tiba-tiba ia merasakan tubuhnya melayang

Ia pun melebarkan matanya saat melihat cowok tadi yang menolongnya kini menggendongnya ala bridle style,kirana hanya diam menatap wajah cowok tampan itu tapi masih menangis senggukan..

~

SANDRANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang