01

16 4 1
                                    

Langit pagi yang cerah,mulai dihiasi pancaran sinar matahari yang bisa menghangatkan dinginnya udara tadi malam,kini muncul dari ufuk timur.Disertai kicauan burung yang di iringi oleh lantunan suara gemercik air hujan membangunkan sosok wanita yang kini berusia 16 tahun yang masih duduk di bangku SMA.

"Heummmm...,"

Gadis itu membuka matanya perlahan, membuat sinar matahari memasuki retinanya.Dia menatap langit-langit kamarnya itu sembari mengerjap beberapa kali.

Merasa nyawanya sudah benar-benar terkumpul,Starla bangkit dari kasur begegas membersihkan diri.Setelah menyelesaikan ritual paginya,kakinya melangkah menuju cermin.

Dia tersenyum miris.Matanya sembab.

Perlahan air mata itu kembali keluar.Mentalnya yang kini sudah kuat tetapi di buat runtuh lagi karena bayang bayang masa kelam nya itu.Yaaa itu sudah berlalu,biarkan itu menjadi sebagai kenangan pahit yang akan dia jadikan pelajaran.

"You are strong Starla."

Kini sudah pukul 6 pagi,sudah saatnya starla sarapan bersama ke dua orang tua nya.

"Pagi,"sapa Starla yang menyusul mamah dan papah nya di meja makan.

"Pagi,Starla," seyum manis terukir jelas di wajah sang mamah.

"Starla berangkat bareng Papah?" tanya Starla pada Papahnya.

"Iya,cepat habisin makanannya setelah itu kita berangkat," jawabnya sembari beranjak dari kursi yang semula ia duduki.

"Udwah pwah? Cepwet bwanget sih?!!" ucap Starla dengan mulut yang penuh.

Starla pun bergerak untuk mengunyah makanannya secepat mungkin,agar bisa menuju sekolah bersama papah nya.Selesai sudah Starla menelan isi mulutnya itu,kini dia menyusul Papahnya yang sudah berada di mobil.

Di dalam mobil Starla memandang jendela mobil yang menampakkan jalanan yang senggang namun sibuk,banyak mobil yang beralalu lalang namun tak memenuhi jalan. Kini alur pikiran Starla sedang tenang.

"Starla."

"Iya,Pah?" Starla menoleh.

"Setelah lulus SMA mau kemana?"

"Em..aku masih bingung,Pah.Aku masih mau menikmati masa-masa sekarang dulu,"jawabnya sambil membenar kan posisi duduk nya agar pakaian seragamnya tidak lecak.

"Papah ngerti.Tapi kamu juga harus mikirin masa depan kamu.Belajar,jangan sampai senang sekarang tapi sengsara kemudian.Buat keputusan yang tepat,Starla."

"Iya,Pah."

Kling

Tiba-tiba benda pipih di tangannya menampilkan sebuah pesan dari salah satu temannya.

TiangKayu

Buruan ke sekolah!

Di jalan
Kenapa?

Gue belum selesai nyatet materi kemarin

Salah sendiri

Terserah kau Met
Pokoknya cepet
Keburu masuk

Masih pagi

Lo kira cttn kmrn sedikit?
Banyak

Nyusahin orang

Dimana?

Mobil

Serius

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Close but TieredTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang