1. Cewek Pindahan

14 2 0
                                    

Hellow ini canceriagurl. Wish my story is boom! Hahaha.
Happy Reading Readers!

"Yan!" panggil Agam pada Brian namun cowok itu masih saja berjalan tanpa menoleh ke belakang.

"Anak sialan, BRIAN BULE GILA!" panggil Agam berteriak di koridor lantai 2. Akhirnya Brian berhenti.

Agam segera berlari menghampiri Brian. "Apaan sih lo teriak-teriakan gak jelas!" semprot Brian pada Agam.

"Ya lo aja conge makanya punya kuping jangan disumpel mulu bulepotan!" memang si Brian ini ada campuran bulenya. Makanya temen-temennya suka manggil dia bule, tapi bule gila.

"Oh ya back to topic nih" kata Agam.

"Najis lo sok-sokan make bahasa inggris muka kaya pedagang tahu aja bangga!" ledek Brian sambil cengengesan. Agam ganteng gitu dikatain tukang tahu. Ada-ada aja Brian.

"Iri bilang bos. Ish udah kek lo diem gue mau ngomong dan ini hot gosssssiiipppp banget gue gak bohong!" kata Agam histeris. Sampai-sampai murid-murid disana memperhatikan mereka berdua dengan serius. Apalagi siswinya. Pada kelewat caper sama mereka berdua.

"Iyaudah apa, lama banget gak malu lo di liatin?" ucap Brian yang otaknya masih utuh dibanding Agam.

"Dih punya malu lo? Oh iya katanya di sekolah kita nanti ada murid baru terus cewek katanya cakep Yan. Gue denger-denger sih dia dulunya sekolah di London. Blasteran kayaknya" ujar Agam menggosip. Kalo Agam di kasih gosip ginian sih udah nomor satu dia nerimanya.

Wajah Brian berubah menjadi berbinar mendengar kata "Cewek Cantik" yang keluar dari mulut Agam. "Gue gak boleh kalah start sama lo Gam dan satu hal lo gak usah bilang sama Devano! Kalo muka kita di bandingin sama tuh orang kalah anjing!" Agam tampak berfikir. Benar juga Brian.

"Yaudah kita taruhan siapa duluan yang dapet dia boleh minta apa aja sama yang kalah. Deal?" tanya Agam.

"Deal!" 

***
"Perkenalkan diri kamu nak!" ucap Bu Raya di dalam kelas.

"Hai everyone! Nama gue Freya Arabelle. Kalian bisa panggil gue Freya. Gue pindahan dari London" ucap Freya dengan senyuman mautnya untuk para kaum adam.

Agam dan Brian sudah terbengong di tempatnya. Ternyata Freya benar-benar cantik dan perfect!

"Buat gue deh Gam gak cocok sama lo!" ledek Brian.

"Dih kampret gue ganteng bang sorry nih!" balas Agam.

"Ada yang mau di tanyakan murid-murid?" tanya Bu Raya.

"NOMOR HP DONG FREY!"
"UDAH PUNYA PACAR BELUM FREY?"

Dan sebagainya.

"Udah-udah kalian nanti bisa tanya sama Freya yang langsung ya, sekarang Freya duduk di samping Devano" ucap Bu Raya.

Sontak Agam dan Brian berteriak sambil menggebrak mejanya masing-masing. 

" DIH BU FREYA DUDUK SAMA SAYA AJA KOSONG" ucap Agam yang sudah terlebih dahulu berdiri.

Brian pun ikutan berdiri. "APASIH LO GAM PEDE BANGET FREYA DI SAYA AJA BU!" sahutnya tak terima. Murid-murid di kelas pun melihat mereka berdua. Terutama kaum hawa. Mereka semua jadi iri, hanya Freya cewek pertama yang diperebutkan seperti ini. Sedangkan Devano melihatnya tanpa minat.

"Diam Agam, Brian duduk!" dengan gerakan kilat Agam dan Brian pun duduk. "Sekarang terserah Freya mau duduk sama Agam, Brian atau Devano?" tanya Bu Raya memberi pilihan pada Freya. Tampak Agam dan Brian sedang berdoa agar Freya memilih di antara mereka berdua.

Freya tampak berpikir terlebih dahulu. Kayaknya yang paling mupeng Agam, di Agam aja deh. Brian bisa barengan, Devano biar jadi sasaran empuk gue. Batin Freya.

"Agam aja bu" sontak Agam meledek Brian. "Mampus Yan YAHAHAH!" wajah Brian berubah menjadi kecut. 

Awas aja si Agam, gue gak boleh kalah sama kutu kupret itu.

Devano? Dia hanya melihat datar ke arah Freya. Bahkan di dalam hatinya ia bersyukur tidak ada yang menempati sebelah kursinya.

"Yasudah kamu boleh duduk. Mari kita lanjutkan pelajaran hari ini" ucap Bu Raya. 

***
Bel pulang sudah berbunyi. Waktunya Primary High School memulangkan semua anak muridnya. "Frey gue duluan ya bye!" ucap Kiara yang merupakan teman baru Freya.

"Ah iya, take care Ki!" ucap Freya dan di angguki oleh Kiara.

Disaat Freya ingin melewati pintu, Devano pun melewati pintu. Terjadilah aksi pepet-pepetan. 

"Ih gue dulu!" kesal Freya.

"Gak!" Devano pun tidak mau kalah. 

"Ih jadi cowok gak mau ngalah banget sih!" protes Freya. Pasalnya di kelas tinggalah mereka berdua. Karena tadi Freya sibuk mencatat pelajaran yang belum ia catat. Sedangkan Devano, itu adalah kebiasaannya pulang menunggu ia sendiri di kelas.

"Rese banget" cibir Devano. Akhirnya ia mengalah.

Freya pergi begitu saja tanpa memperdulikan Devano yang sudah memberi jalan padanya. Devano hanya menatap punggung cewek itu datar. Namun di dalam hatinya ia sangat dongkol dengan Freya.

TBC

SEMOGA CERITANYA BANYAK YANG MINAT BIAR AKU ASIK NULISNYA. JANGAN LUPA UNTUK SHARE CERITA INI KE TEMAN-TEMAN KALIAN. MAKASIH.

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN!

Ig : @fauziaazhrr follow ya!


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Si Cantik Tukang PHPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang