***
Seorang Gadis Berwajah cantik berlari menerobos rintikan gerimis hujan begitu saja, tanpa menutupi kepalanya dengan apapun dia malah sibuk mengamankan sesuatu didalam jaketnya agar tidak basah oleh air hujan yang mulai deras. Ntah apa yang sedang dia lindungi itu tapi yang pasti dia benar-benar tidak ingin sesuatu didalam jaketnya itu basah.
Bbbyyyuuuuurrrrrrrrrrr………..
Naas.. benar-benar diluar Ekspetasinya. yang sedari tadi dia coba lindungi dari basahnya airnya hujan justru malah terkena percikan genangan air yang ditabrak oleh sebuah mobil yang melaju dengan kencang.
“YAKK!” Teriak Gadis itu tidak terima namun mobil itu tidak menghiraukannya dan terus melaju. Dengan perasaan kesal dan marah gadis itu mengeluarkan sebuah kain berwarna merah mudah, lebih tepatnya itu seperti sebuah Dress berwarna pink yang setengah basah.
Kim Jisoo, wanita yang sedari tadi mencoba melindungi Dress itu kini hanya bisa menghela nafas kasar. Mobil itu benar-benar merusak hadiah yang dengan susah payah dia dapatkan. Mungkin kebanyakan orang yang memiliki uang, Dress seperti itu bukanlah hal yang sulit untuk didapatkan karena dimana-mana pasti banyak yang menjual Dress seperti itu tapi bagi jisoo, bukanlah hal mudah untuk mendapatkan Dress itu karena dia hanyalah seorang Pegawai disalah satu Restoran yang gajinya hanya cukup untuk makan sebulan atau bahkan kurang. belum lagi dia juga harus menghidupi satu nyawa yang sangat berharga baginya.
Butuh beberapa minggu Jisoo mengumpulkan uang untuk membeli Dress itu tapi setelah sudah berhasil dia beli, pengemudi sialan itu malah merusak semua rencana Jisoo untuk membuat malam ini istimewa.
Dress itu ia simpan kembali didalam jaketnya, sepertinya hujan deras tidak jadi turun. Rintikan yang tadi membuatnya berlari kini sudah tidak dia rasakan lagi. Tak mau ambil pusing dengan kebodohannya yang terlalu cepat keluar dari restoran dan berujung merusak Dress itu, ia lebih memilih memasuki Toko Roti yang tak jauh dari sana. Mengambil pesanan kue ulang tahun yang telah dia pesan sejak kemarin lalu meninggalkan toko itu setelah membayar rotinya.
.
.
.
Klek!
Jisoo membuka pintu rumah atau lebih cocok disebut kontrakan karena itu bukanlah miliknya sepenuhnya. Dia hanya pemilik sementara dengan harus membayar sewa setiap bulannya.
Jisoo masuk kedalam dan meletakkan kota kue itu diatas meja, matanya dapat melihat jika seorang gadis tengah tertidur dengan lelap diatas kursi. Walaupun sekarang kondisi ruangan itu remang-remang tapi Jisoo masih bisa melihat dengan jelas kecantikan gadis itu bahkan saat dia tertidur seperti sekarang.
Tangannya menyingkirkan rambut-rambut halus yang menutup area mata gadis itu namun sepertinya pergerakan Jisoo membuat Gadis itu sedikit terganggu hingga gadis itu membuka matanya dan mengubah posisinya menjadi duduk. Tak lupa juga gadis itu tersenyum manis menatap Jisoo.
Jisoo beranjak sebentar untuk menghidupkan lampu lalu dia kembali lagi menghampiri gadis cantik memiliki wajah yang tampak seperti wajah kucing. Jisoo mengambil tempat duduk disebelah gadis itu.
“Maaf membangunkanmu” Ucap Jisoo sebelum membuka kotak kue yang telah dia bawa tadi. Gadis itu menggeleng.
Jisoo kemudian membuka kotak kue itu lalu menghidupkan lilin yang tertancap diatas kue itu sembari menyanyikan lagu Selamat ulang tahun kepada Gadis disebelahnya itu.
“Saengil Chukahamnida... Saengil Chukahamnida… Saranghaneun uri Jennie.. Saengil Chukahamnida...” Jisoo menyanyikan lagu itu seraya mengangkat kue didepan wajah Jennie. Gadis disamping Jisoo itu sontak menangis melihat perlakuan Jisoo.